Senin, 08 Maret 2010

Sinergi, Rajanya Kerja Sama


Michael Jackson disebut sebagai Rajanya Musik Pop dunia. Michael Schumacher dikenal sebagai Rajanya balap mobil Formula 1 dunia. Sedangkan, Einstein, sering disebut-sebut sebagai Rajanya para Ilmuwan. Maka, sinergi bisa dianggap sebagai Rajanya Kerja Sama karena memiliki kekuatan dahsyat yang menguntungkan pihak-pihak yang bersinergi.

Apakah "Sinergi" Itu ?

Sebelum kita membahas sinergi lebih lanjut, kita perlu mengetahui apakah sinergi itu.
Sinergi bukan kompromi. Sinergi tidak sama dengan kompromi. Dalam kompromi, pihak-pihak yang terlibat harus mengorbankan sebagian dari tujuan agar bisa saling bekerja sama.
Misalnya, untuk menghabiskan satu minggu masa liburan anak-anak, Bu Siska ingin mengajak keluarganya pergi ke pegunungan yang berhawa dingin dan pemandangan indah, sedangkan suami dan anak-anak ingin berlibur ke pantai untuk berenang dan melakukan berbagai olah raga air yang mereka sukai.

Dengan kompromi, diputuskan bahwa liburan kali ini, Bu Siska terpaksa dengan berat hati harus mengalah mengikut kemauan suami dan anak-anak. Sedangkan masa liburan berikutnya, suami dan anak-anak mengikuti Bu Siska untk berlibur ke pegunungan.
Dalam hal ini baik Bu Siska maupun pihak suami dan anak-anak harus bersedia berkorban agar tetap dapat menjalin hubungan yang baik. Namun dengan kompromi, bisa dicari alternatif yang lebih kreatif, yaitu: berlibur ke daerah pantai yang berhawa dingin dengan latar belakang pegunungan, atau ke daerah pegunungan yang menyediakan berbagai olah raga air.

Sinergi adalah kerja sama Win-Win. Jika 1 + 1 = 2, itu matematika biasa. Tetapi, menurut Stephen Covey dalam bukunya 7 Habits of Highly Effective People, jika 1 + 1 = 3 atau lebih, inilah yang disebut sinergi.
Artinya, hasil keseluruhan dari penjumlahan elemen-elemen yang terlibat, memberikan dampak dahsyat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan hasil penjumlahan total dari masing-masing elemen yang berdiri sendiri (The total is bigger than the sum of its parts).

Sebagai contoh, Pak Andi dapat menyelesaikan satu stel jas dalam satu hari, sedangkan Pak Joko bisa menyelesaikan dua stel jas dalam satu hari. Jika Pak Andi dan Pak Joko bersinergi, hasilnya dalam satu hari, bukan menghasilkan tiga stel jas/hari (satu stel dari Pak Andi dan dua stel dari Pak Joko), melainkan
bisa mencapai empat stel jas atau lebih. Hal ini bisa terjadi karena perpaduan pengalaman dan pengetahuan Pak Andi dan Pak Joko bisa menghasilkan sebuah sistem menjahit stelan jas yang menawarkan produktifitas yang lebih tinggi dari pada jika kedua penjahit ini bekerja sendiri-sendiri dan mengandalkan keahlian serta pengalaman kerja masing-masing.

Prinsip Dasar Sinergi

Siapapun yang terlibat dalam sinergi harus menerapkan beberapa prinsip dasar berikut agar sinergi yang dibentuk bisa memberikan hasil yang optimal. Kesediaan untuk saling berbagi. Dengan saling berbagi ide, pengetahuan, keahlian, dan pengalaman, sinergi bisa dilakukan. Disinilah kekuatan dari
sinergi itu dapat ditemukan. Tanpa kesediaan untuk saling berbagi ini, sinergi tidak bisa terlaksana.
Misalnya: Pak Andi dan Pak Joko, kedua orang penjahit pakaian pada ilustrasi di atas, bisa bersinergi dan menghasilkan produktifitas yang jauh lebih tinggi dari pada bekerja sendiri-sendiri, karena keduanya mau saling berbagi ide, pengalamanan dan pengetahuan mereka.

Berpikir Menang-Menang. Dalam bersinergi, tidak ada pihak yang harus kalah dan tidak ada pihak yang harus dirugikan. Sebaliknya, semua pihak yang terlibat dapat menikmati kemenangan dan keuntungan yang jauh lebih besar dari pada jika mereka mengerjakannya sendiri-sendiri. Dengan demikian, dalam melakukan sinergi semua pihak harus saling berpikir positif untuk memberikan kesempatan bagi pihak
lain untuk meraih kemenangan. Misalnya: Bu Parjo, penjual soto mie, memutuskan untuk bersinergi dengan Pak Sardi penjual minuman, untuk berjualan di dekat sebuah sekolah swasta. Dengan sinergi ini, Bu Parjo bisa berkonsentrasi untuk berdagang soto mie yang sudah merupakan keahliannya. Ia tidak perlu mengeluarkan modal tambahan dan menggaji tenaga baru untuk mengadakan minuman bagi para pelanggan yang membeli soto mienya. Sebaliknya, dengan bersinergi dengan Bu Parjo, Pak Sardi mendapat
keuntungan juga, yaitu pelanggan Bu Parjo, otomatis akan membeli minuman Pak Sardi.

Menghargai Perbedaan. Stephen Covey mengatakan bahwa inti sari dari sinergi adalah menghargai perbedaan. Karena adanya perbedaan inilah sinergi dimungkinkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam melakukan sinergi umumnya memiliki perbedaan keunikan (misalnya: ketrampilan, pengetahuan, pengalaman, kepribadian) . Dari perbedaan-perbedaan yang unik inilah kemudian dijalin kerja
sama kreatif yang menghasilkan alternatif ketiga yang memberikan keuntungan optimal bagi pihak-pihak yang bersinergi. Misalnya: Pavarotti, penyanyi seriosa kelas dunia yang memiliki suara emas, menghargai perbedaan suara dan jenis musik di industri hiburan. Kesadaraan dan penghargaan atas perbedaan ini digunakan oleh Pavarotti untuk melakukan sinergi.

Pavorotti sering bersinergi dengan penyanyi dari jenis musik yang berbeda, antara lain dengan Bryan Adams dan Sting dari jenis musik pop Rock, serta berbagai penyanyi dari jenis musik yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mengundang penonton yang lebih banyak lagi, terutama ketika ia sedang menggelar konser untuk dana kemanusiaan. Dengan sinergi ini, konser dipadati tidak saja oleh pengagum Pavarotti, tetapi juga pengagum Bryan Adams dan Sting, serta mereka yang penasaran ingin melihat duet antara penyanyi seriosa dan rock. Hasilnya ? Semua pihak merasa diuntungkan

Sinergi Dalam Bisnis

Sinegi bisa diterapkan dalam setiap aspek kehidupan kita, salah satunya adalah aspek bisnis. Dalam bisnis, penerapan sinergi bisa dilakukan dalam berbagai cara yang dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu:

Sinergi Horisontal. Sinergi horisontal memungkinkan adanya kerja sama antar para
pelaku bisnis di pasar yang sama, atau antar para pesaing di pasar yang sama.
Misalnya, yang terjadi antar sejumlah bank di Indonesia dengan bersinergi
melalui layanan ATM Link bagi nasabah mereka.

Dalam melakukan sinergi ini, semua bank yang terlibat menyatakan kesediaan mereka untuk berbagi sarana dan prasarana, sehingga secara sinergi bisa mendapatkan hasil yang berlipat ganda: bisa memberikan layanan ATM yang jumlahnya jauh lebih banyak (tidak terbatas pada mesin ATM yang disediakan oleh bank tertentu saja), dari hasil kerja sama antar penggunaan sarana ATM ini, bank mendapat penghasilan tambahan dari pendapatan silang hasil penggunaan ATM oleh nasabah bank lain. Dengan demikian, kondisi ini bisa menambah daya tarik masing-masing bank peserta di mata nasabah dan calon nasabah mereka.

Sinergi Vertikal. Selain dengan pesaing, pelaku bisnis juga bisa bersinergi dengan pihak non-pesaing yang berada dalam jenis bisnis yang sama. Misalnya: Sinergi antara perusahaan perakitan mobil dengan pemasok (supplier) suku cadang (spare part) mobil. Dari sinergi ini ditemukan alternatif ketiga, yaitu melalui sistem just-in-time. Dengan sistem ini, pemasok mengantar suku cadang yang diperlukan sesuai dengan jadwal produksi/perakitan.

Jadi pada pada saat, tahap pembuatan sudah sampai pada penggunaan suku cadang jenis tertentu, pemasok mengantar ke pabrik pada saat dibutuhkan (tepat waktu). Dengan demikian tidak perlu lagi tempat khusus di parbik untuk menimbun suku cadang, dan pihak perakitan mobil juga tidak perlu lagi mengalami masalah keterlambatan datangnya suku cadang. Sebaliknya, pihak pemasok juga mendapat
kepastian pemesanan, baik dari segi jadwal, kuantitas, dan jenis barang yang dipesan, sehingga memudahkan pihak pemasok untuk melakukan perencanaan selanjutnya.

Sinergi Segi Tiga. Sinergi tidak hanya bisa terjadi antar dua pihak, tetapi juga bisa terjadi antar tiga pihak yang berada di industri yang berbeda.
Misalnya: Sinergi antara ruang pamer (show room) penjualan mobil dengan perusahaan asuransi kendaraan bermotor, dan bank pemberi kredit pinjaman. Dalam sinergi ini, ketiganya bisa mendapatkan kemenangan dan keuntungan.
Penjual mobil akan lebih mudah menjual mobilnya, karena pembeli tidak harus membayar tunai (ada bank yang memberikan layanan pinjaman), dan pembeli juga bisa menikmati keamanan berkendaraan (karena ada perusahaan asuransi yang menanggung kerugiaan akibat kecelakaan atau kerusakan mobil). Selain itu, bank dan perusahaan asuransi juga mendapat nasabah baru dari penjual mobil.

Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan hasil yang berlipat ganda dari apa yang bisa Anda hasilkan sendiri. Salah satunya adalah melalui sinergi yang merupakan kerja sama kreatif. Namun, sebelum menerapkan sinergi, Anda harus memperhatikan prinsip-prinsip yang mendasari terjadinya sebuah
sinergi, yaitu: Prinsip berbagi, berpikir win-win, dan menghargai pendapat. Jika hal ini sudah Anda kuasai, selanjutnya Anda bisa memilih jenis sinergi yang akan dilakukan: sinergi horisontal, veritikal atau segi tiga.

Dari milist: warta_nagari_sumanik@yahoogroups.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar