Rabu, 17 Maret 2010

Jangan Berlebihan Memuji Diri Sendiri

Sebagian dari kita selalu ingin menunjukkan kelebihannya dihadapan orang lain. Setiap berdiskusi selalu membanggakan & menonjolkan dirinya, memuji setiap prestasinya, semua pembicaraannya didominasi dengan perkataan “kami begini”, “kami telah berbuat begini”, dll. Alangkah bersyukurnya orang yang pernah jatuh, kemudian bangun dan bangkit kembali dengan kearifan dan jauh dari sikap sombong. Bukankah hidup bagai roda yang berputar..?!, kadang di bawah dan kadang di atas sobat !?. Dan bukankah di atas langit masih ada langit…, bukankah diatas orang yang berilmu pasti ada yang lebih berilmu lagi sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Dan di atas orang yang berilmu, ada orang lain yang lebih ‘alim…” [QS. ... ]

Ingatkah kita kisah nabi Musa dan Khidir ‘alaihimussalam dalam surat al-Kahfi…?!, bukankah di atas nabi Musa ‘alaihissalam yang diberi ilmu dan kelebihan Allah Ta’ala ternyata ada nabi Khidir yang lebih ‘alim.

Hendaknya perkataan-perkataan yang tersebut diatas selalu dijauhi oleh seorang penuntut ilmu, karena ia telah memakai baju yang lebih besar dari dirinya. Mari kita sama-sama membiasakan diri untuk tidak memuji diri, tidak menggunakan gelar, dan tidak memuliakan dirinya sendiri, niscaya ini semua lebih mendekatkan diri kita pada sifat tawadhu dan membuat diri kita lebih siap menerima ilmu.

Sebagian dari mereka mengungkapkan, “Kami telah meneliti hadits ini dan kami mendapatkan hasil begini!”. Kami tidak mengatakan ini tidak boleh. Namun di antara sifat dan etika penuntut ilmu adalah mengetahui kemampuan dirinya. Lain halnya jika orang tersebut adalah seorang ulama.

Seorang penyarir pernah berkata:

Rendahkanlah dirimu,

niscaya engkau akan jadi seperti bintang,

tampak bagi orang yang melihat,

sifatnya seperti air namun kedudukannya tinggi,

Jangan seperti asap yang mengangkat dirinya ke derajat angkasa, namun ia hina.

Bintang dapat anda lihat dalam air, tapi kedudukannya tinggi.

Sedangkan asap asalnya di bumi, namun ia mengangkat dirinya.

Perkataan yang lebih baik dari syair ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam;

“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri, jangan kalian saling mendzalimi“. [HR. Muslim dan Abu Dawud].

Dalam hadits yang lain disebutkan:

“Tidaklah seseorang itu merendahkan diri kepada Allah Ta’ala, niscaya Allah akan mengangkatnya“. [HR. Muslim].

http://meilana.wordpress.com/2009/10/17/jangan-gunakan-ungkapan-yang-memuji-diri-sendiri/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar