Jumat, 28 Agustus 2015

GDP AS Melompat Tinggi, Unemployment Claims Makin Rendah

Nilai produk yang dihasilkan negeri Paman Sam kwartal kedua tahun ini kembali melenting jauh melewati harapan periode ini dan juga pencapaian sebelumnya. Torehan GDP 3.7 persen yang dicapai melewati hitungan para ekonom yang hanya memperkirakan 3.2 persen. Di kesempatan yang sama, jumlah klaim pengangguran juga mendukung lonjakan GDP kali ini dengan berkurang ke level 271 ribu.

 US gdp kwartal kedua 2015

Masih Dipertanyakan

Hampir keseluruhan faktor yang dinilai dan disimpulkan menjadi indeks GDP dalam perhitungan yang kedua ini mengalami kenaikan. Sebagai penggerak utama yang terpantau adalah faktor investasi usaha yang meliputi sektor konstruksi, penelitian dan pengembangan serta sektor persediaan barang dan jasa.
Terspesifikasi dalam sektor persediaan barang dan jasa ini, para produsen tampaknya harus pandai-pandai untuk mengatur strategi agar untuk jangka waktu dari bulan Juli kemarin in sampai dengan September nanti persediaan tetap tertata dengan baik.  Seperti sudah tersampaikan dalam laporan indeks tersebut, timbunan persediaan barang dan jasa sudah menumpuk sampai dengan 121.1 milyar dolar dan ini semakin terasa signifikan karena paling tidak sudah menyumbang sekitar 0.2 persen bagi penghitungan GDP.
Hal tersebut ternyata juga menjadi perhatian bagi sebagian ekonom seperti Sam Coffin dari UBS Securities LLC. pada Bloomberg, “Memang nampaknya akan terjadi sedikit resiko koreksi untuk beberapa periode mendatang. Jika kita mendorong terus produksi di saat ini maka untuk penghitungan indeks berikutnya kemungkinan tidak akan setinggi ini,” seperti itu hal yang disampaikan beliau kepada situs berita Bloomberg.com.
Biarpun begitu, sebagian ekonom lain nampak tetap nampak optimis terhadap kondisi yang sudah dicapai sampai dengan kwartal kedua ini. Jenifer Lee dari BMO Capital Market menegaskan pada situs yang sama,”Konsumsi secara umum masyarakat AS terutama terhadap sektor  tempat tinggal semakin membaik. Hal ini juga mendapat dukungan dari sektor pasar tenaga kerja yang juga semakin menguat”. Mungkin dikarenakan perbedaan sektor yang menjadi perhatian inilah maka masing ekonom mempunyai keyakinan dan kekhawatirannya masing-masing.

Ketenagakerjaan Menguat

Bebarengan dengan optimisme Jenifer Lee tersebut, survei jumlah pengangguran yang memohon jaminan hidup kembali turun bulan ini. Dengan tetap menggunakan pagu 300 ribu sebagai level psikologisnya, minggu ini jumlah pengangguran turun menjadi 271 ribu orang. Jika ditampilkan dalam hitungan perkiraan rata-rata selama periode empat mingguan, hasilnya hanya naik tipis dari 271 ribuan menjadi 272 ribuan.
Penguatan sektor tenaga kerja ini tampaknya memang tidak main-main. Mengapa demikian? Menurut pendapat ekonom yang sempat diungkap dalam Bloomberg.com juga, bahwa perusahaan-perusahaan di AS sekarang ini benar-benar sedang giat-giatnya meningkatkan produksi, sehingga mereka sangat membutuhkan tambahan tenaga kerja. “Mereka tidak dapat lagi seenaknya memecat karyawannya, karena jika sudah keluar maka mereka dipastikan akan kesulitan untuk mendapatkan tenaga yang akan menggantikannya,” demikian diungkapkannya.
Ada suatu persepsi lain yang cukup menarik jika disinergikan dengan munculnya kedua data di atas. Adalah pemimpin The Fed cabang New York, William Dudley, yang kemarin sempat meluangkan waktu untuk menyampaikan pandangannyatentang kondisi perekonomian sekarang jika dikaitkan dengan rencana kenaikan suku bunga acuan.  Beliau masih memposisikan diri dan menyarankan agar lebih waspada dan berhati-hati dalam pengambilan keputusan tentang kenaikan suku bunga. “Saya melihat kondisinya sekarang berbeda dengan bebeberapa masa yang lalu. Mengapa demikian? Saya melihat pasar domestik kita begitu bergairah pertumbuhannya. Namun agar lebih kepada orientasi jangka panjang, saya merasa juga harus mempertimbangkan efek dari situasi yang sedang terjadi di luar negara kita.”

Greenback Masih Menarik

Hari ini dolar AS kembali di atas angin. Paling tidak termonitor terhadap Euro dan Cable. Terhadap Cable, dolar AS masih tetap perkasa sedari kemarin sehingga hari ini dan dengan mudah bisa menohok Cable sebanyak 0.4 persen. Euro juga tak kalah menyedihkan. Setelah dibuka pada level 1.1337 hari ini, praktis dolar Euro nurut saja untuk dibawa turun ke level 1.1215 yang berarti kalah sekitar 0.6 persen lebih. Apakah imbas GDP dan Unemployment malam ini akan membuat Greenback tetap cukup menarik untuk dilirik investor?

Top of Form
Bottom of Form




http://www.seputarforex.com/berita/forex/detail.php?nid=244277&title=gdp_as_melompat_tinggi_unemployment_claims_makin_rendah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar