Rabu, 30 Januari 2013

KISAH HARUT & MARUT



Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja'far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a. berkata Ibnu Abbas:
"Semakin lama makin banyak juga manusia anak cucu Adam di permukaan bumi ini. Dan semakin banyak pula kerusakan dam maksiat yg mereka lakukan. Diantaranya mereka kafir terhadap Allah . Melihat kejadian itu para Malaikat dilangit lalu berkata kepada Allah :
Ya Tuhanku, alam yg Engkau ciptakan untuk tempat berbakti dan beribadat terhadap Engkau, sudah dijadikan oleh manusia menjadi tempat maksiat (mengingkari) ajaranEngkau, mereka saling membunuh, berzina, berjudi, mencuri dan minum minuman keras, serta memakan harta anak yatim dan mengkafirkan Engkau ya Tuhanku"


Kepada para Malaikat diperintahkan oleh Allah untuk memilih dua Malaikat, lalu mereka memilih Malaikat Harut dan Marut, kedua malaikat itu lalu diutus untuk turun kebumi. Kepada kedua Malaikat itu, Allah membangkitkan semua hawa nafsu seperti layaknya manusia keturunan Adam dan Hawa. Kepada kedua Malaikat ini diperintahkan oleh Allah agar beribadat dan mematuhi perintah Allah, dan jangan mempersekutukan Tuhan, kepada keduanya, Allah melarang agar jangan saling membunuh, memakan makanan haram, berzina, mencuri dan minum minuman yg memabokkan.
Kedua Malaikat itu lalu turun kebumi dan tinggal untuk beberapa lama, menghukum antara yg haq, yaitu dizaman Nabi Idris a.s.


Dikala itu ada seorang wanita yg kecantikannya ditengah wanita wanita sebagai venus (bintang kejora) ditengah segala bintang, kedua Malaikat itu lalu mendatangi wanita itu, mulai merayu untuk menyerahkan kehormatannya. Wanita itu menolak, kecuali keduanya itu mau menganut agama yg dianutnya.

Kedua Malaikat itu lalu menanyakan agama apa yg dianut wanita itu, wanita itu lalu mengeluarkan berhala (patung) dan berkata: inilah yg aku sembah.
Kedua Malaikat itu menjawab: Kami tidak ada keinginan menyembah patung itu, lalu keduanya pergi dengan sedih. Kemudian kembali keduanya mendatangi wanita itu dengan maksud yg sama, yg juga dijawab dengan jawaban seperti waktu pertama tadi. Sehingga keduanya kembali dengan hampa, dan demikian pula kali yg ketiganya.
Karena keduanya tidak mau menyembah berhala, maka wanita itu menyuruh pilih 1 diantara 3 perkara yaitu:
1. Menyembah berhala.
2. Membunuh
3. minum tuak.

Keduanya berfikir bahwa pertama dan kedua tidak pantas, yg lebih ringan dosanya adalah minum tuak. Lalu kedua Malaikat itu minum tuak, dan baru baru saja keduanya minum tuak itu, keduanya menjadi mabok, lalu melakukan hubungan intim dengan wanita itu. Dan karena keduanya takut bahwa wanita itu akan menceritakan pelanggaran berat kepada orang banyak, lalu kedua Malaikat itu membunuh wanita itu.

Setelah kedua Malaikat itu sembuh dari maboknya, dan menyadari bahwa keduanya sudah melakukan dosa dosa yg amat berat, begitu kedua Malaikat itu mau naik ke langit, tetapi sudah tidak sanggup, sebab antara langit dan bumi dipasang tutup untuk keduanya.

Melihat kejadian itu, sadarlah seluruh Malaikat yg ada dilangit, bahwa manusia yg tidak kenal alam gaib pantas tidak takut berbuat dosa, sehingga para Malaikat dapat mengerti kalo banyak manusia yg berbuat dosa.

 Sejak saat itu seluruh Malaikat dilangit, disamping memuji Allah, mereka slalu berdoa agar Allah sudi kiranya mengampuni dosa dosa manusia yg beriman yg tinggal dibumi ini.

Terhadap kedua Malaikat yg dijadikan percobaan itu, oleh Allah disuruh pilih menjalani siksa dunia atau siksa akhirat. Lalu keduanya memilih siksa dunia, karena dunia ini tidak kekal. Sedangkan siksa akhirat adalah siksa yg kekal, begitulah kedua malaikat itu disiksa oleh Allah didunia, dan bebas dari siksa diakhirat kelak.
A
khirnya banyak manusia yg mendatangi kedua Malaikat itu untuk mempelajari ilmu sihir yg dapat mecerai beraikan antara suami isteri. Kedua Malaikat itu tak lupa menerangkan kepada orang banyak, bahwa ilmu sihir itu adalah sebagai (fitnah) bagi mereka, dan tidak akan berarti apa apa kecuali degan izin Allah, dan pasti mendatangkan kerusakan semata. Sekalipun begitu, masih banyak saja manusia yg ingin mempelajarinya yg terang terangan tidak manfaat dan malah akan mendapatkan siksa yg amat berat diakhirat kelak.
"Dan mereka (yahudi) mengikuti apa yg diceritakan oleh setan setan tentang kerajaan Sulaiman, padahal Sulaiman tidak kufur, hanya setan setan itu yg kufur. Mereka ajarkan ilmu sihir kepada manusia, dan ilmu yg diturunkan kepada 2 Malaikat di Babil, bernama Harut dan Marut, padahal keduanya tidak mengajarkan melainkan berkata:
Kami tidak lain melainkan percobaan, sebab itu janganlah engkau kufur. Tetapi tetap mereka (yahudi) belajar dari kedua Malaikat itu (ilmu) buat menceraikan antara suami dan isteri, dan mereka tidak membahayakan seseorang melainkan dengan izin Allah. Tetapi mereka telah mempelajari apa yg membahayakan mereka dan tidak memberikan manfaat kepada mereka padahal mereka itu tahu, bahwasanya orang yg menggunakan sihir itu tidak mendapatkan kebahagiaan yg baik diakhirat kelak, dan alangkah busuknya suatu harga yg denganya mereka jual akan diri mereka, jika mereka mengetahui" (al-Baqarah : 102)


Ayat tersebut membantah tuduhan yahudi yg mengatakan bahwa Nabi Sulaiman lah yg pertama mengajarkan ilmu sihir, tetapi yg sebenarnya adalah setan setanlah yg mengajarkan sihir itu. Kemudian mereka sekali lagi dicobai melalui Malaikat Harut dan Marut. Tetap saja mereka mempelajari ilmu sihir kepada ke dua Malaikat itu, sekalipun kedua Malaikat itu telah memperingatkan bahwa sihir itu adalah cobaan agar mereka jangan melanggar dengan mempelajarinya, namun mereka tetap mempelajarinya.
Cerita Harut dan Marut yg diterangkan diatas dan tersebut dalam ayat diatas ini telah menimbulkan banyak perbeda'an pendapat dikalangan para ahli tafsir. Apa mungkin Malaikan yg telah diakui dalam banyak ayat dan hadits bahwa mereka suci tak bersalah, lalu mengerjakan kesalahan yg begitu berat, berzina, minum tuak, membunuh dan mengerjakan ilmu sihir?

Ada yg berpendapat bahwa tidak mungkin Malaikat mengerjakan dosa dosa berat seperti tersebut diatas ini. Sebab itu mereka, kedua Malaikat yg bernama Harut dan Marut itu yg sebenarnya bukan Malaikat, tetapi manusia biasa yg pada mulanya amat soleh/salih, sehingga dalam masyarakat ketika itu mendapat julukan seperti Malaikat (baca Tafsir al-Furqan karya Ustadz A Hasan, halaman 29.)


http://usuduttauhid.blogspot.com/2009/01/kisah-nabi-sulaiman-serta-malaikat.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar