Senin, 04 Mei 2009

Pengemis dan orang miskin

Menjelang hari raya Idul fitri, selalu kita dapatkan banyak pengemis baik itu laki-laki, perempuan, anak-anak dan orang dewasa, di setiap per-empatan jalan, di pusat keramaian, di daerah perumahan, dll

Kita dihadapkan kepada pertanyaan dalam diri kita, Apakah para pengemis itu memang keadaan dirinya seperti itu, atawa hasil rekayasa ?????

Sanggupkah kita bersedekah kepada orang-orang yang mengaku dirinya pengemis yang berterus terang minta sesuatu dari kita ?????

Yang lebih memberatkan kita adalah bahwa Allah SWT ada di pihak mereka melalui firman- Nya : “ mereka punyak atas kekayaan kita “

Kita tidak mungkin berbahagia sendirian, kita tidak mungkin dengan sengaja makan se-enaknya dihadapan orang-orang miskin yang punya hak yang sama untuk memperoleh penghidupan yang layak.

Pertanyaannya adalah jika orang yang berpura-pura menjadi pengemis, atawa jika si peminta-minta adalah orang yang memang peminta-minta, bolehkah kita bersikap memberi atawa tidak memberi ?????

Jawaban sebenarnya nya adalah pertanyaan itu sendiri, Apakah kita sanggup menduga bahwa mereka adalah peminta benaran atawa hasil rekayasa ???

Bukankah hanya Tuhan saja yang tahu ?????

Bukankah seorang pengemis itu harus dihadapi juga dengan azas praduga tidak bersalah terlebih dahulu ?????

Sedangkan Allah SWT berpihak kepada mereka, kita wajib memberi sedekah tidak hanya pengemis tetapi juga kepada orang miskin, bukankah orang yang berpura-pura jadi pengemis, dapat kita golongkan sebagai orang miskin ????? seorang pengemis, pasti dia itu orang miskin, sebaliknya orang miskin belum tentu jadi pengemis !!!!

Kesimpulannya bahwa orang miskin itu keramat

Jadi kalu kita mau selamat di dunia dan akhirat, bersedekahlah kepada orang miskin, apalagi di bulan puasa yang penuh barokah ini, amin

Salam
Hilman Muchsin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar