Banyak ustadz, mubaligh dan imam yang berdoa kepada Allah Ta'ala agar dikaruniai husnul khatimah, kematian yang baik yang dapat mengantarkan dirinya kepada ridha Allah dan surga-Nya. Ia membaca doa tersebut dengan keras dan jama'ah pengajian atau jama'ah shalat mengamini doanya dengan khusyu'.
Memang, setiap muslim memang harus mencita-citakan husnul khatimah sebagai penutup kehidupannya di muka bumi ini. Memang, setiap muslim harus senantiasa memohon kepada Allah agar dikaruniai husnul khatimah.
Persoalannya adalah sebagian ustadz, mubaligh dan imam shalat itu membaca doa tersebut dengan lafal yang ---maaf-maaf--- 'kurang berkwalitas' dan 'kurang komprehensif'.
Doa yang dilantunkannya berbunyi:
Ya Allah biha, ya Allah biha, ya Allah biha, ya Allah bi-husnil khatimah. Secara harfiah, artinya adalah Ya Allah, (matikanlah kami) dengannya! Ya Allah, (matikanlah kami) dengannya! Ya Allah, (matikanlah kami) dengannya! Ya Allah, (matikanlah kami) dengan husnul khatimah
Subhanallah, kenapa mereka lebih suka melantunkan doa gubahan sendiri seperti itu?
Padahal dalam masalah memohon husnul khatimah, Allah Ta'ala dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam telah mengajarkan doa-doa super hebat yang sangat berkwalitas dan komprehensif?
Bukankah sebaik-baik doa adalah doa yang diajarkan langsung oleh Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam dalam hadits shahihnya?
Di antara doa husnul khatimah yang diajarkan langsung oleh Allah dalam Al-Qur'an adalah doa golongan ulul albab, yaitu firman Allah:
Doa husnul khatimah lainnya dalam Al-Qur'an adalah doa nabi Yusuf 'alaihis salam yang sangat baik apabila selalu kita lantunkan:
Doa husnul khatimah lainnya dalam Al-Qur'an adalah doa para tukang sihir Fir'aun yang bertaubat dan beriman kepada nabi Musa dan Harun 'alaihimas salam:
Adapun di antara contoh doa husnul khatimah yang diajarkan secara langsung oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam adalah:
اَ
"Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku
adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya
dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu." (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam
Al-Ausath. Al-Hafizh Nuruddin Al-Haitsami dalam Majmauz Zawaid wa
Mambaul Fawaid,
10/158 no. 17267 menshahihkan sanadnya)Wallahu a'lam bish-shawab.
http://arrahmah.com/read/2012/08/10/22306-doa-agar-dikaruniai-husnul-khatimah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar