Minggu, 23 September 2012

Hati Adalah Cermin


Manusia adalah ciptaan terbaik Allah Swt. Sempurna! Mulai tekstur kulit luar sampai dengan system perancangan kehidupan didalam tubuh seorang manusia. Bagaimana bernafas, bagaimana melihat mendengar dan juga belajar untuk menentukan jalan mana yang akan dipilih. Ke Surga kah? Atau lebih memilih gemerlap jalan ke Neraka.

Amalan manusia yang pasti dan hampir dilakukan setiap hari adalah bercermin. Kenapa? Karena keterbatasan manusia yang tidak bisa melihat dirinya sendiri. Dengan cermin akan terlihat rupa wajah bentuk tubuh dari diri kita.

Dari ‘Ali bin Abu Thalib RA, bahwasanya Nabi SAW apabila beliau melihat wajahnya di cermin, beliau berdoa,

“Al-hamdu lillaah, Allahumma kamaa hassanta kholqii fa hassin khuluqii”

(Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperbagus penciptaanku, maka baguskanlah akhlaqku). [HR. Ibnus Sunni]

Doa yang cukup singkat dan mudah dihafal untuk diamalkan dalam keseharian kita tetapi mengandung makna yang sangat filosofis dan sangat mendasar dalam membentuk kepribadian setiap muslim. Bertobatlah, jika anda selalu lupa atau bahkan tidak mampu membaca doa yang satu ini.

Hakikat bercermin adalah melihat bayangan wajah sendiri atau tubuh pada sebuah cermin, air dan lainnya. Aktifitas ini hampir dilakukan oleh kita setiap harinya, untuk memastikan diri apakah penampilan kita telah serasi atau belum.

Bercermin akan menjadikan kita percaya diri (self-confidence) dalam pergaulan dan berinteraksi dengan manusia lain.

Hendaknya setiap muslim selalu mengawali setiap aktifitas hidupnya dengan doa termasuk bercermin ini.

Ada dua makna yang bisa kita ambil hikmah dari doa ini,
pertama, ungkapan syukur kehadirat Allah swt ,
dan kedua, sebuah refleksi diri.

Ekspresi bersyukur adalah melihat wajah dan seluruh badan kita yang telah diciptakan oleh Allah dengan segala kesempurnaannya,
“ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (Q.S. At-Tīn: 4).


Kesempurnaan itu lebih dari sekedar kulit hitam atau putih, cantik, ganteng dan menawan, itu hanyalah persepsi, dan kesempurnaan yang sebenarnya adalah bagaimana Allah SWT menciptakannya berpasangan, sepasang mata, sepasang telinga, sepasang tangan dan kaki. Dan juga tata letak anggota tubuh yang sangat serasi, letak mata dan telinga, hidung, tangan dan anggota tubuh lainnya.

Setelah melihat kesempurnaan rupa fisik ini, refleksikan dengan seluruh perilaku hidup keseharian kita dikantor, pasar, rumah, madrasah dan dimanapaun, apakah perilaku kita telah sesuai dengan penciptan rupa ini?.

Ya Allah, Engkau telah sempurnakan penciptaan rupaku, maka muliakanlah akhlakku, jauhkanlah wajahku dari api neraka. Puji – pujian teruntuk hanya kehadirat-Mu yang telah menciptakan kesempurnaan dan keserasian ini, yang telah memuliakan wajahku dan men-cantikkannya, oleh karenanya masukkan hamba ke dalam orang - orang muslim.

Mari jangan pernah lupa berdoa. Dengan doa berarti diri ini memastikan bahwa yang akan/sedang dilakukannya ini diniatkan untuk beribadah menghambakan diri kepada Allah SWT. Semoga Allah merahmati, memberikan kemudahan dalam segala kebaikan yang akan kita lakukan. Aamiin Ya Rabbal Alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar