Rabu, 17 Maret 2010

Canda Para Hakim dan Qadhi

Imam Asy-Sya’bi menceritakan, “Aku pernah menyaksikan Qadhi Syuraih didatangi seorang wanita yang habis bertengkar dengan suaminya. Ia mengadukan persoalannya sambil menangis dengan air mata bercucuran“. Kemudian aku berkata, “Wahai Syuraih !. Menurutku, wanita ini betul-betul sengsara dan teraniaya“.

“Para saudara Nabi Yusuf ‘alaihissalam pun juga datang mengadukan persoalannya sambil menangis bercucuran air mata di malam hari“, [1] jawab Syuraih dengan mengutip makna sebuah ayat.

♣♥♣♥♣♥♣♥♣♥♣♥♣♥♣

Suatu hari, tiga orang wanita mendatangi kediaman Iyyas, -[seorang qadhi pada masa itu]-, untuk meminta pengadilan. Iyyas pun berkata,

“Yang pertama, seorang wanita yang masih menyusui bayinya. Yang kedua, tampaknya seorang gadis. Kalau yang ketiga, jelas sudah pernah menikah“.

Seseorang yang hadir di situ dengan spontan bertanya,

“Darimana anda mengetahuinya ?”.

Dengan santai Iyyas menjelaskan,

“Wanita menyusui sebelum duduk biasanya memegangi kedua payudaranya. Kalau anak gadis, biasanya duduk tanpa menoleh kepada siapapun. Sedangkan wanita yang sudah pernah menikah, baru akan masuk setelah menengok celingukan ke kanan dan ke kiri“.

Kontan saja, lelaki itu tersenyum mendengar jawaban Iyyas. [2]

TERSENYUMLAH !; Bersyukur di Balik Musibah, oleh Abu Umar Basyir

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

[1]. Kitab Al-Adzkia, hlm. 54-55

[2]. Kitab Al-Adzkia, hlm. 56

http://meilana.wordpress.com/kisah-kisah-canda/canda-para-hakim-dan-qadhi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar