Pada hakikatnya manusia yang dilahirkan adalah dalam keadaan lemah dan tak berdaya. Dan manusia terlahir dengan segala sifat kekurangan dan kekhilafannya. Pada saat memasuki alam dunia seorang bayi mungil dan suci hanyalah menginginkan air susu Ibu tercinta, keinginan terhadap sesuatu yang bersih sudah dia tampakkan pada lingkungan sekitarnya terutama pada orangtua dan keluarga. Mungkin beberapa teguk air susu saja sudah membuatnya kenyang dan kembali tertidur nyenyak. Yang dia inginkan hanyalah sesuatu yang bersih dan dia mengambil apa yang menjadi haknya saja.
Seorang bayi mungil ternyata telah mengajarkan kita untuk makan dan minum yang bersih, dan mengambil apa yang menjadi haknya saja. Dia tidak akan minta melainkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya saja.
Ketika sang bayi telah menjadi dewasa, dia telah banyak mengenal lingkungan di sekitarnya. Kodrat manusia dengan segala kekurangan dan kehilafannya telah mengubah dia menjadi manusia yang memiliki multi keinginan. Satu keinginan kecil, mungkin masih bisa dia usahakan, namun untuk keinginan besar, dia mulai berpikir dengan jiwanya. Jiwanya memiliki dua pendapat yang berbeda. Satu jiwa menginginkan kesenangan dunia dengan cara apapun. Satu jiwa yang lainnya hanya menginginkan kebahagiaan sesuai kemampuannya. Jiwanya berperang dan jiwa yang rusak itu memenangkan peperangan itu demi memperebutkan tahta dunia.
Apa yang kita kenal dengan istilah koruptor, ya… itulah dia, kini telah menjadi seorang koruptor. Secara artian bebas, koruptor adalah seseorang maupun sekelompok orang yang dengan sengaja mengambil bagian yang bukan haknya demi kesenangan dan kehidupannya dengan menggunakan berbagai cara untuk meraihnya. Seorang koruptor adalah budak nafsu jahat manusia dan seorang koruptor adalah balatentara syaitan laknatullah.
Wahai Saudaraku…Janganlah hati dan diri Engkau menjadi budak nafsu dunia dan menjadi balatentara syaitan laknatullah, jangan Engkau gadaikan akhiratmu dengan duniamu yang fana ini. Sesungguhnya Engkau akan termasuk golongan orang-orang yang merugi di akhirat kelak dan Engkau akan mendapatkan siksa yang sangat pedih jika Engkau menjadi budak nafsu dunia. Aku berpesan untukmu dan aku mengingatkan untuk diriku sendiri. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang menggadaikan akhirat demi dunia.
Perjalanan seorang koruptor sangatlah kotor, kehidupan koruptor sangatlah hina, kebahagiaan koruptor adalah semu dan dunia mereka adalah dunia syaitan laknatullah. Senyuman koruptor adalah kebusukan hatinya, sapaan koruptor adalah kibaran bendera hitam, ajakan koruptor adalah lambang kematian.
Pada hakikatnya koruptor adalah bangkai yang tak berguna, tetapi keberadaan mereka adalah hikmah buat renungan kita.
Dimana koruptor berpijak, disitulah kehinaannya ditebar.
Dimana koruptor bicara, disitulah kebusukannya ditanam.
Dimana dia tidur, disitulah dia menjadi manusia yang tidak berguna.
Wahai koruptor….
Engkau ambil hak kami, Engkau rampas harta kami, Engkau telah sengsarakan kami, Engkau telah binasakan kesempatan kami, sungguh Engkau adalah seburuk-buruknya manusia dan Engkau akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi.
Dengan jiwa jahatnya, dia tumpukkan harta, dengan jiwa kotornya dia cari tahta, dengan nafsu bejatnya dia tiduri setiap wanita cantik. Ketika harta, tahta dan wanita telah menjadi impiannya, dan ketika dia tidak mampu mendapatkannya dengan jalan yang benar, maka akal busuknya pun mulai dia gunakan. Kejahatan jiwa, kehampaan hati, kebusukan pikiran, kebohongan lisan dan gerak tipu berkumpul menjadi senjata ketika dia mulai menebar ancaman. Kepura-puraan dan kemunafikan menjadi tameng ketika dia menikmati hasil buruannya.
Seorang koruptor tidak mempunyai perasaan, seorang koruptor tidak memiliki belas kasih, seorang koruptor tidak mengenal tenggang rasa. Dia akan melenyapkan siapapun yang akan menghalangi niatnya, dia akan membinasakan siapapun yang menghalangi rencananya, dia akan menyuap siapapun yang merintanginya dan dia akan menjadikannya sekutu dalam mencapai tujuannya.
Wahai koruptor…..apakah Engkau mengira hidupmu akan selalu berada dalam kesenangan?
Wahai koruptor…..apakah Engkau merasa hartamu akan menolong dirimu dari siksa neraka?
Wahai koruptor…..apakah Engkau berpikir bahwa hartamu bisa membahagiakanmu?
Wahai koruptor…..apakah Engkau melihat orang lain sengsara akibat perbuatan kejimu?
Wahai koruptor…..apakah Engkau mendengar kesusahan masyarakat umum yang mengkhawatirkan?
Sekali koruptor tetaplah dia akan menjadi koruptor selamanya kecuali mendapat hidayah Allah. Koruptor memang punya mata tapi mereka tidak melihat penderitaan orang, mereka punya telinga tapi mereka tidak mendengar kesusahan orang, mereka punya mulut tapi mereka tidak bisa berkata jujur, mereka punya hidung tapi mereka tidak mencium aroma kemiskinan dan mereka pun punya tangan tapi mereka tidak mau membantu malah merampoknya. Sesungguhnya sang koruptor adalah manusia cacat dan tak berguna, karena mereka buta tuli, bisu dan lumpuh. Tetapi kemuliaan hanyalah milik mereka (maaf) orang yang buta, tuli, bisu dan lumpuh tetapi mempunyai ketaqwaan dan kesucian jiwa yang terjaga.
Wahai koruptor…..bertaubatlah sebelum maut menjemputmu!
Wahai koruptor…..kembalilah pada kebenaran sebelum ajal melenyapkan dirimu !
Wahai koruptor…..meminta ampunlah pada Sang Khalik sebelum tamat riwayatmu!
Wahai koruptor…..meminta maaflah pada rakyat atas perbuatan burukmu!
Wahai koruptor…..kembalikanlah kekayaanmu pada rakyat sebagai bukti taubatmu!
Wahai koruptor…..muliakanlah orang-orang yang telah Engkau sengsarakan hidupnya!
Wahai Koruptor…..dunia ini adalah fana, dunia ini tidaklah kekal, dunia ini hanyalah menipu. Mengapa Engkau menginginkan kesenangan sesaat? Mengapa Engkau mencari kenikmatan sementara? Mengapa Engkau menukar akhiratmu dengan duniamu?
Wahai Koruptor…..maut membayangimu, kematian menunggumu, kebinasaan mengikutimu, siksa pedih menantimu! Gunakanlah akal sehatmu! Pakailah pikiran jernihmu! Jalankanlah hati sucimu! Menuju kebahagiaan yang hakiki, kenikmatan yang kekal, kesenangan yang tiada akhir dan kemewahan surga yang tidak akan pernah Engkau bayangkan!
Wahai saudaraku, sahabatku, teman seperjuanganku marilah kita berusaha untuk terhindar dari kejahatan Sang Koruptor dan kerajaan beserta balatentaranya. Sesungguhnya kejahatan tidak akan pernah bisa mengalahkan kebaikan. Dan sebarkanlah pesan kematian ini pada Sang koruptor dan kerajaannya. Karena Sang khalik akan selalu bersama orang-orang yang benar dan akan berpaling dari orang-orang yang jahat. Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang beruntung dan menjadi hamba-hamba pilihan Allah, Amin.
http://maknahidup.blogdetik.com/2009/12/18/pesan-untuk-sang-koruptor-dan-kerajaannya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar