Rabu, 31 Maret 2010

Jalan Hidup

Apotek

Seorang wanita baru pindah ke sebuah kota kecil. Setelah berada disana beberapa waktu, ia mengeluh kepada tetangganya tentang pelayanan buruk yang dialaminya di apotek setempat. Ia meminta pada tetangganya agar mau menyampaikan kritiknya pada pemilik apotek itu.

Beberapa hari kemudian wanita pendatang tersebut pergi lagi ke apotek itu. Pemilik apotek menyambutnya dengan senyum lebar sambil mengatakan betapa senangnya ia melihat wanita itu berkenan datang kembali ke apoteknya, dan berharap wanita dan suaminya menyukai kota mereka. Bukan hanya itu, pemilik apotek itu bahkan menawarkan diri membantu wanita dan suaminya menguruskan berbagai hal agar mereka bisa menetap di kota itu dengan nyaman. Lalu, ia pun mengirimkan apa yang dipesan wanita itu dengan cepat dan baik.

Wanita itu merasa senang dengan perubahan luar biasa yang ditunjukkan oleh pemilik apotek. Kemudian, ia melaporkan hal itu pada tetangganya. Katanya, “Anda tentu sudah menyampaikan kritik saya mengenai betapa buruk pelayanannya waktu itu.”
“Oh, tidak,” jawab tetangganya. “Sebenarnya saya tidak menyampaikan kritik anda pada mereka. Saya harap anda tidak keberatan. Saya katakan pada pemilik apotek itu betapa anda terkagum-kagum melihat caranya mendirikan apotek di kota kecil ini. Dan, anda merasa apoteknya adalah salah satu apotek dengan pelayanan terbaik yang pernah anda temui.”

*************************

Niat, Tekat, dan Nekat

3 hal tersebut adalah salah satu dari jutaan kunci menuju kesuksesan. Segala sesuatu memang tergantung dari niatnya. Apapun yang kita lakukan, berniatlah untuk berbuat baik,, jangan sekali kali melakukan sesuatu dengan niat yang kurang baik. dengan niat baik,, maka kita akan mencapai tujuan kita dengan cara yang baik,, dengan cara yang sesuai dengan aturan yang ada,, dan tidak merugikan orang lain.

Setelah kita memantapkan niat, tekad akan menjadi jembatan kedua kita untuk meniti sukses. Seberapapun besar niat kita, seberapa kuat niat kita, tapi tekad kita hanya layaknya segelas air di padang pasir yang lenyap begitu saja terserap oleh tanah, maka kesuksesan akan menjauh dari kita. Banyak rintangan yang akan membuat tekad kita lemah dan bahkan hilang sama sekali, hingga akhirnya niatan kita yang begitu baik hanya menjadi sebuah niat, tanpa ada suatu relialisasi. Niat baik saja memang sudah berpahala,, namun hal itu hanya menguntungkan diri kita sendiri. Alangkah bahagianya kita saat niat kita yang baik bisa membuat orang-orang di sekitar kita merasa bahagia juga dan bermanfaat bagi mereka.

Yang terakhir adalah Nekat,, kedengarannya memang cukup anarkis. Nekat bukan berarti kita bertindak tanpa memperhitungkan hal-hal negatif yang mungkin timbul. Ingat pada niat pertama kita. Berbuat baik. Memang tantangan yang hadir sering membuat tekad kita melemah. Segala sesuatu tidak akan pernah berhasil jika tidak dicoba. Apakah mungkin kita bisa tahu kalau kita akan gagal tanpa kita mencobanya dulu?? Tidak.

Banyak ilmuwan-ilmuwan yang dianggap gila karena penemuan-penemuan mereka. Tapi mereka tetap pada prinsip mereka. hadangan dari berbagai pihak harus kita kecilkan dengan kenekatan ini. Jadi, tidak selamanya nekat itu negatif. Nekatlah untuk hal-hal yang kita anggap baik, tidak hanya baik untuk kita sendiri,, tapi juga baik untuk orang lain.

****************************

Mawar untuk Ibu

Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu.”
Pria itu tersenyum dan berkata, “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau.” Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.

Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, “ Ya tentu saja.
Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya? ”

Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.

Melihat hal ini, hati pria itu menjadi trenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.

****************************

Jangan Mudah Mengeluh

Anda dan saya sudah tahu bahwa Allah Maha Adil. Apa pun yang diperbuat Allah untuk manusia pasti dilandasi dengan sifat Maha Adil itu. Tetapi yang aneh sebenarnya manusia itu sendiri, ya…kita sendiri ini. Kalau kita memperoleh rejeki banyak, pasti langsung berkata wah…Tuhan memang adil, jika kita mendapat sedikit rejeki, wah… Tuhan kurang adil, dan apalagi jika kita tidak memperoleh rejeki sama sekali, kebanyakan dari kita langsung berteriak… TUHAN TIDAK ADIL…

Itulah sikap kebanyakan orang di muka bumi ini, maunya selalu memperoleh bagian sebanyak mungkin, dan sering tidak mau introspeksi diri, lupa melihat ke dalam dirinya sendiri, dan senangnya hal-hal yang bersifat instant saja. Sebagian besar orang tidak mau bersikap secara “proporsional” atau tepat sasaran. Sikap kita sering lebih dipengaruhi “prinsip masa kini” dan “prinsip material”, sehingga menyebabkan orang mudah sekali mengeluh, dan protes pada keadaan buruk yang menimpanya.

Oleh sebab itu, cobalah renungkan makna suci dari Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah, ayat 286 ini: “Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya, dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah. Ya Tuhan kami janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami, apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.

Kalau Anda cermati ayat suci di atas, itu sudah menunjukkan betapa adilnya Tuhan kita ini. Sebenarnya manusia itu tidak layak untuk gampang mengeluhkan keadaan buruk yang menimpanya. Allah SWT sudah mengatakan bahwa Dia tidak akan membebani sesuatu hal yang di luar kesanggupan manusia. Jadi, seandainya Anda sedang “dicoba dengan beban” oleh Tuhan, itu pasti karena Tuhan tahu, bahwa Anda pasti sanggup mengatasinya. Oleh karena itu, “mengeluh” bukanlah sikap yang tepat. Tuhan juga mengajari kita, bagaimana cara kita memohon pertolongan- Nya, lewat do’a seperti di dalam ayat suci di atas itu. Ini juga menunjukkan sifat Maha Penyayang dari Tuhan, karena lewat do’a yang diajarkan-Nya itu, maka Dia membuka pintu maaf, ampunan, dan rahmat-Nya seluas-luasnya, bagi kita yang “mau datang” kepada-Nya, dan membutuhkan pertolongan- Nya.

Allah menginginkan kita, agar selalu berusaha sekuat tenaga dan pikiran kita untuk menjalani kehidupan ini dengan baik. Untuk itu Allah juga menegaskan lagi firman-Nya di dalam Al-Qur’an, Surat An-Najm, ayat 39, yang berbunyi: “dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya” . Jadi, dengan demikian semakin jelas, bahwa kita ini sesungguhnya tidak pantas untuk mengeluh. Kita punya kewajiban untuk selalu berusaha sekuat tenaga, dan pantang menyerah.

Apa pun yang terjadi, itu sebenarnya merupakan suatu hasil dari usaha kita sendiri. Oleh sebab itu, apa pun yang terjadi, hendaknya selalu disyukuri. Apa pun yang terjadi memang patut disyukuri, karena hal itu pasti semata-mata demi peningkatan kualitas diri kita. Lha wong Allah saja berfirman, bahwa kita sebagai manusia tidak akan memperoleh sesuatu, selain dari usaha yang telah kita lakukan. Firman Allah SWT pasti suci, dan tak terbantahkan.

*****************************

belajar dari kegagalan


Peristiwanya tidaklah penting. Tapi, respon pada peristiwa itu adalah segala-galanya” (I Ching).Kegagalan menjadi teman akrab dalam kehidupan kita. Siapa yang merasa tidak pernah mengalami kegagalan dalam hidup ini satu kali pun? Hampir dipastikan tidak ada seorang pun….Ada beragam sikap menghadapi kegagalan.

Sering dalam menghibur kawan yang gagal, kita melontarkan ucapan umum, seperti “kegagalan adalah sukses yang tertunda” atau “kegagalan adalah awal kesuksesan” dan sebagainya. Tentu saja, mantra positif itu diucapkan dengan tulus dan menambah semangat. Namun, kalimat itu sering kita pakai lantaran kita tidak tahu apa yang harus kita katakan. Jadi, sekadar menghibur.Sebenarny a, memiliki perbendaharaan dan frame positif tentang kegagalan merupakan salah satu benteng kokoh menghadapi serangan ‘virus kegagalan’ dalam hidup kita.Sejarah mempunyai 1001 bukti. Banyak tokoh dunia sukses bukan karena mereka tidak pernah gagal.

Tetapi, bagaimana mereka merespons, berpikir, bertindak, dan menyikapi kegagalan itulah yang justrumengantarkan mereka pada puncak kesuksesan. Jatuh bangun adalah proses biasa dalam meraih kesuksesan. Seperti puncak gunung tak akan dicapai tanpa melalui jalan naik-turun nan terjal. Bahkan, belukar dan kebuntuan jalan.Setiap dari kita, termasuk Anda, perlu memiliki sebuah perbendaharaan atau pun referensi yang bisa kita jadikan pegangan saat mengalami kegagalan. Winston Churchill, misalnya, ia mengaku doyan membaca biografi tokoh terkenal saat semangatnya sedang turun. Buku itu membuat semangatnya bangkit.

Ia merasa diteguhkan saat dirinya lemah dan tak berdaya.Tak heran, salah satu nukilan pidatonya yang populer Never give up bisa jadi berasal dari penggalian inspirasi buku-buku itu. Memang, semangat itu menular seperti layaknya kemalasan juga sering menular.Janganlah jemu menimba energi-energi positif dari banyak hal, termasuk dari bacaan. Kali ini, ada referensi menarik dari Joey Green dalam tulisannya berjudul The road to success is paved with failure. Tulisan Joey Green ini menjadi inspirasi penting untuk menghadapi kegagalan. Green berhasil menuliskan berbagai kisah maupun daftar orang yang sukses secara luar biasa setelah mengalami berbagai kekalahan pahit.

Di bidang bisnis, Joey Green memberi contoh kisah Walt Disney yang sempat saya singgung pekan lalu. Perusahaan animasi pertama Disney pernah pailit. Tapi, Disney mampu bangkit dan betapa besar bisnis hiburan yang ditawarkan dunia Disney sekarang ini. Ada juga Tom Monaghan. Dalam 20 tahun usahanya, ia bangkrut dua kali. Ia kehilangan hak kendali atas bisnisnya. Ia juga dituntut atas pelanggaran hak cipta.

Namun, belakangan bisnisnya malahmeroket dengan Domino’s Pizza-nya. Ada lagi Fred Smith, orang yang hanya mendapat C dalam salah satu proyeknya di Yale saat menuliskan idenya tentang jasa pengiriman semalam. Tapi, nilai itu tidak sebanding dengan Federal Express,industri raksasa pengiriman barang yang mendunia. Padahal ide itu pernah diacuhkan oleh gurunya. Demikian juga perusahaan minuman Coca-Cola. Pada tahun pertama, Coca-Cola hanya mampu menjual 400 botol.

Tapi, sekarang Coca-Cola ada di mana-mana. Bahkan, tidak ada satu daerah pun yang tidak pernah kemasukan penetrasi Coca-Cola. Bahkan, gelombang Coca-Cola menjadi simbol nyata globalisasi yang sedang berlangsung. Alami penolakan Sementara itu, Chester Carlson mencoba temuannya ke sekitar 20 perusahaan pada tahun 1940-an. Setelah bertahun-tahun mengalami penolakan, ia berhasil meyakinkan Haloid, perusahaan kecil diRochester. Haloid kemudian menjadi salah satu perusahaan raksasa untuk mesin fotokopi elektrostatik bernama XEROX Corporation.

Ada lagi Henry Ford. Dalam tiga tahun pertama membangun bisnisnya di bidangotomotif, Ford bangkrut dua kali. Namun, kegigihannya membuatnya dikenal dengan simbol mobil-mobil mewah bergengsi. Selain di bidang bisnis, Joey Green memberi contoh di bidang kesusastraan, perfilman, olah raga, dan nyanyian. Sebut saja Elvis Presley.

Gurunya pernah memberinya nilai C dengan nada menghina saatia duduk di L.C. Humes High School di Memphis. Guru itu mencap dirinya sama sekali tidak bisa bernyanyi. Tapi, kini Elvis Presley menjadi penyanyi legendaris. Ada Michael Jordan yang pernah ditolak saat mau bergabung dengan klub basket sekolahnya.Tapi, Jordan pun jadi ikon bola basket legendaris. Beatles juga pernah ditolak pada 1962 oleh dapur rekaman Decca, Pey, Philips, Columbia, dan HMV Labels. Juga Sigmun Freud yang buku karyanya hanya laku 600 buah dengan hanya mengantongi royalty US$250.

Tapi, Freud dikenang sebagai Bapak Psikologi ternama. Aktor Sylvester Stallone semasa kecil pernah dikeluarkan dari 13 sekolah dalam rentang 11 tahun. Profesornya di Universitas Miami mengolok-olok dirinya tidak berbakat akting. Ia juga manjadi bahan tertawaan saat memainkan peran di film Dog Day Afternoon, Serpico, dan The GodFather.

Naskah filmnya Rocky ditolak oleh nyaris semua perusahaan. Tapi, sebuah perusahaan menerimanya dengan syarat Stallone tidak boleh main di dalamnya. Ada lagi Rudyard Kipling. Ia pernah menulis cerita dan mengirimkannya ke sebuah surat kabar di California pada 1888. Tapi, sang editor menolak. “Maaf Mr. Kipling. Anda tampaknya tidak tahubagaimana menggunakan bahasa Inggris dengan baik,” kata editor itu. Belakangan, ia merupakan salah satu peraih nobel di bidang sastra pada 1907.Nah, masih banyak contoh lainnya.

Anda pun bisa melihat sendiri orang-orang serupa di sekitar Anda. Ada satu benang merah yang menarik. Saat Anda mengalami kegagalan, jangan kalang kabut. Janganbiarkan energi Anda habis terkuras hanya karena terbekap kegagalan. Sungguh sangat arogan jika kita selalu berharap semua berjalan mulus tanpa kendala. Ambillah medali kemenangan dari setiap kegagalan yang kita alami. Kita tidak mungkin sukses tanpa memiliki keberanianuntuk gagal.Lihatlah mereka yang sukses itu. Mereka melewati berbagai tantangan dan kesulitan dengan jiwa besar. Kegagalan paling buruk adalah mereka yang mencoba, lalu kalah dan menyerah.

Dag Hammarskjoldpernah bilang, jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum Anda mencapai puncaknya. Karena, Anda kemudian akan melihat betapa rendahnya gunung itu. Tak ada kata menyerah! Sumber: Belajar dari kegagalan oleh Anthony Dio Martin

***************************

Menikmati Kesulitan dan Tantangan

Kekuatan tidak didapat dari leha-leha dan pekerjaan gampangan.
Anda bisa menanyakannya kepada para olahragawan, atlet binaraga misalnya.
Segalanya datang dari kesulitan dan tantangan.
Para atlet binaraga tahu bahwa mereka harus menempa semua otot mereka agar bertumbuh. Dan sama dengan hal itu, karakter anda akan ditempa dengan kesulitan yang anda temui.

Tanpa kesulitan, kita tidak akan mengenal kenikmatan, apalagi menikmatinya.
Kesulitan dalam hidup, hanyalah demi anda lebih mengenali kenikmatan hidup.
Setiap rintangan yang berhasil diatasi, akan membuat anda menjadi lebih kuat. Setiap tantangan yang anda lewati, menghasilkan kegembiraan yang lebih sempurna.

Tantangan memberi kita tugas untuk dikerjakan.
Bayangkan betapa keringnya hidup bila segala sesuatu muncul begitu saja saat anda inginkan. Hargailah masa susah, karena masa itu berlimpah kesempatan.
Bangkitlah menghadapi tantangan pahit, dan hidup anda akan terasa manis.

*********************

Anjing Kecil

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya.
Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya.
Kata kuda itu : “Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan
mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : “Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini”, dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba : “Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini.”

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi…..

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu. “Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini.”

Kata anjing tua itu : “Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan.”

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : “Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau
menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini, kecil kecil kamu telah mengerti artinya kasih………”

Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu dapat lakukan, lakukanlah itu dengan sebaik-baiknya….. Dan jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan.

http://jalanhidup.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar