Kamis, 21 Juni 2012

Simpati vs Empati



Apakah Simpati sama dengan Empati ?.

Jawabannya tidaklah sama.

Bersimpati artinya perasaan kita hanyut untuk ikut merasakan. Emosi Kita tergambar melalui bahasa tubuh bahwa Kita tenggelam dalam kebersamaan. Dalam simpati, Kita lebih banyak merespons dengan perasaan.

Dalam kehidupan ini kita memang perlu untuk bersimpati bahkan untuk merasakan apa yang dirasakan olrh orang lain sebagai kita juga mengerti dengan keadaannya.

Simpati yaitu merasakan sepenuh hati dan ikut merasakan kesedihan dan kesenangan orang lain atau orang yang bercerita dengan kita sebagai wujud bahwa kita juga mempunyai perasaan yang sama dengan dia. Seperti contoh: kalau teman cerita kita merasa sedih kita juga merasakan kesedihan tersebut lebih mendalam. Apabila dia menangis kita juga ikutan menangis. Maka, itulah yang namanya simpati.

Simpati ini sangat tidak dibutuhkan dalam proses konsultasi dan bagi konselor sendiri. Apabila konselor sampai bersimpati dengan kliennya, masalah yang diceritakan klien tersebut tidak akan pernah selesai karena kita juga mempunyai penderitaan yang sama dengan dia. Bahkan, pemecahan masalah tersebut juga tidak akan pernah bertemu. Jadi, seorang konselor harus mempunyai empati bukan simpati

Empati yaitu merasakan kesedihan atau kesenangan yang dirasakan orang lain tapi tidak ikut berlarut-larut di dalamnya. Dia hanya merasakan saja. Seperti contoh: apabila si klien menangis-nangis dalam menceritakan masalah dan keluhannya, kita juga tidak ikut menangis. Itulah yang dinamakan empati.

Berempati tidak berarti kita sepakat, melainkan Kita secara mendalam mencoba mengerti orang itu, baik dari segi emosional mapun intelektual. Kita mencamkan nada suara dan bahasa tubuh orang tersebut, tidak hanya kata-katanya. Dalam empati Kita mendengar dengan hati, mata dan pikiran secara objektif, bahkan menggunakan sekaligus semua panca indera kita.

Maka, dalam berinteraksi dengan orang lain antar rekan kerja di kantor, antara atasan-bawahan, dalam anggota keluarga, dalam masyarakat, dalam organisasi dll... tidak cukup sekedar simpati saja namun juga ber-empati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar