Senin, 17 September 2012

M I S T (Meksiko - Indonesia - South Korea - Turkey)






Latar Belakang

·   Dinyatakannya Indonesia termasuk dalam MIST(Meksiko-Indonesia-South Korea-Turkey) akan menjadi kekuatan baru ekonomi dunia yang mirip perkembangan Brazil, Russia, India and China (BRIC) di awal 2000-an.

·   MIST merupakan 4 dari 11 negara yang tergabung dalam Goldman Sach N-11 equity fund. Empat negara ini akan mendominasi pertumbuhan ekonomi dan akan menjadi kekuatan perekonomian baru di dunia pada dekade mendatang.

·   Acuan yang dipakai adalah negara-negara yang diasumsikan sebagai “growth market”, dan ukuran ekonomi (GDP) diatas 1% output dunia (Gross World Product), memiliki populasi yang tumbuh dan memiliki daya beli yang meningkat (walaupun sebenarnya populasi Korea tidak sesuai dengan kriteria ini), ekonominya relatif stabil, pasar lokal yang besar dan berkembang, dan inflasi rendah.

·   Indonesia dimasukkan dalam kelompok MIST, karena pencapaian kinerja ekonomi Indonesia selama beberapa tahun ini bergerak di luar dugaan banyak kalangan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2012 tercatat 6,4 persen atau naik dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2011 sebesar 6,3 persen.

·   Dengan PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan II tahun 2012 yang mencapai Rp2.050,1 triliun dan PDB perkapita yang mencapai USD3.542,9 di tahun 2011, maka Indonesia dikelompokkan sebagai negara berpenghasilan menengah (middle income countries). Pencapaian ini ditopang oleh tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,1 persen, perdagangan, hotel, dan restoran 8,9 persen, dan konstruksi 7,3 persen. Hal itu menjadi indikator telah terjadinya perubahan struktur ekonomi dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern.

·   Semakin meningkatnya peran sektor-sektor non primer, sekunder dan tersier, menjadi sinyal semakin meningkatnya aktifitas produksi yang bernilai tambah, penguatan ekonomi domestik ditandai dengan meningkatnya kelas menengah, perubahan struktur ekonomi nasional, dan diperkuat oleh menguatnya indeks kepercayaan konsumen Indonesia pada April-Juni 2012 mencapai 120 poin mengungguli India, Brazil, dan China.

·   MIST akan menjadi target-target investasi para pemilik modal dalam beberapa tahun ke depan karena pertimbangan stabilitas dan fundamental ekonomi yang relatif stabil dan bergerak positif dalam beberapa tahun ini.


Keuntungan bagi Indonesia

·   Dimasukkannya Indonesia dalam kelompok MIST (Mexico, Indonesia, South Korea, Turkey), membawa keuntungan tersendiri bagi kita, karena merupakan promosi gratis dari institusi ternama kelas dunia.

·   Adanya kepercayaan dari institusi sekelas Goldman Sachs pasti merupakan sebuah stempel tersendiri sehingga perusahaan dan institusi keuangan kelas dunia lainnya pasti akan melirik MIST.

·   Pada umumnya (seperti di BRIC), yang pertama akan masuk adalah institusi keuangan ke pasar modal (portfolio money). Ini bisa dilihat dari perkembangan pasar modal MIST sejak istilah tersebut diperkenalkan diawal 2011. Pertumbuhan index pasar saham MIST dua kali lebih bagus dari BRIC.

·   Index pasar saham di negara-negara MIST (dan juga beberapa perusahaan besar di MIST) akan masuk dalam index index mutual fund dunia dan ini akan meningkatkan permintaan terhadap saham saham di negara-negara MIST yang akhirnya akan meningkatkan nilai pasar saham.

·   Transparansi, Protection, dan keseriusan otoritas pasar modal akan menjadi patokan bagi Indonesia (dan anggota MIST lainnya) untuk menarik lebih banyak investor. Pada saat ini, uang yang masuk (ditanamkan di Indonesia) masih kecil untuk ukuran skala dunia. Boleh dibilang ini masih tahap coba-coba (ngecek situasi). Apabila disenangi dan sesuai harapan, maka akan lebih banyakuang yang masuk ke pasar modal tetapi bila terjadi kesalahan/signal negative dari tingkah laku pemain bursa maka kepercayaan tersebut akan berkurang/hilang. Oleh karena itu dperlukan keseriusan otoritas dan pemerintah untuk menjaga integritas pasar modal Indonesia.

Kendala dan tantangan yang perlu segera diatasi

Beberapa kendala yang harus diatasi, apabila Indonesia ingin menjadi kekuatan perekonomian baru di dunia pada dekademendatang.

1  Salah satu kendala yang menghambat investasi yang sering dikeluhkan para calon investor asing adalah sering berubahnya peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini menimbulkan ketidak pastian bagi para calon investor. Untuk itu pemerintah harus membenahi masalah peraturan ini dan memastikan agar peraturan yang telah dibuat akan tetap konsisten dijalankan, tanpa adanya perubahan yang tidak perlu, sehingga bisa memberikan rasa aman bagi para investor asing.

2. Sejalan dengan desentralisasi dan otonomi daerah, maka banyak peraturan-peraturan daerah yang kurang sejalan atau kadang-kadang bertentangan dengan peraturan pemerintah pusat. Hal ini tentu membingungkan dan menimbulkan ketidak pastian para calon investor asing yang akan menanamkan uangnya untuk proyek-proyek di daerah. Untuk itu perlu dilakukan pembenahan, dengan membatalkan atau menghapus perda-perda yang kurang sejalan dengan peraturan pemerintah pusat, sehingga bisa memberikan kepastian dan rasa aman kepada para investor untuk berusaha di Indonesia.

3. Adanya ketidak pastian hukum di Indonesia yang disebabkan oleh sistem peradilan di Indonesia yang ditengarai adanya mafia hukum dan jual beli kasus, juga menjadi kendala bagi masuknya investasi asing di Indonesia. Ketidak pastian hukum ini akan mengakibatkan rasa tidak aman bagi para investor asing untuk menanamkan uangnya di Indonesia. Untuk itu pembenahan di bidang hukum dan sistem peradilan ini sangat urgent untuk segera dilakukan, sehingga bisa meyakinkan dan memberikan kepastian serta rasa aman kepada para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

4  Kurang memadainya infrastruktur yang ada untuk mendukung investasi yang akan ditanamkan di Indonesia juga menjadi salah satu hambatan yang dirasakan oleh para calon investor di Indonesia. Kurang memadainya prasarana jalan, pelabuhan, pelabuhan udara terutama di daerah-daerah akan menjadi kendala pada sistem transportasi dan distribusi hasil investasi yang akan ditanamkan. Demikian pula dengan fasilitas penunjang lainnya seperti kurang tersedianya air bersih, sanitasi, telekomunikasi dll, juga menjadi hambatan bagi investasi. Untuk itu percepatan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan, mutlak segera dilakukan, terutama program MP3EI harus dapat dipercepat pelaksanaannya.

5.  Kurang memadai dan kurang meratanya tenaga listrik terutama di daerah-daerah menjadi salah satu hambatan terbesar bagi penanaman investasi di Indonesia. Hal ini sering dihadapi oleh para calon investor yang akan membangun industri terutama di daerah, karena tidak tersedianya tenaga listrik, maka para calon investor terpaksa mengurungkan rencana investasinya. Untuk membangun pembangkit tenaga listrik sendiri tentu sangat memberatkan bagi para calon investor tsb.Untuk mengatasi hal itu perlu segera dibangun pembangkit listrik baru dan penambahan jaringan terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan tenaga listrik. Disamping itu perlu dipacu pengembangan energi dari sumber lainnya terutama yang bersih dan ramah lingkungan serta terbarukan seperti gas, hidro, angin, matahari, panas bumi dll.   


Upaya yang perlu dilakukan

Beberapa upaya yang harus dilakukan, apabila Indonesia ingin menjadi kekuatan perekonomian baru di dunia pada dekade mendatang.

1.  Pemerintah Indonesia perlu segera memperbaiki infrastruktur investasi (soft and hard) mulai dari deregulasi, kepastian investasi, labour law yang mendukung pertumbuhan, hingga infrastuktur lapangan (jalan, listrik, pelabuhan, bandara, dll)

2  Disampingitu, perlu usaha non-stop untuk mempresentasikan dan mempromosikan diri. Bukan hanya ditingkat G2G dimana Indonesia saat ini memang sudah dipandang sebagai negara yang berpengaruh tetapi pemerintah juga perlu aktif melakukan pendekatan (road show) keperusahaan besar, organisasi Chambers di luar negeri dan ke perbankan internasional. Untuk ini tidak perlu hanya dilakukan oleh BKPM tetapi juga oleh KADIN dan kalau perlu pemerintah membuat off shoots (semacam underbouw) yang bergerak diberbagai negara mempromosikan sektor-sektor tertentu.

3.  Untuk terus mendongkrak kapasitas pertumbuhan, maka investasi di sector hard infrastruktur harus menjadi harga mati (do or die). Apakah kita bisa merubah rencana investasi infrastuktur (seperti MP3EI) menjadi kenyataan, karena infrastruktur akan menjadi cikal bakal pertumbuhan dan kendaraan untuk pertumbuhan sektor  lainnya.

4  Peningkatan nilai tambah dari bahan baku menjadi bahan jadi sangat mutlak untuk dilakukan dan didorong secara konsisten oleh pemerintah. Keberhasilan kita dalam meningkatkan nilai tambah komoditas rotan, CPO, kayu, menjadi modal dasar bagi kita untuk mendorong peningkatan nilai tambah pada komoditas dan bidang lainnya, seperti mineral dan bahan pertambangan.

Pelaksanaan Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Permurnian Mineral, perlu didorong lebih kuat agar dapat segera diwujudkan pabrik-pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) berbagai komoditas mineral seperti bauksit, nikel, bijih besi dll. Keberhasilan peningkatan nila tambah ini akan meningkatkan pendapatan negara, yang pada akhirnya bisa mendorong iklim investasi yang lebih menggairahkan.  

5.  Faktor lain yang perlu adalah adalah konsumsi domestik harus dijaga agar jangan sampai kemampuan konsumsi lokal menurun.


Era kebangkitan ketiga

Indonesia mempunyai sejarah gemilang pada masa lalu, terutama pada era Kerajaan Sriwijaya di abad ke 7 dan era Kerajaan Majapahit di abad ke 14. Nampaknya siklus 7 abad ini akan berulang pada masa di abad ke 21 ini.

1.   Era kejayaan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7

Kemaharajaan Sriwijaya telah ada sejak 671 sesuai dengan catatan I Tsing, dari prasasti Kedukan Bukit pada tahun 682 di diketahui imperium ini di bawah kepemimpinan Dapunta Hyang. Di abad ke-7 ini, orang Tionghoa mencatat bahwa terdapat dua kerajaan di Malaysia yaitu Malayu dan Kedah menjadi bagian kemaharajaan Sriwijaya. Ekspansi kerajaan ini ke Jawa dan Semenanjung Malaya, menjadikan Sriwijaya mengendalikan dua pusat perdagangan utama di Asia Tenggara.

Di dunia perdagangan, Sriwijaya menjadi pengendali jalur perdagangan antara India dan Tiongkok, yakni dengan penguasaan atas Selat Malaka dan Selat Sunda. Orang Arab mencatat bahwa Sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, pala, kepulaga, gading, emas, dan timah, yang membuat raja Sriwijaya sekaya raja-raja di India. Kekayaan yang melimpah ini telah memungkinkan Sriwijaya membeli kesetiaan dari vassal-vassal-nya di seluruh Asia Tenggara. Dengan berperan sebagai entreport atau pelabuhan utama di Asia Tenggara, dengan mendapatkan restu, persetujuan, dan perlindungan dari Kaisar China untuk dapat berdagang dengan Tiongkok, Sriwijaya senantiasa mengelola jejaring perdagangan bahari dan menguasi urat nadi pelayaran antara Tiongkok dan India. Selain menjalin hubungan dagang dengan India dan Tiongkok, Sriwijaya juga menjalin perdagangan dengan tanah Arab.

2.   Era kejayaan Kerajaan Majapahit pada abad ke 14

Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur.

Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Kerajaan Majapahit telah mengenal mata uang,yang menggunakan butiran dan keping uang emas dan perak. Sekitar tahun 1300, pada masa pemerintahan raja pertama Majapahit, sebuah perubahan moneter penting terjadi: keping uang dalam negeri diganti dengan uang "kepeng" yaitu keping uang tembaga impor dari China. Pada November 2008 sekitar 10.388 keping koin China kuno seberat sekitar 40 kilogram digali dari halaman belakang seorang penduduk di Sidoarjo.

Kemakmuran Majapahit diduga karena dua faktor. Faktor pertama; lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran rendah Jawa Timur utara sangat cocok untuk pertanian padi. Pada masa jayanya Majapahit membangun berbagai infrastruktur irigasi, sebagian dengan dukungan pemerintah. Faktor kedua; pelabuhan-pelabuhan Majapahit di pantai utara Jawa mungkin sekali berperan penting sebagai pelabuhan pangkalan untuk mendapatkan komoditas rempah-rempah Maluku. Pajak yang dikenakan pada komoditas rempah-rempah yang melewati Jawa merupakan sumber pemasukan penting bagi Majapahit.

3. Era kejayaan baru di abad ke 21

Dengan semangat kejayaan Indonesia di masa lalu yang tercermin dalam suatu siklus kejayaan 7 abad, maka momentum dimasukkannya Indonesia dalam MIST ini menjadi sangat penting bagi kita sebagai pijakan untuk kebangkitan kejayaan Indonesia baru di abad ke 21 ini.

Untuk itu, seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali harus berjuang keras, bahu membahu, dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber daya yang ada untuk bisa mewujudkan kembali kejayaan Indonesia sebagai kekuatan perekonomian baru di dunia di era modern di abad ke 21 ini.


http://hilmanmuchsin.blogspot.com/2012/09/m-i-s-t.html

_____________________________________

Catatan :

Coba kita bandingkan tulisan diatas dengan Ramalan JAYABAYA sebagai berikut :



Ramalan Jayabaya adalah sebuah ramalan yang ditulis oleh Prabu Jayabaya di abad 12. Ramalan ini banyak mendapat perhatian sampai sekarang karena banyak ramalannya yang dianggap "mirip" keadaan Indonesia saat ini. Ini butir-butir ramalannya, "Ramalan Jayabaya"..


Iki sing dadi tandane Zaman Kolobendu
Ini tandanya Zaman Kehancuran


Lindu ping pitu sedino
Gempa 7 x sehari
Lemah bengkah
Tanah pecah merekah
Manungsa pating galuruh, akeh kang nandang lara
Manusia berguguran, banyak yang ditimpa sakit
Pagebluk rupo-rupo
Bencana bermacam-macam
Mung setitik sing mari akeh-akehe pada mati
Sedikit yang selamat, banyak yang meninggal
Zaman kalabendu iku wiwit yen,
Zaman ini ditandai dengan,
Wis ana kreto mlaku tampo jaran
Sudah ada kereta berjalan tanpa kuda (kereta api/mobil?)
Tanah jawa kalungan wesi
Tanah Jawa dikelilingi besi (rel kereta)
Prau mlaku ing nduwur awang-awang
Perahu berjalan di atas awan (pesawat terbang)
Kali ilang kedunge
Sungai kehilangan arusnya
Pasar ilang kumandange
Pasar kehilangan keramaiannya (pindah ke Hypermarket..)
Bumi saya suwe saya mengkeret
Bumi semakin lama semakin mengerut (it's a small world..)
Sekilan bumi dipajeki
Sejengkal tanah dikenai pajak (it's a crowded and expensive small world..)
Jaran doyan sambel
Kuda doyan makan sambal
Wong wadon nganggo pakeyan lanang
Orang perempuan memakai busana laki-laki
Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman
Itu pertanda orang akan mengalami jaman berbolak-balik
Zaman kalabendu iku koyo-koyo zaman kasukan, zaman kanikmatan donya, nanging zaman iku sabenere zaman ajur lan bubrahing donya.
Zaman kalabendu itu seperti jaman yang menyenangkan, jaman kenikmatan dunia, tetapi jaman itu sebenarnya jaman kehancuran dan berantakannya dunia.
Mulane akeh bapak lali anak
Oleh sebab itu banyak bapak lupa sama anaknya
Akeh anak wani ngalawan ibu
Banyak anak melawan ibunya
nantang bapak
menantang bapaknya
Sedulur pada cidro cinidro
Sesama saudara saling berkelahi
Wong wadon ilang kawirangane
Perempuan kehilangan malunya
wong lanang ilang kaprawirane
Laki-laki kehilangan kejantanannya
Akeh wong wadon ora setia karo bojone
Banyak perempuan tidak setia pada suaminya
Akeh ibu pada ngedol anake
Banyak ibu menjual anaknya
Akeh wong wadon ngedol awakke
Banyak perempuan menjual dirinya
Akeh udan salah mongso
Sering terjadi hujan salah musim (global warming?)
Akeh rondo ngalairake anak
Banyak janda melahirkan anak
Akeh jabang bayi nggoleki bapake
Banyak bayi lahir tanpa bapak
Wong wodan ngalamar wong lanang
Perempuan melamar laki-laki
Wong lanang ngasorake drajate dewe
Laki-laki merendahkan derajatnya sendiri

Zamane zaman edan
Zamannya Zaman Gila
Wong wadon nunggang jaran
Perempuan menunggang kuda
Wong lanang lungguh plengki
Laki-laki malah berpangku tangan
Wong bener tenger-tenger
Orang yang benar cuma bisa bengong
Wong salah bungah-bungah
Orang yang salah berpesta pora
Wong apik ditapik-tampik
Orang baik disingkir-singkirkan
Wong bejat munggah pangkat
Orang bejat malah dapat pangkat.
Akeh ndandhang diunekake kuntul
Banyak komentar tidak ada isinya
Wong salah dianggap bener
Orang salah diangap benar
Wong lugu kebelenggu
Orang lugu dibelenggu
Wong mulyo dikunjara
Orang mulia dipenjara
Sing culika mulya, sing jujur kojur
Yang salah mulia, yang jujur hancur

Para laku dagang akeh sing keplanggrang
Pedagang banyak yang nyeleweng
Wong main akeh sing ndadi
Orang berjudi semakin menjadi
Duwit lan kringet mung dadi wolak-walik kertu
Uang dan keringat hanya untuk berjudi
Kertu gede dibukake, ngguyu pating cekakak
Kartu besar dibuka, tertawa terbahak-bahak
Ning mulih main kantonge kempes
Tapi waktu pulang kantongnya kosong
Ratu ora netepi janji, musna panguwasane
Pemimpin ingkar janji, hilang wibawanya.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan
Banyak orang mati lapar di samping makanan.
Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara
Banyak orang berharta, tapi hidupnya sengsara.
Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil
Yang sadar dan adil hidup merana dan tersisih.
Nanging beja-bejane sing lali
Tapi betapapun beruntungnya si lupa.
Isih beja kang eling lan waspadha
Masih lebih beruntung yang ingat dan waspada.
Abote koyo ngopo sa bisa-bisane aja nganti wong kelut, keliring zaman kalabendu iku.
Berat seperti apapun jangan sampai larut dalam zaman kalabendu itu.
Amargo zaman iku bakal sirno lan gantine joiku zaman Ratu Adil, zaman kamulyan. Mula sing tatag, sing tabah, sing kukuh, jo kepranan ombyak ing zaman Entenana zamanne kamulyan zamaning Ratu Adil.
Sebab jaman itu bakal sirna dan diganti dengan jaman Ratu Adil, jaman kemuliaan, karena itu yang tegar, yang tabah, yang kokoh, Jangan melakukan hal bodoh. Tunggulah jaman kemuliaan jamannya Ratu Adil.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar