Tidak cantik = Minder dan jarang disukai orang.
Cantik =
Percaya diri, terkenal dan banyak yang suka.
AH MASA SIH??
Itulah sekelumit rumus yang ada dalam fikiran wanita
atau bisa juga akhwat. Sebuah rumus simple namun amat berbahaya.
Darimanakah
asal muasal rumus ini?
Bisa jadi dari media ataupun oleh opini masyarakat yang
juga telah teracuni oleh media- baik cetak maupun elektronik- bahwa kecantikan
hanya sebatas kulit luar saja. Semua warga Indonesia seolah satu kata bahwa
yang cantik adalah yang berkulit putih, tinggi semampai, hidung mancung, bibir merah,
mata jeli, langsing, dll. Akibatnya banyak kaum hawa yang ingin memiliki image
cantik seperti yang digambarkan khalayak ramai, mereka tergoda untuk membeli
kosmetika yang dapat mewujudkan mimpi-mimpi mereka dan mulai melalaikan koridor
syari’at yang telah mengatur batasan-batasan untuk tampil cantik. Ada yang
harap-harap cemas mengoleskan pemutih kulit, pelurus rambut, mencukur alis,
mengeriting bulu mata, mengecat rambut sampai pada usaha memancungkan hidung
melalui serangkaian treatment silikon, dll.
Singkat kata, mereka ingin tampil secantik model
sampul, bintang iklan ataupun teman pengajian yang qadarullah tampilannya
memikat hati. Maka tidak heran setiap saya melewati toko kosmetik terbesar di
kota saya, toko tersebut tak pernah sepi oleh riuh rendah kaum hawa yang
memilah milih kosmetik dalam deretan etalase dan mematut di depan kaca sambil
terus mendengarkan rayuan manis dari si mba SPG
Kata cantik telah direduksi sedemikian rupa oleh
media, sehingga banyak yang melalaikan hakikat cantik yang sesungguhnya. Mereka
sibuk memoles kulit luar tanpa peduli pada hati mereka yang kian gersang.
Tujuannya? Jelas, untuk menambah deretan fans dan agar kelak bisa lebih mudah
mencari pasangan hidup, alangkah naifnya. Faktanya, banyak dari teman-teman pengajian
saya yang sukses menikah bukanlah termasuk wanita yang cantik ataupun banyak
kasus yang muncul di media massa bahwa si cantik ini dan itu perkawinannya
kandas di tengah jalan. Jadi, tidak ada korelasi antara cantik dan kesuksesan
hidup!.
Teman-teman saya yang sukses menikah walaupun tidak
cantik-cantik amat tapi kepribadiannya amat menyenangkan, mereka tidak terlalu
fokus pada rehab kulit luar tapi mereka lebih peduli pada recovery iman yang
berkelanjutan sehingga tampak dalam sikap dan prinsip hidup mereka, kokoh tidak
rapuh. Pun, jika ada teman yang berwajah elok mereka malah menutupinya dengan
cadar supaya kecantikannya tidak menjadi fitnah bagi kaum adam dan hanya
dipersembahkan untuk sang suami saja, SubhanAllah. Satu kata yang terus bergema
dalam hidup mereka yakni bersyukur pada apa-apa yang telah Allah berikan tanpa
menuntut lagi, ridho dengan bentuk tubuh dan lekuk wajah yang dianugerahkan
Allah karena inilah bentuk terbaik menurut-Nya, bukan menurut media ataupun
pikiran dangkal kita.
Kalau kita boleh memilih, punya wajah dan
kepribadian yang cantik itu lebih enak tapi tidak semua orang dianugerahi hal
semacam itu, itulah ke maha adilan Alloh, ada kelebihan dan kekurangan pada
diri tiap orang. Dan satu hal yang pasti, semua orang bertingkah laku sesuai
pemahaman mereka, jika kita rajin menuntut ilmu agama InsyaAllah gerak-gerik
kita sesuai dengan ilmu yang kita miliki.
Demikian pula yang terjadi pada wanita-wanita yang
terpaku pada kecantikan fisik semata, menurut asumsi saya, mereka merupakan
korban-korban iklan dan kurang tekun menuntut ilmu agama, sehingga lahirlah
wanita-wanita yang berpikiran dangkal, mudah tergoda dan menggoda.
Mengutip
salah satu hadist, Rasulullah Shalallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, Allah
akan pahamkan ia dalam agamanya”(Shahih, Muttafaqun ‘alaihi).
Hadist diatas dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Baz bahwa
ia menunjukkan keutamaan ilmu. Jika Allah menginginkan seorang hamba memperoleh
kebaikan, Allah akan memahamkan agama-Nya hingga ia dapat mengetahui mana yang
benar dan mana yang bathil, mana petunjuk mana kesesatan. Dengannya pula ia
dapat mengenal Rabbnya dengan nama dan sifat-sifat-Nya serta tahu keagungan
hak-Nya. Ia pun akan tahu akhir yang akan diperoleh para wali Allah dan para
musuh Alloh.
Syaikh Ibnu Baz lebih lanjut juga mengingatkan
betapa urgennya menuntut ilmu syari’at:
“Adapun ilmu syar’i, haruslah dituntut oleh setiap
orang (fardhu ‘ain), karena Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah
dan bertaqwa kepada-Nya. Sementara tidak ada jalan untuk beribadah dan bertaqwa
kecuali dengan ilmu syar’i, ilmu Al-Qur’an dan as Sunnah”.
Dus, sadari sejak semula bahwa Allah menciptakan
kita tidak dengan sia-sia. Kita dituntut untuk terus menerus beribadah
kepadaNya. Ilmu agama yang harus kita gali adalah ilmu yang Ittibaurrasul
(mencontoh Rasulullah) sesuai pemahaman generasi terbaik yang terdahulu
(salafusshalih), itu adalah tugas pokok dan wajib. Jika kita berilmu niscaya
kita akan mengetahui bahwa mencukur alis (an-namishah), tatto (al-wasyimah),
mengikir gigi (al-mutafallijah) ataupun trend zaman sekarang seperti menyambung
rambut asli dengan rambut palsu (al-washilah) adalah haram karena
perbuatan-perbuatan tersebut termasuk merubah ciptaan Allah.
Aturan-aturan syari’at adalah seperangkat aturan
yang lengkap dan universal, sehingga keinginan untuk mempercantik diri
seyogyanya dengan tetap berpedoman pada kaidah-kaidah syara’ sehingga
kecantikan kita tidak mendatangkan petaka dan dimurkai Allah. Apalah gunanya
cantik tapi hati tidak tentram atau cantik tapi dilaknat oleh Allah dan
rasul-Nya, toh kecantikan fisik tidak akan bertahan lama, ia semu saja.
Ada yang lebih indah dihadapan Alloh, Rabb semesta
alam, yaitu kecantikan hati yang nantinya akan berdampak pada mulianya akhlaq
dan berbalaskan surga. Banyak-banyaklah introspeksi diri (muhasabah), kenali
apa-apa yang masih kurang dan lekas dibenahi. Jangan ikuti langkah-langkah
syaitan dengan melalaikan kita pada tugas utama karena memoles kulit luar bukanlah
hal yang gratis, ia butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Bukankah
menghambur-hamburkan uang (boros) adalah teman syaitan?. JADI, mari kita ubah
sedikit demi sedikit mengenai paradigma kecantikan.
Faham Syari’at = CANTIK
Tidak Faham Syari’at = Tidak CANTIK sama sekali!
Bagaimana? setuju?.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu ’alaihi Wa
sallam bersabda:
”Innallaha la yanzhuru ila ajsamikum wa la ila
shuwarikum walakin yanzhuru ila qulubikum”
”Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik kalian dan
rupa kalian akan tetapi Allah melihat hati dan kalian” (HR. Muslim)
Mari kita simak syair indah dibawah ini:
Banyak lebah mendatangi bunga yang kurang harum
Karena banyaknya madu yang dimiliki bunga
Tidak sedikit lebah meninggalkan bunga yang harum
karena sedikitnya madu
Banyak laki-laki tampan yang tertarik dan terpesona
oleh wanita yang kurang cantik
Karena memiliki hati yang cantik
Dan tidak sedikit pula wanita cantik ditinggalkan
laki-laki karena jelek hatinya
Karena kecantikan yang sejati bukanlah cantiknya
wajah tapi apa yang ada didalam dada
Maka percantiklah hatimu agar dicintai dan
dirindukan semua orang.
Wallahu ‘alam bisshowab
oleh (ummu Zahwa).Maroji’:297 Larangan Dalam Islam
dan Fatwa-Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Syaikh Ali Ahmad Abdul
‘Aal ath-Thahthawi.
bagus nih artikelnya....bisa tukeran link dong......
BalasHapus