Kamis, 18 Maret 2010

Psoriasis Pemicu Penyakit Kardiovaskuler


PSORIASIS ternyata bukan hanya penyakit kulit biasa. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penderita psoriasis mengalami peningkatan risiko terserang beberapa penyakit kardiovaskular.

Jumlah penderita psoriasis dari tahun ke tahun terus menanjak. Di Amerika Serikat saja, sekitar 7,5 juta orang menderita penyakit dengan gejala tebal, merah, bersisik, dan gatal pada kulit ini. Tidak hanya sakit secara fisik, pasien psoriasis ternyata juga akan mengalami kondisi kesehatan yang fatal di kemudian hari jika tidak dikontrol dengan baik.

Sebuah penelitian terbaru yang diumumkan pekan ini dalam American College of Cardiology di Atlanta, Amerika Serikat ini menyebutkan orang-orang dengan psoriasis lebih cenderung berisiko terkena serangan jantung dan stroke daripada yang tidak memiliki kelainan kulit tersebut.

Peneliti dari Copenhagen University Hospital tersebut melacak jumlah penderita psoriasis, penyakit jantung, stroke, dan kematian di seluruh remaja dan penduduk dewasa di Denmark antara 1997 dan 2006. Mereka menemukan bahwa penderita psoriasis berat sekitar 54 persen kemungkinan besar untuk mengalami stroke, 21 persen lebih besar mendapatkan serangan jantung, dan 53 persen akan meninggal setelah 10 tahun sakit psoriasis dibanding yang bukan penderita.

Mereka juga lebih mungkin untuk memerlukan tindakan operasi seperti angioplasty untuk membuka arteri jantung mereka yang tersumbat. Sementara pasien dengan psoriasis ringan juga mengalami kemungkinan pada peningkatan risiko stroke dan prosedur angioplasty. Orang-orang dengan penyakit parah pada usia yang lebih muda tertinggi berada di risiko masalah kardiovaskular,” kata peneliti Ole Ahlehoff MD seperti dikutip webmd.com.

Analisis ini memperhitungkan faktor risiko lain untuk penyakit jantung, termasuk usia, jenis kelamin, pengobatan yang dilakukan serta kondisi kesehatan lainnya. “Penderita psoriasis seharusnya tidak hanya peduli untuk mencari gejala-gejala gangguan itu, tetapi juga harus diperiksa untuk mengetahui faktor-faktor risiko penyakit jantung dan membuat perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko masalah kardiovaskular di masa depan, seperti menjaga berat badan yang sehat,” terang Ahlehoff.

Studi lainnya, yang dipresentasikan minggu lalu pada pertemuan tahunan American Academy of Dermatology di Miami Beach, Fla, Amerika Serikat menunjukkan psoriasis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, termasuk kanker kulit, kanker prostat, dan limfoma. Peneliti dari Health Economics and Outcomes Research di Abbott Laboratories mendapatkan data dari database klaim asuransi yang menampung informasi tentang sekitar 93 juta orang Amerika Serikat.

Mereka mengidentifikasi 37.159 orang dengan psoriasis dan membandingkan kemungkinan mereka menderita kanker dengan 111.473 orang lainnya tanpa psoriasis, dalam usia yang sama. Diketahui, orang dengan psoriasis kemungkinan akan menderita kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan menjadi gemuk (obesitas).
Selama periode rata-rata sekitar 1,5 hingga 2 tahun, sekitar 34,8 persen orang dengan psoriasis didiagnosis menderita kanker. Sebaliknya, hanya 23,2 persen dari mereka yang kulitnya sehat mengidap kanker. Peneliti menyimpulkan, 56% risiko kanker lebih tinggi bagi orang-orang dengan psoriasis.

Adapun jenis kanker yang dapat diderita orang dengan psoriasis adalah 75 persen untuk kanker kulit, 87 persen limfoma, dan 22 persen kanker prostat. “Beberapa pengobatan yang digunakan untuk psoriasis kemungkinan besar meningkatkan risiko kanker kulit.
Tetapi link ke kanker lainnya tidak dapat dijelaskan dengan terapi,” cetus Alan Menter MD, Direktur Unit Penelitian Psoriasis di Baylor Research Institute di Dallas, Amerika Serikat.

Penyakit psoriasis sendiri merupakan penyakit gangguan kekebalan tubuh, yang dipengaruhi terutama oleh sel T (salah satu jenis sel darah putih). Sel T yang teraktivasi akan berinteraksi dengan sel kulit (terutama keratinosit) dan mengakibatkan pembentukan kulit yang tebal dan bersisik. Penyebab penyakit ini masih belum diketahui, tetapi para peneliti sudah berhasil menemukan gen abnormal yang mengarah ke pembentukan psoriasis pada penderita. Dengan demikian, penyakit ini mempunyai risiko menjadi penyakit keturunan.

Umumnya psoriasis tidak membahayakan jiwa walaupun sangat mengganggu kualitas hidup. Kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan penderita juga sangat dipengaruhi oleh penyakit jika kelainan kulitnya mengenai tempat tertentu (misalnya muka, telapak tangan/kaki, atau alat kelamin).

Bila tidak diobati dengan benar, penyakit bisa mengalami komplikasi (penyakit menjadi lebih buruk) seperti psoriatic eritroderma (seluruh kulit tubuh menjadi merah) atau psoriasis pustulosa generalisata (psoriasis dengan gelembung- gelembung kecil berisi nanah) yang dapat membahayakan jiwa penderita.

Saat ini terdapat berbagai pengobatan psoriasis yang aman dan efektif. Pengobatan tersebut memperbaik keadaan kulit serta mengurangi keluhan gatal. Dari banyaknya jenis pengobatan, hanya sebagian kecil pengobatan psoriasis dapat membersihkan kelainan kulit. Proses tersebut dinamakan clearance atau remisi.

Sampai saat ini memang belum ada obat yang dapat menyembuhkan psoriasis secara total. Semua pengobatan yang ada hanya dapat menekan gejala psoriasis. Sebagian besar penderita tidak pernah mencapai suatu keadaan remisi yang bebas pengobatan. Hal lain yang harus diperhatikan sebelum memilih pengobatan psoriasis adalah derajat keparahan yang diderita. Juga lokasi penyakit, tipe, usia, dan jenis kelamin juga riwayat kesehatan penderita.

http://lifestyle.okezone.com/read/2010/03/18/27/313565/psoriasis-pemicu-penyakit-kardiovaskuler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar