Ketika dunia tak lagi berbatas dan menjadi the global village seperti sekarang ini, komunikasi betul-betul menjadi saluran yang boleh dikata tak pernah mati. Dan, handphone (HP) atau telepon seluler, menjadi satu-satunya alat komunikasi yang paling primadona, paling dekat, dan hampir tak pernah terlupakan.
Sekarang ini barangkali sudah begitu
banyak orang yang memiliki handphone. Apalagi mereka yang melek teknologi,
memiliki handphone, lebih dari dua bahkan sudah
sangat lazim. Mulai berteknologi paling sederhana, hingga teknologi android
seperti Samsung tab atau note, atau iPhone, atau juga Blackberry.
HP bukan lagi barang sekunder,
tetapi sudah masuk kategori primer atau basic needs. Karena, HP digunakan
setiap saat, di mana dan kapan pun juga. Semua orang perlu berkomunikasi setiap
waktu, dan bahkan nyaris tak putus di zaman globalisasi ini. Apalagi dengan
perkembangan teknologi informasi di zaman Bill Gates atau Steve Jobs, HP
benar-benar menjadi teman yang paling akrab. Karena, dengan HP, pemiliknya bisa
memantau berbagai aktivitas yang terkoneksi di dunia maya. Terlebih lagi, media
sosial saat ini sedang gencar-gencarnya naik daun.
Rasanya tidak sedikit
penduduk dunia ini sangat ketagihan dengan facebook, twitter, whats upp, skype,
blackberry messenger (BBM), atau juga mungkin masih yahoo messenger (YM).
Fungsi HP tidak lagi sekadar sebagai komunikasi verbal jarak jauh, tetapi lebih
dari segalanya.
Maka bukan hal aneh jika
seseorang akan cuek saja ketika KTP tertinggal di rumah atau SIM saat menyetir
kendaraan. Akan tetapi bisa jadi orang akan kelimpungan setengah mati apabila
HP-nya tertinggal. Begitu lengketnya HP dengan pemiliknya, itulah yang saya
saksikan saat menunaikan umrah, sejak sepekan silam.
Ketika memasuki Masjid
Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Mekkah, saya lihat HP tak pernah lepas
dari si empunya. HP langsung memiliki fungsi ganda: sebagai alat komunikasi dan
sebagai perekam (foto/video) untuk mengambil momen penting di tempat-tempat
suci. Masalahnya bunyi HP sering berdering kencang ketika jemaah sedang khusyuk
melakukan shalat.
Secara pribadi, buat saya
suara ringtone HP itu memecah kesyahduan ayat-ayat Al-Quran yang dilantunkan
imam. Ringtone-nya pun bermacam-macam. Ada ringtone orisinal, ada ringtone
penggalan lagu-lagu pop, hingga suara azan. Dengan prasangka baik, saya
berpikir kemungkinan besar mereka lupa mematikan HP atau lupa men-silent-kan
HP.
Mungkin pula karena
tergesa-gesa sehingga tak sempat. Atau barangkali ada telepon mendadak dari
kampung. Di banyak masjid, memang selalu diingatkan, baik secara lisan maupun
melalui tulisan agar HP dimatikan sehingga tidak mengganggu orang yang sedang
shalat.
Saya kira tak ada
salahnya mematikan HP untuk beberapa saat. Karena, ketika berkomunikasi dengan
Tuhan, kita tidak memerlukan HP sama sekali.
(M Subhan SD dari Mekkah,
Arab Saudi)
http://nasional.kompas.com/read/2012/03/26/07571035/berkomunikasi.dengan.tuhan.tak.perlu.hp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar