Senin, 04 Mei 2009

Esensi Hawa Nafsu

Oleh Taufiq Ridho

Hawa nafsu telah terpendam dalam diri manusia sejak ia terlahir ke dunia fana ini. Hakikat hawa nafsu adalah seluruh perasaan yang bersemayam dalam hati. Tapi, terkadang kecenderungan memperturutkan hawa nafsu membuat kita tidak sadar, sehingga menjerumuskan ke dalam keadaan yang tidak kita inginkan (hina).

''Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.'' (QS Shaad [38]: 26).

Firman Allah SWT tersebut menjelaskan bahwa hawa nafsu bukan esensi yang tercela. Ia telah hadir dan bersemayam pada diri setiap insan. Namun, akan menjadi tercela jika hawa nafsu tersebut cenderung diperturutkan tanpa kendali. Tanpa sadar, kita pun akhirnya melupakan perintah kebaikan dan melupakan larangan yang sudah digariskan Allah SWT.

Memperturutkan hawa nafsu tanpa mampu mengekangnya adalah sebuah bencana yang dapat menjerumuskan hamba Allah SWT ke dalam kenistaan. Karena, hawa nafsu selalu memerintahkan kita kepada syahwat yang berlebihan dan kesenangan semu belaka.

Angan-angan kosong, ambiguitas keinginan tanpa dibarengi nilai moral yang tinggi, tentunya hanya mengantarkan hawa nafsu dalam kelakuan diri manusia tanpa terkontrol. Dan, hawa nafsu yang diperturutkan, juga akan menjadikan manusia hidup dalam kesia-siaan belaka.

Ia senantiasa menari-nari di pelupuk mata dan memalingkan manusia dari pemanfaatan waktu dengan baik di dunia. Meski demikian, hawa nafsu dapat dikendalikan jika manusia sudah mengerti dan memahami esensi hawa nafsu tersebut.

Memang, tiada kebaikan yang bisa diharapkan dari seseorang pengabdi hawa nafsu. Namun idealnya, orang yang mampu menguasai hawa nafsunya dan menggunakan akal sehatnya sebagai tali kendaraan untuk mengatur laju hawa nafsu dalam dirinya, dapat menghadirkan kecerdasan dan kemuliaan dalam hidupnya.

Semoga kita akan selalu terhindar dari hawa nafsu yang tidak terarah dan tak terkendali. Karena sesungguhnya, itu adalah senjata setan yang telah dikutuk untuk menjerumuskan manusia ke dalam lembah kemurkaan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar