Jumat, 15 Mei 2009

Kedatangan Imam Mahdi


Tentang kemunculan Imam al Mahdi di akhir zaman ini memang banyak disebutkan didalam berbagai hadits Nabi saw bahkan hingga mencapai tingkatan mutawatir secara maknawi, sebagaimana dikatakan oleh Imam Syaukani,”Hadits-hadits Nabi saw tentang Imam Mahdi yang dapat dijadikan sebagai pegangan diantaranya adalah 50 hadits yang terdiri dari hadits-hadits shahih, hasan, dhaif dan munjabir. Sebagian besar dari hadits tersebut tidak diragukan lagi adalah hadits-hadits mutawatir, yang tidak ada keraguan didalamnya.”

Diantara hadits-hadits itu adalah :
1. Sabda Rasulullah saw,”Al Mahdi berasal dari umatku, yang akan diishlah oleh Allah dalam satu malam.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dan telah dishahihkan oleh Al Banni didalam kitab “ash Shahihah”)

2. Sabda Rasulullah saw,”Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.” (HR. Muslim, Ahmad)

Lajnah ad Daimah Li al Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta’ didalam fatwanya no 2844 menyebutkan :

“Hadits-hadits yang menyebutkan tentang kemunculan al Mahdi amatlah banyak yang berasal dari berbagai jalan dan telah diriwayatkan oleh para imam hadits. Kelompk ahli ilmu telah menyebutkan bahwa hadits-hadits itu mutawatir secara maknawi, diantara mereka adalah Abul Hasan al Aajiri, al Alamah as Safarini didalam bukunya “Lawami’ al Anwar al Bahiyah” dan al ‘Alamah asy Syaukani didalam risalahnya yang dinamakan “at Taudhih fii Tawaatur Ahadits al Mahdiy wa ad Dajal wa al Masih” serta berbagai ciri-ciri yang telah masyhur disebutkan diberbagai hadits diantaranya,”Bahwa (dia) akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran setelah (bumi) dipenuhi oleh kezaliman dan kesemena-menaan.”.

Tidak diperbolehkan bagi seorang pun yang meyakini bahwa fulan bin fulan adalah al Mahdi hingga telah terkumpulnya berbagai ciri-cirinya seperti yang telah dijelaskan oleh Nabi saw didalam berbagai hadits shahih dan yang paling penting adalah,” (dia) akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran…” (al Hadits)”—(Lajnah ad Daimah juz IV hal 355)

Berikut beberapa hal yang tekait dengan kemunculan al Mahdi sebagaimana dijelaskan oleh beberapa riwayat hadits Rasulullah saw :

Ciri-ciri fisik al Mahdi :

Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Said al Khudriy mengatakan,”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,’al Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar dan berhidung mancung…” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Hakim. Hadits ini telah dihasankan oleh Al Banni didalam kitab “Takhrijul Misykat”)

Tanda-tanda akan kemunculan al Mahdi, diantaranya :

1. Keringnya sungai eufrat.
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa gunung emas akan muncul dari kekeringan (terbukanya) sungai eufrat maka manusia akan saling berbunuh-bunuhan di atasnya, dan akan terbunuhlah pada tiap-tiap seratus sebanyak sembilan puluh sembilan.”

Maka peristiwa ini terjadi pada saat kemunculan al Mahdi sebagaimana yang dikatakan al Hafizh Ibnu Hajar,”Dan barangkali ini merupakan penyebabnya mengapa Imam Bukhori memasukkan hadits ini dalam kitabnya pada bab Khurujun Naar (keluarnya api).”

2. Munculnya Bintang Berekor
Al Barzanji menyebutkan bahwa diantara tanda yang paling dekat sekali dengan kemunculan al Mahdi adalah terbitnya bintang berekor yang bercahaya. Dalam sebuah riwayat yang shahih—sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya dari Ibnu Abbas—bahwa Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abdullah bin Abu Malikah dimana ia berkata,”Pada suatu pagi saya pergi kepada Ibnu Abbas. Lalu ia berkata,’Semalam aku tidak bisa tidur sampai pagi.’ Aku bertanya,’Apakah sebabnya?’ Beliau menjawab,’Karena orang-orang berkata bahwa bintang berekor telah terbit karenanya aku merasa cemas akan kedatangan asap yang sudah mengetuk pintu, hingga aku tidak dapat tidur sampai pagi.” (Umur Umat Islam hal 269 – 271)

Tempat kemunculannya :

Pada dasarnya tidak ada riwayat shahih yang secara tegas menunjukkan tentang kapan dan dimana al Mahdi akan muncul. Ada tiga pendapat tentang tempat kemunculannya :

1. Al Mahdi akan keluar dari arah timur sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya yang berjudul “al Fitan Wa al Malahim”.
2. Al Mahdi akan keluar dari arah barat atau maghrib, ini pendapat Imam al Qurthubi.
3. Al Mahdi berasal dari penduduk Madinah yang kemudian melarikan diri ke Mekah. Akan tetapi didalam sanad hadits yang menerangkan hal ini terdapat perawi yang dikatakan mempunyai cacat. (Umur Umat Islam hal 71 – 72)

Pembaiatannya :

Adapun tentang pembaiatannya maka telah diterangkan oleh berbagai hadits baik yang secara impilisit maupun eksplisit menunjukkan hal itu, diantaranya adalah :

1. Sabda Rasulullah saw,”Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (ka’bah) maka diutuslah seorang utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu padang pasir maka mereka terbenam ditelan bumi.” (HR. Muslim) –al Qurthubi didalam kitab “at Tadzkiroh” mengatakan bahwa tanda-tanda kemunculannya (al Mahdi) adalah tentara yang dibenamkan itu adalah tentara yang keluar menuju Mekah untuk memerangi al Mahdi.”

2. Sabda Rasulullah saw,”Akan dibaiat seorang laki-laki antara maqam Ibrahim dengan sudut kab’bah.” (HR. ahmad)

Kemudian jika anda meminta informasi tentang sudah datangnya Imam Mahdi dan telah dibaiat maka hanya Allah saja yang mengetahuinya. Kemunculan imam Mahdi adalah pembatas antara tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar dari kiamat. Pada umumnya tanda-tanda kecil itu sudah terjadi; seperti diutusnya Nabi Muhammad saw, terbelahnya bulan, orang-orang bodoh menjadi pemimpin, menyia-nyiakan amanat, penghalalan dan pelegalisasian zina, penghalalan sutera dan minuman keras dan lainnya.

Sementara tanda-tanda besar hingga hari ini belumlah terlihat—wallahu a’lam—seperti : kemunculan dajjal, turunnya Nabi Isa as, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, terbitnya matahari dari tempat terbenam, keluarnya binatang bumi dan lainnya.

Dikarenakan kemunculan al Mahdi adalah antara tanda-tanda kecil dan besar itu maka sejak zaman raja-raja islam banyak orang yang memberikan sebutan al Mahdi kepada orang-orang tertentu diantara mereka karena setiap mereka menyangka bahwa akhir zaman adalah zaman mereka.

Diantara kaum muslimin ada yang mengatakan bahwa al Mahdi adalah Umar bin Abdul Aziz dikarenakan kesuksesan didalam memegang kekhilafahan dan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Atau pada masa Daulah Fathimiyah yang menegakkan daulahnya pertama kali di sebelah barat (Maghrib) yang kemudian dialihkan ke Mesir dan mengalami perluasannya di sana. Ada yang mengatakan bahwa al Mahdi adalah pemimpin revolusi Sudan, atau apakah mungkin Sufi Muhammad pemeran utama dalam penegakan hukum islam di Lembah Swat adalah al Mahdi yang ditunggu maka kita tidak bisa memastikan kebenaran itu semua sebelum dibuktikan oleh ciri-ciri maupun tanda-tanda tentang kemunculannya sebagaimana diterangkan oleh hadits-hadits yang telah disebutkan diatas.

Walahu A’lam

Ustadz Sigit Pranowo, Lc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar