Minggu, 14 Juni 2009
Menjadi Pria Sejati di Ranjang
BAGI sebagian besar pria, seks hanyalah sebatas penetrasi dan ejakulasi, bahkan kadang tanpa komunikasi. Padahal, perempuan membutuhkan lebih dari sekadar penetrasi. Pemanasan, misalnya, selalu menjadi titik api perempuan untuk mendapatkan orgasme. Sayang, lelaki jarang yang memahami hal ini.
Dalam berhubungan seks, hal-hal yang bersifat visual sangat memegang peran penting. Dalam pemanasan, hal yang visual ini memenuhi hampir 70 daya rangsang. Karena itu, jadilah lelaki sejati, yang melakukan hubungan seksual tak hanya fokus pada penetrasi dan ejakulasi, tapi juga ciuman, rangsangan, dan komunikasi akrab, terutama pascaorgasme. Kami menuntun Anda menjadi pencumbu sejati, seperti dilansir Geocities.
Ciptakan suasana romantis
Dalam aktivitas seks, suasana membentuk dan memengaruhi kesiapan emosi yang diperlukan dalam proses pemanasan. Pada kebanyakan wanita, suasana rileks, tidak tergesa-gesa dan lembut yang menggambarkan romantisme merupakan kebutuhan yang diimpikan.
Banyak pria yang mengerti hal ini, tapi tak melakukannya. Meskipun suasana seperti itu lebih banyak ditemukan dalam novel dan film percintaan, tapi para pria bisa mewujudkannya.
Musik lembut, lampu temaram, foto kenangan atau suguhan film yang mengagungkan cinta dan kasih sayang dapat disiapkan sebagai awal atau selama pemanasan. Anda bersiaplah menerima kejutan.
Tempat spesial
Spesial di sini bukan berarti harus mahal, tapi nyaman dan terjamin. Bagi perempuan, tempat yang tidak nyaman akan membuat dia suntuk menikmati hubungan itu. Kefokusan itu yang sangat penting, yang membuatnya bebas mengekspresikan segala yang dia rasakan, mengerang, ataupun menjerit.
Berpakaian sensual
Pasti Anda akan tertawa? Padahal, inilah kenyataannya. Para pria, tentu sangat suka jika pasangannya berpakaian seksi, menggoda, berbaju tipis, daster, dan parfum yang merangsang. Kenyataannya, kaum perempuan pun menyukai pemandangan yang begini. Mereka menyukai lelaki yang rapi, bersih, dan seksi. Telanjang dada, mulut wangi, dan bau tubuh yang enak. Jadi, jangan habis mabuk mengajak bercumbu?
Komunikasikan keinginan Anda
Seks yang optimal terjadi karena kesamaan keinginan. Karena itu, katakan keinginan dan fantasi Anda. Mungkin Anda ingin mencumbunya dengan cara tak lazim, mengoral atau mengelus wilayah intimnya. Ia akan kaget jika tak dikatakan, tapi akan menikmati jika Anda meminta izinnya. Kesamaan keinginan ini sangat utama.
Rayulah dia
Kata-kata romatik, keluhan nikmat, ataupun rintihan sangat merangsang pasangan. Ketika bercumbu, pujilah kulitnya, matanya, bibirnya, atau kelembutan dadanya. Dia akan sangat terangsang. Kata-kata manis ini akan memicu dan memacu gairahnya.
Pahami titik erotiknya
Ini vital. setiap perempuan memiliki titik erotik yang memang hampir sama. Tapi, mana yang paling memberikan sensasi sangat berbeda. Ketahuilah hal itu dari sentuhan Anda, mana yang membuat dia paling mengerang dan terangsang. Pelajari terus titik erotik ini, dan tingkatkan daya rangsang Anda. Payudara, ketiak, bawah telinga, pangkal paha, vagina dan klitoris adalah titik puncak itu. Eksplorasi di titik ini akan sangat melenakannya.
Tentukan waktunya
Jika rangsangan sudah Anda lakukan, tentukan kapan penetrasi. Ini penting. Jangan terlalu cepat, di saat dia belum sungguh terangsang, juga jangan terlalu lambat, sehingga dia lelah menunggu. Mungkin, waktu yang agak pas, 20 menit setelah rangsangan cukup untuk Anda mulai lakukan penetrasi. Pahami keadaan dia akan orgasme, dan jangan mempercepat gerakan Anda. Tenang saja, dan biarkan dia mendapatkan orgasme yang panjang dengan nikmat, baru Anda menyusul kemudian.(tty)
Tuty Ocktaviany - Okezone
Sabtu, 13 Juni 2009 - 15:19 wib
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar