Dolar AS merangkak
turun ke level rendah dua bulan terhadap mata uang-mata uang mayor di hari
Senin (24/08) ini, masih terbawa pengaruh data pabrik-pabrik China pekan lalu
yang turut memicu kekhawatiran akan dampaknya pada pertumbuhan ekonomi global,
serta meredam ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed bulan September
depan.
Data pada hari Jumat lalu menunjukkan adanya kontraksi di
sektor manufaktur China, dengan data PMI Manufaktur Pendahuluan Caixin China
47.1 turun dari angka final bulan Juli di angka 47.8. Level tersebut adalah
yang terendah sejak Maret 2009 dan jauh di bawah level 50, yang menjadi ambang
pemisah antara ekspansi dan kontraksi.
Pasar finansial masih bergolak sejak China mendevaluasi mata uangnya pada tanggal 11 Agustus lalu. Akibatnya, aksi selloff pun melanda pasar ekuitas, komoditas dan, aset-aset negara berkembang. Di samping itu, pemerintah China melonggarkan peraturan dengan mengijinkan lembaga-lembaga pendanaan pensiun untuk berinvestasi di pasar saham, tujuannya, mungkin adalah untuk menghentikan kemerosotan ekuitas. Akan tetapi, langkah itu justru menyulut kepanikan di pasar dan memerahkan saham-saham Asia.
Pasar finansial masih bergolak sejak China mendevaluasi mata uangnya pada tanggal 11 Agustus lalu. Akibatnya, aksi selloff pun melanda pasar ekuitas, komoditas dan, aset-aset negara berkembang. Di samping itu, pemerintah China melonggarkan peraturan dengan mengijinkan lembaga-lembaga pendanaan pensiun untuk berinvestasi di pasar saham, tujuannya, mungkin adalah untuk menghentikan kemerosotan ekuitas. Akan tetapi, langkah itu justru menyulut kepanikan di pasar dan memerahkan saham-saham Asia.
Grafik PMI Manufaktur China
Dolar AS 'Kehilangan Taring'
Dolar AS pun harus terimpit seiring dengan meningkatnya
ketidakpastian outlook pertumbuhan global berpadu dengan
lemahnya outlook inflasi AS, sehingga membuat para investor menarik kembali
ekspektasi mereka mengenai kenaikan suku bunga The Fed. Dolar AS terus
digelincirkan oleh Euro dengan EUR/USD yang memanjat setinggi 0.87 persen ke
level tinggi enam bulan di angka 1.1481. Ada perkiraan analis yang mengaitkanmenguatnya
Euro dengan pengunduran
diri PM Yunani, Alexis Tsipras, di akhir pekan lalu.
USD/JPY pun menunjukkan gerak menurun hingga
1.20 persen ke level rendah tiga bulan di angka 120.57. Begitupula terhadap
Poundsterling, GBP/USD bertambah 0.13 persen ke angka 1.5714,
sedangkan USD/CHFmemudar
0.23% to 0.9445. Siang tadi, AUD/USD menyentuh angka 0.7201 selama sesi perdagangan Asia hari ini.
Angka tersebut merupakan yang terlemah sejak bulan April 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar