Senin, 26 Januari 2015

Seledri (Hurf): Sayuran Kesembuhan

“Dua makanan apa yang mengandung kesembuhan? Seledri air dan kurma.” 
(HR Abu Daud dalam Al-Marasil)

Abu Hanifah (Ad-Dinauri) menyatakan, “Hurf adalah sejenis biji yang digunakan sebagai obat. Sejenis dengan seledri darat yang diberitakan Nabi. Sebagian kalangan awam menyebutkan biji rasyad.
Abu Ubaidah menyatakan, ‘Namanya adalah tsifa atau hurf’.”

“Biji” seledri yang dimaksud, mungkin, umbinya.
Metode Pengobatan Nabi SAW (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah) menyebutkan, biji atau umbi seledri itu bisa digunakan sebagai obat luar maupun dimakan, secara oral. Sebagai obat luar, misalnya untuk mematangkan bisul, cukup ditumbuk lalu dibalutkan di sekitar tempat yang sakit. Akan lebih mujarab bila dicampuri sedikit madu. Dengan cara yang sama juga bisa digunakan untuk meredakan radang dan sakit pinggang.

Dimakan begitu saja, atau dicampur dengan madu, bisa menambah stamina dan merangsang nafsu makan. Efeknya juga bisa menyehatkan limpa, lever, paru-paru, serta bagian pinggang dan pinggul.
Di Indonesia pada umumnya, seledri termasuk jenis sayuran, ditanam di dataran tinggi. Sebagai sayuran pun seledri lebih banyak dibubuhkan sebagai pelengkap, penyedap, atau lalapan saja. Di Jawa biasa disebut sledri, orang Sunda menyebutnya saledri, sedangkan bahasa Inggrisnya adalah celery. Di Prancis dikenal sebagai celeri, atau seleri bagi orang Italia, dan selinon atau parsley bagi orang Jerman.  

Bangsa Romawi kuno mengenal tanaman seledri sebagai bunga – tepatnya, karangan bunga – yang dimahkotakan sebagai penghormatan. Sebagai jenis sayuran, menurut sejarah botani (Khasiat Tanaman Obat, Buku Murah), seledri telah dimanfaatkan sejak abad ke-17. Tapi khasiatnya sebagai obat, baru diungkapkan secara ilmiah pada 1942. Yaitu, untuk mengobati penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi), reumatik, dan mata kering.

Dimakan sebagai lalapan, daun seledri juga dapat membancarkan air seni, sehingga sekaligus mengatasi keluhan sakit pinggang pada umumnya. Berikut beberapa cara pengobatan dengan daun seledri:

Hipertensi
Daun seledri secukupnya, diremas-remas dengan segelas air matang, kemudian disaring dan diambil airnya. Dua sendok makan diminum tiga kali sehari secara teratur dan tertib. Hati-hati, jangan berlebihan, karena dapat menurunkan tekanan darah secara tiba-tiba.

Rematik
Ambil setangkai daun seledri dan dimakan sebagai lalap. Lakukan setiap hari.

MataKering
Tumbuklah dua tangkai daun seledri bersama dua tangkai daun bayam dan setangkai daun kemangi. Lalu seduhlah dengan segelas air panas. Disaring, diambil airnya, lalu diminum selagi hangat.
http://www.voa-islam.com/read/health/2015/01/21/35150/voaislamic-health-14-seledri-hurf-sayuran-kesembuhan/#sthash.RTCnVpu5.dpbs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar