Selasa, 05 Mei 2009

Bagaimana agar “usaha baru” terus berkembang ?

Orang-orang Jepang mempunyai sebuah istilah yang diasebut kaizen, yaitu konsep untuk pengembangan diri yang berkelanjutan. Kita diharuskan mencari cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu di segala bidang kehidupan kita secara terus menerus.
Kemajuan dan kesuksesan akan datang kepada mereka yang berlatih dan terus berlatih, ukurlah diri kita dengan sekitar yang terbaik. Kita harus bertekad untuk menjadi yang sempurna. Kita teliti satu persatu tujuan kita dan pikirkan bagaimana kita bisa berkembang. Sebab keberhasilan adalah sebuah perjalanan, dan keberhasilan bukanlah pekerjaan yang prosesnya cepat.

Pekerja kita harus di dorong untuk melakukan sesuatu yang terbaik dan tidak berhenti, semua di dorong akan menjadi orang yang lebih baik.
Dalam menangani masalah, kita harus menyadari ada waktu yang memisahkan antara kita dengan tujuan kita. Oleh karena itu janganlah seperti kebanyakan orang yang berhenti terlalu cepat. Harus tetap tekun, dan tetaplah sabar, konsentrasilah pada tujuan utama kita sampai kita mampu mencapainya.

Inti permasalahannya bukan pada apa yang kita kerjakan kemarin, dan bukan juga pada apa yang bisa kita kerjakan hari ini. Inti dari semua itu adalah apa yang kita persiapkan untuk dikerjakan setiap hari. Saat membangun tim bisnis kita , jangan takut mengambil mereka yang lebih kuat, lebih cepat, lebih cemerlang, lebih terorganisir, lebih berani, lebih ambisius, lebih lucu atau lebih menyenangkan daripada kita. Mintalah rekomendasi dari orang-orang terbaik kita. Pelajari semangat tim-tim terbaik dimana kita pernah di dalamnya dan bagaimana rekan se-tim kita bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Pikirkan tentang wibawa dan hormat yang ditunjukkan oleh rekan tim kepada anggota yang lain. Kita bertekad membangun tim kita di atas kesempurnaan. Kita ingin tim kita terbentuk dengan anggota-anggota yang mempunyai sifat terpuji, berkarakter.

Kita berbicara dengan kewibawaan, kita harus tahu apa yang kita inginkan dan harus menyadari hal itu sebelum kita mulai bernegoisasi. Katakan apa yang kita inginkan. Jangan berharap pihak lain bisa mengira-ngira apa yang kita inginkan. Pastikan bahwa orang yang kita ajak berbicara bisa mengerti dan bisa mengabulkan permintaan kita. Teruslah gigih. Ambil sudut lain untuk menyerang. Mintalah saran jalan tengah dari pihak lain. Usulkan sebuah kompromi.

Kita harus memulai proses negosiasi dengan tawaran yang masuk akal. Hormati posisi pihak lain, berikan argumen yang logis untuk permintaan kita dan kemukakan pendapat kita dengan jelas serta implikasi-implikasi nya terhadap kedua belah pihak jika persetujuan tidak bisa di capai. Ketika kita telah menemukan kesepahaman, berhentilah berbicara dan teruskan pembicaraan dengan topik yang netral.

Pekerjaan selalu berkembang, oleh karenanya jangan segan untuk dibebani pekerjaan yang lebih banyak guna memenangkan kompetisi. Bahkan mungkin sebenarnya kita tidak harus menambah waktu kerja kita. Sebaliknya, jika kita benar-benar bekerja sepanjang jam kerja kita, kita mungkin akan memenangkan persaingan. Jagalah waktu kerja kita, jangan dibuang-buang. Namun demikian, jangan terlena dengan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan target kita. Ikuti daftar tugas kita. Jalani dan hargai hari-hari kita sebagai hari- hari yang penting.

Ketika kita ingin belajar hal-hal baru, maka kita bertanya dan bertanyalah. Pergilah ke perpustakaan, atau kunjungi toko buku dan belilah buku-buku serta majalah, jelajahilah internet. Temui para ahli di bidangnya dan bertanyalah pada guru kita,atau orang lain yang lebih tahu dari kita. Jadikan keadaan tersebut seperti kursus privat kita. Jangan takut atau berpikir bahwa kita kurang cakap untuk berhasil, Setiap orang pernah mengalami saat-saat seperti itu dalam belajar. Berusahalah memahami dasar-dasarnya, dan setelah itu, jangan dilupakan.

Sebaiknya kita haus akan ilmu, karena ilmu adalah kekuatan.. Kita bisa mempelajari apapun yang ingin kita pelajari. Itulah hadiah dari Tuhan kepada kita untuk kita berikan pada diri kita sendiri. Kita bisa membawa ilmu kemana saja kita pergi, dan mereka ereka yang berilmu akan mengalahkan mereka yang kuat.
Pemimpin yang baik akan selalu menimba ilmu, belajar dan tidak akan pernah malu bertanya. Kita dapat belajar dari rahasia sukses orang-orang besar yang pernah hidup atau Kehidupan orang yang terkenal maupun tidak terkenal telah tercatat dalam berbagai biografi dan siap untuk kita baca dan pelajari...............Dari biografi, kita akan temukan kehidupan pemimpin-pemimpin pemerintahan, pengusaha – pengusaha sukses dan para humanis. Kita akan membaca tentang keberhasilan dan prestasi mereka. Saat membaca biografi, kita mungkin mendapat kesimpulan yang mengejutkan tentang betapa banyak nya kelebihan yang kita miliki yang telah diberikan oleh Tuhan. Sehingga kita bisa membuat hidup kita menjadi lebih berarti. Biografi membantu kita mencari jalan keluar beserta penyelesaiannya. Kita hanya perlu pergi ke perpustakaan, toko buku atau menjelajah via internet. Pasti selalu ada hal-hal yang bisa kita pelajari lebih banyak lagi. Cermati, baca dan dengar. Terbukalah terhadap fakta bahwa banyak orang yang mempunyai ide-ide bagus yang patut kita dengar dan pertimbangkan. Sambutlah mereka, dan masukkan ide-ide bagus tersebut ke dalam bisnis kita dan kehidupan pribadi kita. Kalau perlu dengarkanlah pola pidato orang-orang hebat. Jadilah pendengar yang aktif. Tataplah orang yang sedang berbicara, jangan memotong pembicaraan. Perhatikan bahasa tubuh, dan dengarkanlah mereka. Termasuk orang yang arogan jika kita tidak mau mendengar. Kepercayaan diri yang ada di pikiran dan tubuh kita akan menciptakan aura karismatis. Bertanyalah dan berusahalah untuk selalu mendapat informasi, serta terlibatlah, bacalah koran, majalah, buku, berita di TV. Membaca adalah anugrah bagi kita seumur hidup. Jika kita membaca, kita akan selalu mendidik diri kita. Tidak masalah apakah kita membaca dari buku, dari layar komputer, atau dari karya klasik bersampul kulit.

Kita harus terus mencari ide-ide baru apakah dari buku, majalah, video, audiotape, surat kabar, literature dan internet. Carilah ide-ide baru di seminar, konvensi, ceramah dan lain-lain. Kita butuh pengalaman dan petualangan baru. Waktu pertama kali melakukan nya, diperlukan pengamatan dan kewaspadaan yang memerlukan usaha keras kita, namun jika telah kita lakukan berkali-kali, keduanya akan menjadi insting dan menjadi keterampilan yang sangat berharga. Berikan contoh membaca di rumah kita. Anak-anak hanya akan membaca jika mereka melihat orang-tua nya membaca, dan dengan kebiasaan seperti itulah, yang akan mendorong tekad kita untuk selalu menjadikan “usaha baru” yang kita rintis akan terus berkembang dengan baik.

Salam,
Hilman Muchsin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar