Seorang teman bercerita, bahwa dalam pelayarannya mengarungi lautan hikmah orang-orang bijak yang berada di atas kapal kehidupan, ia menemukan sebuah ungkapan bijak yang terabadikan dalam sebuah kitab, dalam goresan pena dari orang yang berkenan memungutnya. Sebuah ungkapan sederhana yang sarat dengan makna. Ungkapan yang sudah seharusnya menyadarkan kealpaan diri manusia yang senantiasa menjadikan kata “sibuk” sebagai alasan untuk “melepaskan” satu demi satu ikatan pertemanan ataupun persahabatan yang pernah mereka jalin, bukan karena alasan akhirat, melainkan karena mengharapkan syurga dunia yang fana.
Inilah ungkapan itu…
“Janganlah engkau anggap persahabatanmu dengan seseorang biasa-biasa saja. Syukurilah teman-teman baikmu. Karena, suatu hari mungkin engkau bangun dari tidur dan menyadari bahwa kau telah kehilangan mutiara, karena terlalu sibuk mengumpulkan batu”
—oo0oo—
Saudaraku,
Dengan siapapun kita bersahabat, sesungguhnya pasti ada nilai yang hendak kita ambil dari hubungan itu. Nilai yang tidak runtuh saat runtuhnya posisi karier kita. Nilai yang tidak runtuh saat berakhirnya dunia yang fana ini. Karena nilai itu abadi dalam balutan kebenaran, bersahabat yang tidak lain hanya berharap keindahan abadi di akhirat.
Semoga Allah SWT senantiasa menjaga setiap persahabatan yang terjalin dalam balutan kasih sayang. Persahabatan yang terjalin ikhlas hanya karena-Nya. Persahabatan yang terisi dengan saling berwasiat perihal kebaikan dan persahabatan yang tiada mengharapkan imbalan dunia, melainkan keridhoan Ilahi Robbiy semata…aamiin.
Wallahu a’lam
http://zidaburika.wordpress.com/2009/11/21/nilai-sebuah-persahabatan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar