Jumat, 08 Mei 2009
Surat 31 Imam Ali KW untuk Putra nya Imam Al Hasan dan Kaum Muslimin (Dalam Nahjul Balaghah)
Dari ayah yang (tak lama lagi) akan meninggalkan dunia, yang mengakui kesukaran-kesukaran masa, yang telah berpaling dari kehidupan, yang telah menyerah kepada (petaka) waktu, yang menyadari kejahatan-kejahatan dunia, yang sedang hidup dalam kediaman orang mati dan berpisah dari mereka pada suatu hari: kepada putra yang merindukan apa yang tak akan tercapai, yang sedang melangkah pada jalan orang-orang yang telah mati, yang merupakan korban keluhan, terlibat dalam (kecemasan) sehari-hari, yang merupakan sasaran kesukaran, hamba dari dunia, pedagang dari tipuannya, penghutang hasrat-hasrat, tawanan kefanaan, sekutu kecemasan, tetangga kesedihan, korban kepedihan yang telah dikalahkan oleh hawa nafsu, penerus dari yang mati.
Sekarang (hendaklah Anda ketahui bahwa) apa yang telah saya pelajari dari berpalingnya dunia ini dari saya, serangan waktu atas diri saya dan majunya dunia akhirat yang akan datang kepada saya, cukuplah untuk mencegah saya dari mengingat seseorang kecuali diri saya sendiri dan dari memikirkan yang di luar diri saya. Tetapi, ketika saya membataskan diri pada kecemasan saya sendiri dengan meninggalkan kecemasan-kecemasan orang lain, akal saya menyelamatkan saya dan melindungi saya dari hawa nafsu saya. (Akal) itu menjelaskan kepada saya urusan saya dan membimbing saya kepada kesungguhan di mana tak ada kecerdikan dan kebenaran yang tidak dinodai oleh kebatilan. Di sini saya mendapatkan Anda sebagian dari diri saya, bahkan saya mendapatkan Anda keseluruhan saya, sehingga apabila sesuatu menimpa Anda, seakan-akan hal itu menimpa saya, dan apabila kematian mendatangi Anda seakan-akan maut itu datang kepada saya. Akibatnya, umsan Anda berarti bagi saya sebagai urusan saya sendiri berarti bagi saya. Maka saya menuUs penggalan nasihat ini (kepada Anda) sebagai suatu alat untuk mencari pertolongan melaluinya, baik saya tinggal hidup bagi Anda atau berhenti hidup.
Saya nasihati Anda supaya bertakwa kepada Allah, wahai putraku, untuk mematuhi perintah-perintah-Nya, untuk memenuhi hati Anda dengan ingatan kepada-Nya, dan untuk berpaut pada harapan dari Dia. Tak ada hubungan yng lebih dapat diandalkan ketimbang hubungan antara Anda dan Allah, asal Anda berpegang padanya. Hidupkan hati Anda dengan dakwah, bunuh dia dengan zuhud, kuatkan tenaganya dengan keimanan yang kukuh, cahayai dia dengan kebijaksanaan, hinakan dia dengan mengingat mati, buatlah ia mempercayai kefanaan, buatkan dia melihat mala-petaka dunia ini, buatlah dia takut akan wewenang waktu dan kekerasan dari beberapa perubahan selama malam dan siang, tempatkan di hadapannya peristiwa-peristiwa manusia masa lalu, ingatkan kepadanya apa yang menimpa orang-orang yang berada di hadapan Anda dan beijalan di antara kota-kota mereka dan reruntuhan, lalu lihatlah apa yang (telah) mereka lakukan, dari apa mereka telah melarikan diri, dan ke mana mereka telah pergi dan tinggal. Akan Anda dapati bahwa mereka berpisah dari para sahabat dan tinggal dalam kesunyian. Oleh karena itu, buatlah rencana untuk tempat tinggal Anda, dan janganlah menjual kehidupan akhirat Anda dengan dunia ini.
Jauhkan berbicara tentang apa yang tidak Anda ketahui dan berbicara tentang yang bukan umsan Anda. Menjauhlah dari jalur di mana Anda khawatir tersesat, karena menahan diri bilamana ada kekhawatiran akan tersesat lebih baik daripada memasuki bahaya. Anjurkan orang-orang lain berbuat baik, maka Anda akan termasuk di antara orang-orang yang berbuat baik. Cegahlah orang lain dari keburukan dengan tindakan Anda maupun dengan bicara Anda, dan menjauhlah sekuat kuasa Anda dari orang yang melakukannya. Berjihadlah demi Allah sebagaimana yang patut bagi-Nya, dan janganlah cercaan seorang pencerca menciutkan Anda dari urusan Allah. Meloncatlah ke dalam bahaya demi kebenaran di mana (kebenaran) itu berada. Dapatkan wawasan dalam hukum agama. Biasakanlah diri Anda bersabar menghadapi kesukaran, karena ciri akhlak yang terbaik ialah kesabaran dalam urusan kebenaran. Dalam segala urusan Anda, bersandarlah Anda kepada Allah Tuhan Anda, karena dengan dimikian Anda akan menyandarkan diri pada suatu perlindungan yang aman dan pelindung yang kuat. Anda hanya harus meminta pada Tuhan Anda karena di dalam tangan-Nya terletak segala pemberian dan pengambilan. Carilah kebaikan (dari Allah) sedapat-dapat Anda. Pahami nasihat saya dan jangan berpaling darinya, karena kata-kata yang terbaik ialah kata-kata yang bermanfaat. Ketahuilah bahwa tidak ada kebaikan dalam pengetahuan yang tidak bermanfaat, dan apabila pengetahuan tidak digunakan maka mendapatkannya tidak dibenarkan.
Wahai anakku, bilamana saya melihat bahwa saya berusia matang dan melihat bahwa saya semakin bertambah dalam kelemahan, saya bergegas dengan wasiat saya untuk Anda dan menuliskan pokok-pokoknya yang mendasar agar maut tidak menyusul saya sebelum saya membukakan kepada Anda apa yang ada dalam hati saya, atau agar jangan akal saya terpengaruh sebagaimana badan saya telah terpengaruh, atau kekuatan-kekuatan hawa nafsu atau bencana dunia menyusul Anda (dan) membuat Anda menjadi seperti unta pembangkang. Sesungguhnya, hati orang muda adalah seperti lahan yang belum ditanami. la menerima apa saja yang ditaburkan atasnya. Maka saya bergegas membentuk Anda secara patut sebelum hati Anda mengeras dan pikiran Anda terisi, agar Anda siap menerima melalui akal Anda hasil dari pengalaman orang lain dan selamat dari mengalami sendiri pengalaman-pengalaman ini. Secara ini, Anda akan mengelakkan kesukaran mencarinya dan kesulitan mengalaminya. Dengan demikian, Anda akan dapat mengetahui apa yang telah kami alami dan bahkan akan menjadi jelas bagi Anda apa yang mungkin tidak kami dapati.
Wahai, anakku, sekalipun saya tidak mencapai usia yang dicapai orang-orang sebelum saya, namun saya melihat ke dalam perilaku mereka dan memikirkan peristiwa-peristiwa dari kehidupan mereka. Saya berjalan di antara reruntuhan mereka sampai seakan saya menjadi salah satu dari mereka. Sesungguhnya, karena urusan-urusan mereka telah saya ketahui, seakan-akan saya telah hidup dengan mereka dari awal hingga akhirnya. Oleh karena itu saya telah mampu membedakan yang najis dari yang jemih, dan manfaat dari mudarat.
Saya telah memilihkan untuk Anda yang terbaik dari hal-hal itu, dan telah mengumpulkan bagi Anda pokok-pokok yang baik, dan menjauhkan dari Anda pokok-pokoknya yang tak bermanfaat. Karena saya merasakan bagi urusan Anda sebagai seorang ayah yang hidup hams merasakannya, dan saya bertujuan untuk memberikan latihan kepada Anda, saya pikir hal itu haruslah pada suatu waktu bilamana Anda sedang maju dalam usia dan baru di gelanggang dunia, memiliki niat yang lurus dan hati yang bersih, dan bahwa saya harus membawakan ajaran Kitab Allah Yang Memiliki Kekuasaan dan Kerajaan, dan tafsirannya, hukum-hukum Islam dan perintah-perintahnya, hal-halnya yang halal dan yang haram, dan bahwa saya tak boleh melewatkan ini bagi Anda. Saya takut kalau-kalau Anda sampai bingung sebagaimana orang-orang lain telah bingung disebabkan hawa nafsu dan pendapat-pendapat mereka (yang beraneka ragam). Oleh karena itu, walaupun saya tak suka Anda diperingatkan seperti ini, saya pikir lebih baik bagi saya untuk memperkuat Anda dengan nasihat ini ketimbang meninggalkan Anda dalam suatu kedudukan di mana saya tidak menganggap Anda luput dari jatuh ke dalam kehancuran. Saya berharap kiranya Allah akan menolong Anda dalam sikap Anda yang terus terang dan membimbing Anda dalam ketegasan Anda. Sesuai dengan itu, saya menulis penggalan wasiat saya ini bagi Anda.
Ketahuilah, wahai anakku, bahwa yang paling saya sukai untuk Anda ambil dari wasiat saya ialah takwa kepada Allah, membataskan diri Anda kepada apa yang telah diwajibkan Allah atas Anda, dan mengikuti perbuatan-perbuatan orang-orang tua Anda dan orang-orang berkebajikan dari keluarga Anda, karena mereka tidak kekurangan dalam melihat bagi diri mereka sendiri apa yang Anda lihat bagi diri Anda sendiri, dan mereka perbuat tentang urusan mereka sebagaimana Anda suka memikirkan (urus-an Anda). Setelah itu, pemikiran mereka mengantarkan mereka untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban yang mereka ketahui, dan berhenti dari apa yang mereka tidak dituntut melakukannya. Apabila hati Anda tidak menerima ini tanpa mendapatkan pengetahuan seperti mereka mendapatkannya, maka pencarian Anda haruslah pertama-tama melalui pengertian dan pelajaran, dan tidak jatuh ke dalam keraguan atau terlibat dalam pertengkaran.
Dan sebelum Anda meraba ke dalam hal ini, Anda harus mulai dengan mencari pertolongan Tuhan Anda dan berpaling kepada-Nya untuk memohon keberhasilan, dan menjauh dari segala sesuatu yang melemparkan Anda ke dalam keraguan-keraguan dan mencampakkan Anda ke dalam kesesatan. Bilamana Anda telah yakin bahwa hati Anda bersih dan merendah, dan pikiran-pikiran Anda telah berpadu, dan Anda hanya mempunyai satu pikiran, yakni tentang hal ini, maka Anda akan melihat apa yang telah saya terangkan kepada Anda; tetapi, apabila Anda belum mampu mencapai kedamaian pengamatan dan pemikiran yang Anda suka mempunyainya, maka ketahuilah bahwa Anda hanya menjejak bumi seperti seekor unta betina yang buta dan jatuh ke dalam kegelapan, padahal seorang pencari agama tidak seharusnya meraba-raba dalam gelap atau menciptakan kebingungan. Lebih baik mengelakkan hal ini.
Camkanlah nasihat saya, wahai anakku, dan ketahuilah bahwa la Yang Raja kematian adalah juga Raja kehidupan, bahwa Pencipta menyebabkan kematian pula; bahwa la yang menghancurkan adalah pula pemulih kehidupan, dan bahwa la yang menimpakan penyakit adalah juga penyembuh. Dunia ini berlanjut secara yang dibuat oleh Allah, sehubungan dengan kesenangan, cobaan, ganjaran pada Hari Pengadilan dan segala yang la kehendaki dan tidak Anda ketahui. Apabila barang sesuatu dari nasihat mi tidak Anda mengerti maka kaitkan itu kepada ketidaktahuan Anda tentang itu, karena ketika Anda mula-mula dilahirkan, Anda dilahirkan dengan tak-tahu. Setelah itu, Anda mendapatkan pengetahuan. Ada banyak urusan yang tentangnya Anda tak tahu dan di mana penglihatan Anda yang pertama bertanya-tanya dan mata Anda berkelana, lalu sesudah ini Anda melihatnya. Oleh karena itu, berpeganglah erat-erat kepada Dia Yang menciptakan Anda, memberi Anda rezeki dan menertibkan Anda. Ibadah Anda haruslah bagi-Nya, gairah Anda haruslah kepada-Nya dan takut Anda haruslah kepada-Nya.
Ketahuilah, wahai anakku, tiada seorang pun menerima risalah dari Allah Yang Mahasuci seperti Nabi (saw) menerimanya. Oleh karena itu, pandanglah beliau sebagai pelopor dan pemimpin Anda kepada keselamatan. Sesungguhnya saya tidak akan meninggalkan suatu usaha dalam memberikan nasihat kepada Anda, dan sungguh, sekalipun Anda berusaha, Anda tak akan dapat beroleh wawasan bagi kesejahteraan Anda sebagaimana saya berikan kepada Anda.
Ketahuilah, wahai anakku, sekiranya ada suatu mitra dengan Tuhan Anda maka para utusan (mitra) itu pun akan datang kepada Anda dan Anda akan sudah melihat tanda-tanda dari wewenang dan kekuasaanya, dan Anda akan sudah melihat perbuatan dan sifat-sifatnya. Tetapi la Tuhan Yang Esa dan la telah menggambarkan Diri-Nya. Tiada satu pun yang dapat membantah-Nya dalam wewenang-Nya. la ada sebelum segala sesuatu tanpa suatu permulaan. la akan tetap ada setelah segala sesuatu, dan akan berada tanpa akhir. la terlalu amat besar untuk membiarkan keilahian-Nya dibuktikan dengan hati atau mata yang meliput. Bilamana Anda telah memahami ini maka Anda harus melakukan apa yang dilakukan orang yang seperti Anda, dengan kedudukannya yang rendah, ketiadaan wewenangnya, ketidakmampuannya yang makin meningkat, dan kebutuhan besamya akan Tuhannya untuk mencari ketaatan kepada-Nya, takut akan hukuman-Nya dan takut akan marah-Nya, karena la tidak memerintahkan Anda selain untuk kebajikan, dan tidak mencegah Anda kecuali dari keburukan.
Wahai anakku, saya telah memberitahukan kepada Anda tentang dunia, kondisinya, kelapukan dan kefanaanya, daii saya telah memberitahukan kepada Anda tentang akhirat dan tentang apa yang telah tersedia di dalamnya bagi orang-orangnya. Saya menceritakan kepada Anda perumpamaan tentangnya, agar Anda dapat menarik pelajaran darinya dan bertindak menurutnya. Misal orang-orang yang telah memahami dunia adalah seperti misal para musafir yang setelah muak dengan tempat-tempat yang dilanda kekeringan (lalu) pergi kepada kehijauan dan tempat yang berbuah-buahan. Lalu mereka bersabar atas kesulitan dalam peijalanan, perpisahan dengan para sahabat, kesukaran perjalanan dan makanan yang tak sehat, untuk mencapai lahan mereka yang berkelimpahan dan tempat tinggal. Akibatnya, mereka tidak merasakan suatu keperihan dalam semua ini dan tidak menganggap suatu perbelanjaan sebagai sia-sia. Tak ada yang lebih patut dicintai bagi mereka ketimbang apa yang membawa mereka ke dekat tujuan mereka dan membawa mereka lebih dekat ke tempat tinggal mereka. (Beriawanan dengan ini), misal orang-orang yang tertipu oleh dunia ini adalah orang yang berada di tempat yang hijau tetapi mereka muak dengannya lalu pergi ke tempat yang dilanda kekeringan. Oleh karena itu, bagi mereka, tak ada yang lebih dibenci atau tak disukai ketimbang meninggalkan tempat di mana mereka berada untuk pergi ke suatu tempat yang akan mereka capai tanpa diharap-harapkan dan ke mana mereka sedang menuju.
Wahai anakku, jadikanlah diri Anda sendiri ukuran (untuk berurusan) antara Anda dan orang lain. Maka, Anda harus menghasratkan bagi orang lain apa yang Anda hasratkan bagi diri Anda sendiri, dan bencikanlah untuk orang lain apa yang Anda bencikan untuk diri Anda sendiri. Janganlah menindas sebagaimana Anda tak suka ditindas. Berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Anda menghendaki perlakuan baik kepada Anda sendiri. Pandanglah yang buruk bagi diri Anda buruk bagi orang lain. Terimalah (perlakuan) dari orang lain yang Anda suka orang lain menerima dari Anda. Jangan berbicara tentang apa yang tidak Anda ketahui, sekalipun apa yang Anda ketahui sangat sedikit. Jangan katakan kepada orang lain apa yang Anda tak mau dikatakan kepada Anda.
Ketahuilah bahwa mengagumi diri bertentangan dengan kepatutan dan mempakan petaka bagi jiwa. Oleh karena itu, perbesarlah usaha Anda dan jangan menjadi bendahara bagi (kekayaan untuk diwariskan kepada) orang lain. Bilamana Anda telah terbimbing padajalan yang benar, rendahkanlah diri Anda di hadapan Allah sedapat-dapat Anda.
Ketahuilah bahwa di hadapan Anda terletak jalan jarak panjang dan kesukaran keras dan Anda tak dapat mengelak dari mencarinya. Ambillah kebutuhan perbekalan Anda dengan menjaga agar beban itu ringan. Janganlah Anda memuad punggung Anda melampaui kemampuan Anda agar beratnya tidak menjadi bencana bagi Anda. Bilamana Anda bersua dengan orang yang membutuhkan yang dapat membawa perbekalan bagi Anda untuk diserahkan kembali kepada Anda pada Hari Pengadilan ketika Anda akan membutuhkannya, maka terimalah dia sebagai suatu kesempatan yang baik dan dapatkan ia untuk membawanya. Masukkan dalam perbekalan itu sebanyak mungkin yang Anda sanggupi, karena boleh jadi apabila Anda memerlukan dia (kemudian), Anda tidak akan mendapatkan dia. Apabila seseorang mau meminjam dari Anda di hari-hari kelimpahan Anda, untuk dibayarkan kembali kepada Anda pada sustu saat kebutuhan Anda, maka pergunakanlah kesempatan ini.
Ketahuilah bahwa di depan Anda terletak suatu lembah yang tak tertanggungkan di mana orang yang berbeban ringan berada dalam kondisi yang lebih baik daripada orang yang berbeban berat, dan yang melangkah lambat akan berada dalam keadaan yang lebih buruk dari yang melangkah cepat. Titik akhir Anda di ujung lain jalan ini pastilah surga atau neraka. Oleh karena itu, intailah sendiri sebelum memunggah, dan persiapkanlah tempat sebelum turun, karena setelah mati tak mungkin ada persiapan dan tidak pula mungkin kembali ke dunia ini.
Ketahuilah bahwa la yang memiliki perbendaharaan langit dan bumi telah memperkenankan Anda untuk berdoa kepada-Nya, dan telah menjanjikan kepada Anda penerimaan doa. la telah memerintahkan kepada Anda untuk memohon kepada-Nya agar la memberi kepada Anda, dan mencari belas kasih-Nya agar la menaruh belas kasih kepada Anda. la tidak menempatkan barang sesuatu antara Anda dan Dia yang mungkin menabiri-Nya dari Anda. la tidak menuntut Anda untuk mendapatkan perantara bagi Anda kepada-Nya, dan apabila Anda keliru, la tidak mencegah Anda untuk bertaubat. la tidak bergegas dengan hukuman. la tidak mengejek Anda karena bertaubat, tidak pula la menghina Anda ketika penghinaan lebih pantas bagi Anda. la tidak kasar dalam menerima taubat. la tidak menanyai Anda tentang dosa-dosa Anda dengan keras. la tidak mengecewakan Anda dari rahmat-Nya. Malah ia memandang pemantangan dari dosa sebagai suatu kebajikan. la menghitung satu dosa Anda sebagai satu, sementara la menghitung kebajikan Anda sebagai sepuluh.
la telah membukakan pintu taubat bagi Anda. Oleh karena itu, bilamana Anda menyeru-Nya, la mengetahui bisikan Anda. Anda ajukanlah kepada-Nya kebutuhan Anda, bukakanlah tabir diri Anda di hadapan-Nya, keluhkanlah kepada-Nya kecemasan-kecemasan Anda, memohonlah kepada-Nya untuk menyingkirkan kesusahan Anda, carilah pertolongan dalam urusan Anda, dan mintalah dari perbendaharan rahmat-Nya apa yang tak ada satu pun selain-Nya yang berkuasa memberikannya, yakni panjang usia, kesehatan badan dan peningkatan rezeki. Maka la telah menempatkan kunci-kunci di tangan Anda, dengan menunjukkan kepada Anda jalan untuk meminta kepada-Nya.
Oleh karena itu, ke mana saja Anda kehendaki, bukalah pintu-pintu nikmat-Nya dan biarlah hujan rahmat-Nya yang melimpah jatuh kepada Anda. Keterlambatan dalam penerimaan doa itu janganlah hendaknya mengecewakan Anda, karena anugerah doa sesuai dengan ukuran niat (anda). Kadang-kadang penerimaan (doa) tertunda dengan maksud agar menjadi suatu sumber ganjaran yang lebih besar kepada si peminta dan (sumber) dari pemberian-pemberian yang lebih baik kepada si pengharap. Kadang-kadang Anda meminta sesuatu tetapi tidak diberikan kepada Anda, dan sesuatu yang lebih baik diberikan kepada Anda kemudian, atau sesuatu diambil dari Anda demi suatu kebaikan yang lebih besar bagi Anda, karena kadang-kadang Anda meminta sesuatu yang mengandung keruntuhan bagi agama Anda apabila dibenkan kepada Anda. Oleh karena itu, permohonan Anda hendaklah untuk hal-hal yang keindahannya haruslah langgeng dan yang bebannya harus tetap jauh dari Anda. Mengenai kekayaan, itu tak akan langgeng bagi Anda, dan Anda pun tak akan hidup untuk itu.
Wahai anakku, ketahuilah bahwa Anda telah diciptakan untuk akhirat, bukan untuk dunia ini, untuk kefanaan (di dunia ini) bukan untuk kekal, dan untuk mati, bukan untuk hidup. Anda berada di suatu tempat yang bukan milik Anda, sebuah rumah untuk membuat persiapan, dan suatu lorong ke arah dunia berikut. Anda sedang dikejar-kejar oleh kematian dari mana orang-orang melarikan diri tak dapat luput, karena (maut) itu pasti akan menyusulnya. Maka, berjaga-jagalah atasnya agar ia tidak menyusul Anda pada suatu saat ketika Anda dalam keadaan berdosa dan Anda sedang berpikir tentang bertaubat tetapi ia menciptakan halangan antara Anda dan taubat. Dalam hal demikian Anda akan menghancurkan diri Anda sendiri.
Wahai anakku, banyak-banyaklah mengingat kematian dan tempat ke mana Anda pergi secara tiba-tiba dan (mesti Anda) capai setelah mati, sehingga bilamana hal itu datang Anda sudah sedia beijaga-jaga terhadapnya dan telah mempersiapkan diri untuk itu dan ia tidak datang kepada Anda dengan amat sangat mendadak lalu mengejutkan Anda. Berhati-hatilah, agarjangan Anda tertipu oleh sandaran orang kepada godaan dunia dan kesibukan mereka atasnya. Allah telah memperingatkan Anda tentang itu, dan dunia telah memberitahukan kepada Anda tentang sifatnya yang fana, dan telah membukakan tabimya kepada Anda tentang kejahatan-kejahatannya.
Sesungguhnya orang-orang yang memburunya adalah seperti anjing-anjing menyalak atau hewan-hewan buas pemakan daging yang saling membenci. Yang lebih kuat di antara mereka memakan yang lemah, dan yang besar di antara mereka memijak yang kecil. Beberapa (di antaranya) adalah seperti temak yang tertambat, dan yang lain seperti ternak yang tak tertambat yang telah kehilangan akalnya dan sedang berlarian ke arah-arah yang tak diketahui. Mereka adalah kawanan petaka yang mengembara di lembah-lembah yang kasar. Tak ada gembala yang menahan mereka, dan tak ada pula gembala yang akan membawanya merumput. Dunia telah menempatkan mereka pada jalur kebutaan dan mengambil mata mereka dari mercu petunjuk. Oleh karena itu mereka telah dibingungkan dalam kebingunganya dan tenggelam dalam kesenangan-kesenangannya. Mereka menganggapnya sebagai tuhan sehingga ia mempermainkan mereka. Mereka pun bermain dengannya dan melupakan apa yang di baliknya.
Kegelapan sedang sima berangsur-angsur. Sekarang seakan-akan para musafir telah turun dan orang-orang yang bergegas akan segera bertemu. Ketahuilah, wahai anakku, bahwa sedap penunggang kendaraan malam dan siang dibawa oleh (kendaraan siang dan malam) itu, sekalipun ia dalam keadaan berhenti, dan ia meliput jarak, sekalipun ia sedang menginap dan beristirahat.
Ketahuilah dengan pasti bahwa Anda tak dapat mencapai hasrat Anda dan tak dapat melampaui kehidupan Anda yang telah ditakdirkan. Anda berada pada jalur orang-orang sebelum Anda. Oleh karena itu, berlaku sederhanalah dalam mencari, dan berlaku sederhanalah dalam menerima, karena sering mencari itu mengantarkan kepada kehilangan. Tidak setiap pencari rezeki mendapatkannya, dan tiada pula setiap orang yang sederhana dalam mencari tidak mendapatkan. Jauhkanlah diri Anda dari setiap hal yang rendah, sekalipun itu mungkin membawa Anda kepada tujuan yang Anda hasratkan, karena Anda tidak akan mendapatkan suatu kembalian atas kehormatan Anda sendiri yang Anda belanjakan. Janganlah menjadi budak orang lain karena Allah telah membuat Anda bebas. Tak ada kebaikan dalam kebajikan yang dicapai melalui keburukan, dan tak ada kebaikan dalam kesenangan yang dicapai melalui kesukaran (yang mengaibkan).
Berhati-hatilah, jangan sampai pembawa keserakahan membawa Anda dan menurunkan Anda pada sumber-sumber kehancuran. Apabila Anda dapat mengatur agar tak ada orang kaya di antara Anda dan Allah, lakukanlah itu, karena dalam hal bagaimanapun Anda akan mendapatkan apa yang untuk Anda dan mendapatkan bagian Anda. Kecil yang diterima langsung dari Allah Yang Mahasuci lebih terhormat daripada yang lebih banyak tetapi diterima melalui (hutang budi kepada) makhluk-Nya, walaupun (sesungguhnya) semuanya dari Allah.
Lebih mudah memulihkan apa yang kauhilangkan diam-diam ketimbang mendapatkan apa yang Anda hilangkan dengan berbicara. Segala sesuatu yang berada dalam suatu wadah dapat ditahan dengan menutupkan katupnya. Saya seharusnya lebih menynkai Anda menahan apa yang ada di dalam tangan Anda ketimbang mencari apa yang di tangan orang lain, Kepahitan dari kekecewaan lebih baik daripada mencari dari orang. Pekerjaan tangan dengan kesucian lebih baik daripada kekayaan dari kehidupan yang keji. Seorang lelaki adalah pengawal terbaik atas rahasia-rahasianya sendiri. Sering orang berjuang untuk apa yang membawa mudarat baginya. Orang yang berbicara banyak, berbicara kosong. Barangsiapa merenung, ia akan melihat. Bergaullah dengan orang-orang berkebajikan; Anda akan menjadi salah satu dari mereka. Menjauhlah dari orang jahat, Anda akan tetap selamat dari mereka. Makanan yang terburuk ialah yang haram. Kelaliman kepada yang lemah adalah kelaliman yang paling buruk.
Di mana keluwesan tidak sesuai, kekasaran adalah keluwesan. Seringkali obat adalah penyakit, dan penyakit itu obat. Sering lawan memberikan nasihat yang tepat sementara teman menipu. Jangan bergantung pada harapan, karena harapan adalah jalur utama orang-orang tolol. Adalah bijaksana untuk memelihara pengalaman sendiri. Pengalaman yang terbaik ialah pengalaman yang mengajarkan suatu pelajaran kepada Anda. Manfaatkan waktu senggang sebelum ia berubah menjadi (saatj kesedihan. Tidak setiap pencari mencapai (apa yang dicarinya); dan tidak setiap orang yang berangkat tidak kembali. Kehilangan bekal dan mendapatkan kebumkan bagi Hari Pengadilan berarti keruntuhan. Setiap urusan ada akibataya. Apa yang ditakdirkan bagi Anda akan segera datang kepada Anda. Seorang pedagang menanggung resiko. Sering jumlah yang kecil lebih bermanfat dari jumlah yang besar. Tak ada kebaikan pada penolong yang aib, tidak pula pada teman yang curiga. Bersesuailah dengan dunia selama ia dalam pegangan Anda. Jangan jadikan diri Anda menanggung resiko mengenai sesuatu dalam mengharapkan lebih banyak dari itu. Berfiati-hatilah, jangan sampai rasa permusuhan mengalahkan Anda.
Bawalah diri Anda pada saudara Anda sedemikian mpa sehingga apabila ia mengabaikan kekerabatan, Anda berpegang pada (kekerabatan) itu; bilamana ia berpaling, berbaiklah kepadanya dan berangsuriah mendekatinya; bilamana ia tak mau memberi, berilah kepadanya; bilamana ia menjauh, dekati dia; bilamana ia kasar, berlaku luweslah; bilamana ia melakukan kesalahan, pikirkanlah dalih(nya) untuk itu, sedemikian, seakan-akan Anda adalah seorang dari budaknya dan ia majikan yang baik bagi Anda. Tetapi ingatlah bahwa hal ini tak boleh dilakukan secara tak pantas, dan bahwa Anda tak boleh berlaku demikian terhadap orang yang tak patut. Janganlah mengambil musuh sahabat Anda sebagai sahabat, karena (dengan demikian) Anda akan menentang sahabat Anda. Berikanlah nasihat yang benar kepada saudara Anda, baik atau pahit. Telanlah kemarahan Anda karena saya tak mendapatkan sesuatu yang lebih manis dari itu pada kesudahannya, dan tak ada akibat yang lebih menyenangkan dari itu. Beriaku luweslah kepada orang yang kasar kepada Anda karena boleh jadi ia akan segera menjadi luwes kepada Anda. Perlakukanlah musuh Anda dengan kebaikan, karena ini lebih manis dari antara kedua keberhasilan (keberhasilan dendam dan keberhasilan berbuat baik).
Apabila Anda bemiat untuk memutuskan hubungan dari seorang sahabat, tinggalkan suatu bidang baginya dari sisi Anda, yang dengan itu ia mungkin melanjutkan persahabatan, apabila demikian yang terjadi padanya pada suatu hari. Apabila seseorang mempunyai suatu gagasan yang baik tentang Anda, buktikanlah bahwa hal itu benar. Jangan mengabaikan kepentingan saudara Anda yang bergantung pada hubungan Anda dengan dia, karena bukanlah ia saudara Anda apabila Anda mengabaikan kepentingannya. Keluarga Anda janganlah menjadi orang yang paling sengsara melalui Anda. Jangan bersandar kepada orang yang berpaling dari Anda. Saudara Anda tidak harus lebih kukuh dalam pengabaiannya akan kekerabatan ketimbang Anda (dalam kekukuhan Anda) menghormati (kekerabatan) itu, dan Anda harus melebihi dalam berbuat baik kepadanya ketimbang (perbuatan) buruknya kepada Anda. Jangan terlalu merasakan penindasan dari seseorang yang menindas Anda, karena ia hanya sibuk dalam merugikan dirinya sendiri dan menguntungkan Anda. Ganjaran orang yang menyenangkan Anda bukanlah dengan menyusahkannya.
Ketahuilah wahai anakku, bahwa ada dua jenis rezeki, rezeki yang Anda cari dan rezeki yang mencari Anda, yang apabila Anda tidak mencapainya maka dia akan datang kepada Anda. Betapa buruknya membungkuk pada saat perlu dan kasar pada saat kaya. Anda hanya harus mendapatkan dari dunia ini apa yang dengan itu Anda dapat menghiasai kediaman Anda yang kekal. Apabila Anda menangisi apa yang telah hilang dari tangan Anda maka tangisilah pula apa yang sama sekali tidak datang kepada Anda. Simpulkan apa yang belum terjadi dari apa yang telah terjadi, karena kejadian-kejadian selalu serupa. Janganlah menjadi seperti orang-orang yang dakwah tidak bermanfaat baginya kecuali apabila Anda menimpakan keperihan padanya, karena orang bijaksana bengambil pelajaran dari ajaran, sementra hewan hanya belajar dari pukulan.
Jauhkanlah dari diri Anda serangan kecemasan dengan keteguhan sabar dan kemumian iman. Orang yang meninggalkan kesederhanaan (berarti) melakukan kelebih-lebihan. Seorang sahabat adalah seperti kerabat. Sahabat adalah orang yang ketidakhadirannya juga membuktikan persahabatan itu. Hawa nafsu adalah mitra kesedihan. Sering orang dekat lebih jauh dari orang yang jauh, dan sering orang jauh lebih dekat dari orang yang dekat. Seorang asing ialah orang yang tak mempunyai sahabat. Orang yang melanggar hak mempersempit jalannya sendiri. Orang yang tinggal pada kedudukannya tetap konstan atasnya. Penengah yang paling terpercaya ialah penengah yang Anda angkat antara Anda dan Allah Yang Mahasuci. Orang yang tidak mempedulikan kepentingan Anda adalah musuh Anda. Ketika serakah memimpin kepada kehancuran, deprivasi adalah prestasi. Tidak setiap cacat dapat ditinjau kembali, dan tidak setiap petaka berulang.
Sering orang bermata tidak melihat jalur, sementara orang buta mendapatkan jalan yang tepat. Tangguhkanlah setiap kemungkaran karena Anda akan dapat menggegaskannya bilamana saja Anda menghendakinya. Pengabaian kekerabatan dari orang jahil sama dengan penghargaan bagi kekerabatan orang bijaksana. Barangsiapa mengganggap dunia sebagai yang aman, dunia akan mengkhianatinya. Barangsiapa memandang dunia sebagai besar, dunia akan menghinanya. Tidak setiap orang yang menembak mengena. Bilamana wewenang berubah, waktu pun bembah. Bermusyawarahlah dengan sahabat sebelnm menempuh suatu jalan, dan (dengan) tetangga sebelum mengambil sebuah rumah. Waspadalah jangan sampai Anda menyebutkan dalam pembicaraan Anda apa yang mungkin menimbulkan tertawa, sekalipun mungkin Anda meriwayatkan dari orang lain.
Jangan bermusyawarah dengan wanita karena pandangan mereka lemah dan tekad mereka goyah. Tutuplah mata mereka dengan menjaga mereka di bawah tirai karena ketegasan hijab menahan mereka lama. Keluamya mereka tidak lebih buruk ketimbang Anda membiarkan orang yang tak terpercaya mengunjungi mereka. Apabila Anda dapat mengatur agar mereka tidak mengetahui seseorang selain Anda, lakukanlah itu. Jangan biarkan seorang wanita mengurusi selain urusan mereka sendiri, karena wanita adalah bunga, bukan pemerintah. Janganlah memberikan perhatian kepadanya melampaui dirinya sendiri. Jangan mendorong dia menjadi perantara bagi orang lain. Jangan menunjukkan kecurigaan yang bukan pada tempatnya, karena hal ini mengantarkan wanita yang baik kepada kejahatan dan wanita suci kepada kebengkokan.
Bagi setiap orang di antara karyawan Anda, tentukan suatu pekerjaan yang atasnya dapat Anda tuntut ia bertanggung jawab. Secara ini mereka tidak akan saling melemparkan pekerjaan. Hormatilah kerabat Anda karena mereka adalah sayap-sayap Anda yang dengan itu Anda terbang, asal ke mana Anda akan kembali, dan tangan Anda yang dengannya Anda menyerang. Tempatkanlah agama Anda dan dunia Anda pada penyelesaian Allah dan memohonlah kepada-Nya untuk mengatur yang terbaik bagi Anda sekaitan dengan yang dekat dan yang jauh, dunia ini dan dunia akhirat. Wasalam. •
imam ali, Imam Hasan & Imam Husein
[1] Ibn Maitsam al-Bahram (jilid V, h. 2) mengutip Abu Ja'far ibn Bahawaih al-Qummi bahwa Amirul Mukminin as menulis penggalan nasihat ini kepada Muhammad Hanafiah (ra) sedang 'Allamah Sayid Radhi menulis bahwa alamat yang dikiriminya ialah Imam Hasan as. Tetapi yang sebenarnya ialah bahwa Amirul Muknunin menulis sepenggal nasihat ringkas kepada Ibn al-Hanafiah yang mencakup sebagian yang sama seperti yang ditulisnya kepada Imam Hasan. (Ibn Thâwûs, Kasyful Mahajjah, h. 157-159; al-Bihâr, LXXVII, h. 196-198)
Bagaimanapun, baik alamatnya Imam Hasan ataupun Muhammad HanafTah, manifesto ini merupakan pelajaran tentang petunjuk kepada amal di mana jalan-jalan keberhasilan dapat dibuka dan kafilah umat manusia yang sedang tersesat dapat melangkah di jalan petunjuk. Ini mengandung prinsip-prinsip untuk memperbaiki hal-hal duniawi dan ukhrawi, menciptakan moralitas dan memperbaiki urusan ekonomi dan sosial yang tandingannya tak dapat dihasilkan oleh kata-kata para pakar dan filosof. Dakwahnya yang benar adalah perangsang kuat untuk mengingatkan umat manusia akan pelajaran-pelajarannya yang telah dilupakan, menghidupkan kembali garis-garis mati perilaku sosial dan mengangkat panji moralitas
Yudhistira Sumsago, 14 April 2009
Palembang, sumatera selatan, Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar