Senin, 08 Juni 2009

Batu Empedu, penyakit yang tersembunyi


Oleh Hilman Muchsin


Pada tgl 30 mei 2009, saya menjalani pengangkatang kandung Empedu di RSPI dengan prosedur kolesistektomi Laparoskopik atau yang sudah dikenal sebagai bedah Invansif minimal ( minimally invansive surgery).
Biasanya, seseorang diketahui menderita batu empedu pada saat menjalani medical check-up atau karena mengeluh nyeri perut dan mata ke-kuning2 an. Merekapun terkejut, selama ini tidak ada keluhan sama sekali kok ……tiba-tiba divonis mendertia batu empedu ?.
Selain merasa terkejut dan cemas, juga muncul berbagai pertanyaan,
" Dokter, bagaimana mungkin bisa terjadi, padahal selama ini saya sehat-sehat saja ?,"
" Dokter, apa bahayanya batu ini bagi tubuh saya ?".
" Bagaimana caranya menghilangkan batu ini ? haruskah dioperasi ?"
" Bagaimana kalau diobati dengan cara lain saja tanpa harus operasi ?".
" Bagaimana cara mengeluarkan batu empedu ?".
" Apa resikonya kalau kandung Empedu sudah diangkat ?".
" Apa dan seberapa besar resiko terjadi komplikasi akibat tindakan bedah yang dilakukan ?".
" Apa akibatnya bila kandung empedu diangkat ?", dst
Sayangnya, karena berbagai alasan, tidak semua dokter mau menyediakan waktu untuk memberi kan penjelasan secara tuntas, padahal pasien umumnya merasa haus informasi atas penyakit yang dideritanya.

Rekans yang saya hormati, bersama ini saya berusaha mencari jawaban atas pertanyaan diatas dari dokter yang merawat dan mengoperasi saya dan juga dari nara sumberlainnya. Melalui tulisan ini semoga semua yang membacanya bisa mengambil hikmah nya.

Apa itu batu empedu ?

Penyakit batu empedu ternyata sudah dikenal sejak zaman Babylonia, kira-kira 2000 tahun sebelum masehi. Jadi penyakit batu empedu bukanlah penyakit baru. Hanya saja dengan semakin majunya teknologi kedokteran, penyakit batu empedu semakin mudah diungkap.

Lebih dari 80% batu empedu tidak menimbulkan gejala samasekali atau bersifat asimptomatik silen stone. Biasanya, seseorang diketahui menderita batu empedu pada saat menjalani medical check-up atau karena mengeluh nyeri perut dan mata ke-kuning2 an. Merekapun terkejut, selama ini tidak ada keluhan sama sekali kok tiba-tiba divonis mendertia batu empedu.

Penyebab terbentuknya batu empedu.

Unsur pembentukan batu empedu adalah koleterol dan kalsium. Lebih dari 90 % batu empedu adalah batu koleterol (komposisi kolesterol >50 %) atau bentuk campuran ( 20-50 % unsur kolesterol) dan siasanya 10 % adalah batu pigmen (unsur kasium dominan dan koleterol< 20%). Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.
Jadi komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan di luar empedu.

Faktor Risiko

1. Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita daripada pria 3 : 1
Berlebihnya produksi estrogen akibat kehamilan, terapi sulih hormon, atau penggunaan pil KB dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam cairan empedu, sehingga, mudah terbentuk batu.
2. Usia lanjut, semakin meningkat usia seseorang, semakin besar risikonya untuk mengidap batu empedu.
3. Kegemukan (obesitas), Bahwa kelebihan berat badan meningkatkan risiko batu empedu. Sebab kadar garam dalam cairan empedu berkurang, sementara kolesterol meningkat. Kegemukan merupakan faktor risiko terbesar batu empedu pada wanita.
4. Diet tinggi lemak, Akibat pemakaian Obat-obatan penurun kolesterol malah bisa meningkatkan jumlah kolesterol yang dilepas ke dalam cairan empedu, maka bisa membuat terbentuknya batu empedu.
5. Faktor keturunan, Sakit batu empedu seringkali merupakan penyakit keturunan dalam keluarga.

Patofisiologi

Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung empedu dan sebagian besar batu di dalam saluran empedu berasal dari kandung empedu. Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu mengalami aliran balik karena adanya penyempitan saluran atau setelah dilakukan pengangkatan kandung empedu.
Batu empedu di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis), infeksi pankreas (pankreatitis) atau infeksi hati. Jika saluran empedu tersumbat, maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.
Sebagian besar batu empedu dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan gejala, terutama bila batu menetap di kandung empedu. Kadang-kadang batu yang besar secara bertahap akan mengikis dinding kandung empedu dan masuk ke usus halus atau usus besar, dan menyebabkan penyumbatan usus (ileus batu empedu).
Yang lebih sering terjadi adalah batu empedu keluar dari kandung empedu dan masuk ke dalam saluran empedu. Dari saluran empedu, batu empedu bisa masuk ke usus halus atau tetap berada di dalam saluran empedu tanpa menimbulkan gangguan aliran empedu maupun gejala.

Gejala dan Tanda

Banyak pasien yang tak sadar dirinya sering mengeluh sakit maag, padahal sebenarnya mengalami sakit batu empedu. "Faktanya, gejala sakit batu empedu memang mirip sekali dengan sakit maag. Tak sedikit penderita kerap bolak-balik ke dokter dan diberi obat maag, tapi tak kunjung membaik, Hal itu dapat terjadi karena keluhan dirasakan di tempat berdekatan, yakni lambung dan kantong empedu, di mana keduanya terletak di ulu hati. Jika salah satu organ ini mengalami peradangan, rasanya hampir sama. "Orang banyak mengira maag dan kembung. Tetapi setelah beberapa kali pemeriksaan ternyata ada batu di kantung atau saluran empedunya.

Jika batu empedu secara tiba-tiba menyumbat saluran empedu, maka penderita akan merasakan nyeri. Nyeri cenderung hilang-timbul dan dikenal sebagai nyeri kolik. Timbul secara perlahan dan mencapai puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap. Nyeri bersifat tajam dan hilang-timbul, bisa berlangsung sampai beberapa jam. Lokasi nyeri berlainan, tetapi paling banyak dirasakan di perut atas sebelah kanan dan bisa menjalar ke bahu kanan.

Penderita seringkali merasakan mual dan muntah. Jika terjadi infeksi bersamaan dengan penyumbatan saluran, maka akan timbul demam, menggigil dan sakit kuning (jaundice). Biasanya penyumbatan bersifat sementara dan jarang terjadi infeksi.
Nyeri akibat penyumbatan saluran tidak dapat dibedakan dengan nyeri akibat penyumbatan kandung empedu. Penyumbatan menetap pada duktus sistikus menyebabkan terjadinya peradangan kandung empedu (kolesistitis akut). Batu empedu yang menyumbat duktus pankreatikus menyebabkan terjadinya peradangan pankreas (pankreatitis), nyeri, jaundice dan mungkin juga infeksi.
Kadang nyeri yang hilang-timbul kambuh kembali setelah kandung empedu diangkat, nyeri ini mungkin disebabkan oleh adanya batu empedu di dalam saluran empedu utama.
"Batu empedu berukuran kecil lebih berbahaya dibanding batu berukuran besar. Karena yang kecil berpeluang berpindah tempat atau berkelana ke tempat lain dan memicu masalah lainnya,"

Sakit batu empedu yang dialami penderita Asia dan Barat dipicu oleh penyebab berbeda. Riset menunjukkan, penyakit batu empedu di Asia umumnya disebabkan infeksi di saluran pencernaan, sementara di Barat dipicu empat faktor risiko, yakni jenis kelamin wanita, usia di atas 40 tahun, diet tinggi lemak, dan kesuburuan.

Di Asia termasuk Indonesia, faktor pencetus infeksi dapat disebabkan kuman yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Infeksi bisa merambat ke saluran empedu sampai ke kantung empedu. "Di Indonesia, penyebab yang paling utama bukan karena lemak atau kolesterol, tetapi akibat infeksi-infeksi di usus. Infeksi ini menjalar tanpa terasa menyebabkan peradangan pada saluran dan kantung empedu sehingga berakibat cairan yang berada di kantung empedu mengendap dan menimbulkan batu,"
Infeksi yang terutama menyebabkan batu empedu, kata Rino, adalah tifoid atau sakit tifus. "Tifus itu kumannya muara atau teramilan terakhir di akntong empedu dapat menyebabkan peradangan lokal di situ yang tidak dirasakan pasien tidak merasa sakit atau demam,".
Kebiasaan pasien untuk tidak meneruskan obat antiobiotik hingga tuntas juga dapat memicu timbulnya batu empedu. Kuman akan terus berada di kantung empedu karena dalam siklus perjalanannya akan bermuara di kantung empedu. "Oleh sebab itu, antibiotik harus dihabiskan supaya kuman di kantong empedu benar-benar habis,"

Komplikasi

Komplikasi yang mungkin segera terjadi adalah:
* Perdarahan
* Peradangan pankreas (pankreatitis).
* Perforasi atau infeksi saluran empedu.
Pada 2-6% penderita, saluran menciut kembali dan batu empedu muncul lagi.

Pencegahan

Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak hewani.
Sebagai informasi, ada perbedaan mencolok dalam hal angka kejadian batu empedu : di Okinawa dan di Amerika serikat. Di Okinawa, angka kejadian hanya 4 %, sementara di Amerika Serikat mencapai tigakalinya (11,9%). Apa yang membedakannya ? Masyarakat Okinawa lebih banyak mengkonsumsi rumput laut, sayur2 an yang kaya akan serat dan makanan laut yang banyak mengandung Omega-3. Jenis-jenis makanan tersebut bermanfaat untuk mencegah pembentukan batu kolesterol. Sementara masyarakat Amerika Serikat genar mengkonsumsi protein Hewani yang cenderung meningkatkan kolesterol dan kegemukan. Semua ini berpotensi meningkatkan resiko terbentuknya batu kolesterol.
Berikut ini rekomendasi makanan untuk mengurangi risiko menderita batu saluran kemih :
1. Batasi asupan kalsium. Normalnya orang dewasa membutuhkan kalsium 1.000 mg per hari. lika berlebihan,kalsium bisa mengendap dan akhirnya terbentuk batu.
2. Batasi asupan: oksalat. Jauhi makanan sumber oksalat seperti teh, cokelat, bayam, stroberi,serta kacang-kacangan.
3. Perbanyak minum air putih. Normalnya, dianjurkan sedikitnva 2 liter air per hari atau setara 8 gelas.
4. Batasi asupan purin. jangan terlalu sering mengonsumsi makanan kaya zat purin seperti jeroan, kacang-kacangan, dan makanan laut.
5. Vitamin C. Masyarakat mengandalkan vitamin C sebagai penambah daya tahan tubuh, jika dikonsumsi terlalu banyak dapat mencetuskan terjadinya bebatuan. Batas pemakaian vitamin C kurang dari 2 gram sehari.
6. Vitamin 86. Orang yang mengonsumsi vitamin B6 dalam jumlah cukup (diperlukan 40 mg per hari) dapat terhindar resiko batu saluran kemih.
7. Kurangi pemakaian sodium. Dianjurkan kurang dari 2.300 mg per hari.

Penatalaksanaan

Jika tidak ditemukan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan. Nyeri yang hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak.

Batu kandung empedu

Jika batu kandung empedu menyebabkan serangan nyeri berulang meskipun telah dilakukan perubahan pola makan, maka dianjurkan untuk menjalani pengangkatan kandung empedu (kolesistektomi). Pengangkatan kandung empedu tidak menyebabkan kekurangan zat gizi dan setelah pembedahan tidak perlu dilakukan pembatasan makanan.
Kolesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun 1990 dan sekarang ini sekitar 90% kolesistektomi dilakukan secara laparoskopi. Kandung empedu diangkat melalui selang yang dimasukkan lewat sayatan kecil di dinding perut.

Jenis pembedahan ini memiliki keuntungan sebagai berikut:
* Mengurangi rasa tidak nyaman pasca pembedahan.
* Memperpendek masa perawatan di rumah sakit.

Teknik lainnya untuk menghilangkan batu kandung empedu adalah:
* Pelarutan dengan metil-butil-eter.
* Pemecahan dengan gelombang suara (litotripsi).
* Pelarutan dengan terapi asam empedu menahun (asam kenodiol dan asam ursodeoksikolik).

Batu saluran empedu

batu saluran empedu bisa menyebabkan masalah yang serius, karena itu harus dikeluarkan baik melalui pembedahan perut maupun melalui suatu prosedur yang disebut endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP). Pada ERCP, suatu endoskop dimasukkan melalui mulut, kerongkongan, lambung dan ke dalam usus halus.
Zat kontras radioopak masuk ke dalam saluran empedu melalui sebuah selang di dalam sfingter oddi. Pada sfingterotomi, otot sfingter dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan berpindah ke usus halus. ERCP dan sfingterotomi telah berhasil dilakukan pada 90% kasus. Kurang dari 4 dari setiap 1.000 penderita yang meninggal dan 3-7% mengalami komplikasi, sehingga prosedur ini lebih aman dibandingkan pembedahan perut. ERCP saja biasanya efektif dilakukan pada penderita batu saluran empedu yang lebih tua, yang kandung empedunya telah diangkat.

Salam,
Hilman Muchsin

NB : “disclaimer” bahwa informasi ini tidak menggantikan pemeriksaan dokter

1 komentar:

  1. Apa yg di tujuan Ejakulasi Dini guna laki-laki, apik berlangsung terhadap para cowok belia maupun sepuh. Ok kali ini kita bakal mengupas berkenaan ejakulasi dini ialah ejakulasi yg berlangsung terlampaui serentak, mampu menjadi belum apa-apa telah berlangsung ejakulasi, nah loh kasus ini pasti saja amat berbahaya untuk kesinambungan pertalian harmonis kamu dgn pasangan.

    problem ini berjalan rata-rata sebelum penetrasi. Penetrasi yakni masuknya penis ke dekat faraj. Merasa tak puas di ranjang, inilah yg dapat di akibatkan bila mengidap ejakulasi dini bagi laki-laki. kamu tak puas, pasangan kamu tak girang. memang lah pada biduk hunian eskalator tidak sedikit hal-hal yg sanggup jadi pemicu ketidak bahagiaan pasangan namun salah wahid perkara yg amat sangat dan amat di yakini yaitu tak puas disaat di ranjang.

    Berikut petunjuk Ejakulasi Dini:
    - Ejakulasi berjalan sebelum ke-2 pasangan menginginkannya, tak dapat tegar tua kala bersambung sex yg membuatkan rasa kecewa dan tensi bagi kamu dan pasangan.

    Berikut simptom Ejakulasi Dini:

    1. Ejakulasi yg senantiasa atau nyaris senantiasa berjalan kepada wahid menit penetrasi vagina
    2. Ketidakmampuan buat memundurkan ejakulasi terhadap seluruh atau nyaris seluruhnya penetrasi vagina
    3. memunculkan konsekuensi negatif pribadi, seperti tensi, frustrasi atau menghindari keintiman seksual

    ED Ejakulasi dini radikal berlangsung sejak satu orang awal kali laksanakan pertalian sex, kata majemuk buat sex terhadap tengah malam perdana. Namun malahan, jikalau kamu sempat merasa puas bersama kehidupan seksual kamu dan sontak terhadap wahid diwaktu kamu merasa menyabet ejakulasi dini, sehingga dekat perihal ini kamu di kategorikan menyabet ejakulasi dini sekunder.

    bila pertanyaan masih belum sanggup terpecahkan serta-merta menghubungi dokter spesialis andrologi Klinik apollo pada wawancara lebih lanjut di Hotline No. (021)-62303060.

    Pencegahan Kulup panjang di Klinik | sirkumsisi Jakarta

    Ejakulasi dini dan pencegahannya | Klinik kelamin di Jakarta

    Konsultasi Dokter klinik | Free Consultasion

    BalasHapus