Sabtu, 09 Mei 2009

Menyikapi Tantangan Hidup


"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain." (QS Alam Nasyrah [94]: 7) Salah satu karunia Allah bagi manusia dalam menjalani kehidupannya adalah ketika diberi banyak tantangan. Oleh karena itu, semakin banyak tantangan dan kesulitan yang menghadang, insya Allah peluang semakin dekat dengan Allah pun semakin besar.

Orang-orang yang hidupnya tanpa tantangan tidak akan memiliki tingkat kesungguhan yang bagus dalam berharap memohon pertolongan-Nya. Persaingan demi persaingan adalah bagian dari karunia Allah. Sekali kita menyatakan tidak mampu hidup dalam sergapan persaingan, maka kita tidak akan pernah bisa memompa kemampuan secara maksimal. Dengan kata lain, orang yang tidak suka bersaing dan gemar menghindarinya, hidupnya akan biasa-biasa saja. Beda dengan orang yang memiliki pesaing. la akan selalu berusaha untuk unggul, minimal tidak sampai kalah oleh saingannya.

Artinya, suasana penuh tantangan dan persainqan adalah bagian dari karunia Allah yang membuat hidup kita lebih menarik lebih terpompa kesungguhannya, dan juga lebih banyak yang bisa kita perbuat. Akan tetapi, pada kondisi yang sama dalam hal tantangan dan kesulitannya, ternyata banyak juga orang yang jadi menderita: stres, tegang, takut waswas, bingung, cemas. Mengapa bisa demikian? Jawabnya adalah karena pikirannya hanya serta-merta lari ke dalam kemampuan dirinya atau kepada orang lain yang dipandang mampu menolong menyelesaikan masalahnya.

Padahal, siapapun yang terlalu sibuk mengandalkan kemampuan diri atau makhluk-makhluk maka hidupnya akan dicekam rasa waswas, takut, dan gelisah. Oleh sebab itu, penting bagi kita kiranya dalam menghadapi segala tantangan, kesulitan, dan persaingan itu kapan dan di mana pun, tetap harus memperhatikan dua hal. Pertama, menyempurnakan sunnatullah, hukum-hukum alam yang harus diketahui dan dimiliki. Kedua, menyempurnakan ikhtiar dalam mengejar hidayah Alah, pertolongan Allah.

Keterampilan kita membuat sistem yang baik. Hidup tertib, rapih, dan disiplin, akan membuat kita beroleh banyak kesuksesan. Bahkan, kendala hidup tanpa iman sekalipun, jika seseorang bersungguh-sungguh menyempurnakan ikhtiarnya dalam mencapai apa yang dicita-citakannya dengan disertai sikap hidup yang disiplin dan tertib, insya Allah akan mengaruniakan kesuksesan itu berkat sifat Rahman-Nya. Walaupun, belum tentu kesuksesan tersebut dapat membawa manfaat bagi kepulangannya ke akhirat. Inilah ruang lingkup sunnatullah.

Nah, kemampuan kita akan berlipat ganda manakala bersungguh-sungguh dalam menyempurnakan sunnatullah yang kita ketahui, sekaligus juga menyempurnakan amal-amal yang bisa menjadi jalan datangnya pertolongan Allah. Dengan demikian, kita pun jadi mendapatkan keuntungan ganda karena bisa memahami sunnatullah dan inayatullah, sehingga datangnya pertolongan Allah itu benar-benar dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya. Manfaat untuk dunia dan maslahat untuk akhirat.

Adapun bentuk pertolongan Allah itu sendiri hanya Dia yang Mahatahu, sehingga tidak mesti sesuai dengan apa yang kita inginkan dan rencanakan. Mungkin pertolongan itu berupa kesanggupan untuk semakin mengenal kemampuan sendiri yang sebenarnya, yang memang sejak di alam rahim telah dititipkan-Nya untuk kita. Bukankah Dia yang menciptakan kita pasti tahu persis bakat-bakat yang ada pada diri kita?.

Bisa juga pertolongan-Nya itu berupa dorongan yang kuat dalam diri, sehingga menjadi orang yang senantiasa termotivasi untuk maju. Allah juga yang menggerakkan orang-orang yang memiliki potensi dan keahlian, untuk datang dan bergabung, sehingga kemampuan untuk mencapai cita-citapun menjadi berlipat ganda. Apa yang sulit di dunia ini kalau toh Dia sendiri yang ikut memprogramkan segala rencana dan cita-cita kita?

Kalau Allah sudah menolong, maka tak akan ada lagi aral melintang yang dapat menghadang dan menghambat laju perjalanan kita karena kalaupun ada, sebesar dan seberat apa pun rintangan itu akan dianggap tak lebih sebagai tantangan untuk dihadapi dan dicarikan solusi-solusi yang terbaik. Kita, misalnya, tidak pernah tahu akan datangnya suatu marabahaya, tetapi Allah pasti tahu dan akan segera mendatangkan pertolongan-Nya.

Uni Soviet pernah dikenal sebagai salah satu negara adikuasa yang begitu hebat. Jaringan intelijennya, yang terkenal dengan sebutan KGB itu, begitu ditakuti oleh Amerika Serikat sekalipun, berkat kecerdikan dan profesionalitas agen-agennya. Demikian juga kekuatan militer dan persenjataan, termasuk senjata nuklirya, yang membuat perang dinginnya dengan AS, mengkhawatirkan negara-negara di seluruh dunia. Akan tetapi, kenapa orang-orang hebat yang mengendalikan negara itu tidak pernah bisa mendeteksi akan keruntuhan negaranya sendiri di kemudian hari? Itu karena pengetahuan memang terlalu terbatas, dibanding ilmu Allah Yang Maha Luas.

Demikian kaIau orang sudah ditolong oleh Allah. Selain ia akan mampu berbuat lebih banyak. Juga akan tercegah dari segala sesuatu yang dapat mencelakakannya baik di dunia maupun di akhirat kelak. Karenanya, sesuatu yang mutlak bagi siapapun yang ingin menghadapi hidup ini dengan sukses, untuk terus-menerus meningkatkan kemampuannya untuk melakukan sunnatullah, hukum-hukum alam ini dengan baik. seraya juga meningkatkan kemampuannya untuk mengejar inayatullah. Insya Allah, akibatnya kita akan sukses dan berprestasi di dunia, sekaligus juga sukses dan beroleh kebahagiaan abadi di akhirat kelak. Wallahu a`lam bishshawaab.

Penulis : dr/mns/mqp/Abdullah Gymnastiar
REPUBLIKA - Jumat, 06 Juni 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar