Kontrak berjangka emas pengiriman Desember di bursa Comex
stabil pada harga USD 1,123.00 per troy ons. Investor masih memasang
kewaspadaan pada pasar China untuk melihat apakah kebijakan-kebijakan
stabilitas terbaru akan menenangkan kekhawatiran dari gejolak. Menurut analisa
Ferdi Jo, emas konsisten bearish pada kisaran 1,124.
Setelah penutupan bursa saham China kemarin (26/08), Bank
Sentral China (PBOC) mengatakan bahwa akan menyuntikkan dana 140 milyar yuan
atau 21.8 milyar Dolar AS ke dalam sistem keuangan dalam upaya meningkatkan
likuiditas. Saham-saham China berjuang keras hari Rabu kemarin, akibat
kekhawatiran tentang apakah kebijakan dari Beijing sudah cukup untuk memacu
peningkatan ekonominya masih terbayang dalam benak para investor. Indeks
Shanghai Composite ditutup turun 1.3%, mencerminkan pandangan investor bahwa
dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan bank sentral masih dibutuhkan.
PBOC telah memangkas suku bungan
dan giro wajib minimum pada
Selasa malam sebagai langkah untuk mengantisipasi jatuhnya pasar saham, namun
dianggap sudah terlalu lama terlambat. Penurunan tajam di pasar modal China
baru-baru ini telah memicu kekhawatiran bahwa hal tersebut akan mempercepat
penurunan ekonomi dan menggerogoti kepercayaan investor pada kemampuan
pemerintah untuk merevitalisasi pertumbuhan ekonomi. Keadaan ini menyebabkan harga emas melemah sejak Selasa
kemarin. Gejolak di pasar bermula saat China secara tiba-tiba mendevaluasi
yuan pada 11 Agustus silam, memicu ketakutan akan kondisi ekonomi.
Optimisme Perekonomian AS
Semalam tadi, harga emas turun ke level terendahnya dalam
minggu ini, setelah rilis data yang menunjukkanpesanan barang tahan lama AS
di bulan Juli naik melebihi dugaan. Laporan tersebut mendongkrak optimisme
akan kondisi ekonomi yang sehat dan mendukung kemungkinan naiknya suku bunga AS
tahun ini. Departemen Perdagangan AS melaporkan total pesanan durable goods,
termasuk barang transportasi naik 2% bulan lalu, melebihi perkiraan sebelumnya
yang memprediksi penurunan 0.4%. Permintaan durable goods bulan Juni lalu juga
direvisi melonjak 4.1% setelah dalam laporan sebelumnya disebutkan hanya naik
3.4%. Barang tahan lama pada umumnya merupakan produk besar atau berat yang
dirancang untuk bertahan selama tiga tahun atau lebih, seperti kereta api,
pesawat dan mobil.
Pesanan durable goods inti, diluar barang transportasi,
sedikit meningkat 0.6%, melampaui perkiraan 0.4%. Pesanan barang modal inti,
sebagai barometer kunci investasi bisnis sektor swasta bertambah menjadi 2.2%
bulan lalu, melebihi ekspektasi kenaikan 0.4%. Pengiriman barang modal inti
yang dipandang untuk menghitung pertumbuhan ekonomi dicatatkan naik 0.6%,
mengalahkan prediksi 0.4%. Optimisnya laporan tersebut harusnya memperkuat
harapan bahwa the Fed akan melakukan penigkatan suku bunga bulan depan. Yang
mana hal itu dapat memperlemah harga emas, salah satu bentuk investasi safe
haven. Kapan suku bunga AS akan dinaikan telah menjadi bahan perdebatan di
pasar dalam beberapa bulan terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar