Minggu, 29 November 2009

Belajar dari Kegagalan



Sebagai contoh adalah Nelson Mandela yang pernah menjadi tahanan politik selama lebih dari 15 tahun mendekam di penjara, namun saat ini kita semua tahu ia telah menjabat kedudukan sebagai seorang presiden. Contoh lain adalah seorang fisikawan yang sangat genius dan ternama Stephen Hawkings dengan kondisi tubuhnya yang nyaris lumpuh total dan dapat berjalan hanya karena bantuan kursi roda namun ia tetap memberikan banyak kontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan fisika yang sangat berguna dan banyak dikagumi oleh ilmuwan-ilmuwan kelas dunia sampai saat ini. Dan masih banyak lagi contoh orang yang telah mengalami banyak sekali penderitaan dan percobaan baik itu berupa cacat fisik, cacat mental, banyak mengalami kegagalan, kejadian-kejadian buruk yang menimpa dirinya, dan sebagainya. Namun mereka tetap survive alias bertahan hidup dan tidak menyerah begitu saja terhadap keadaan mereka.
Jika mereka semua dapat tetap survive, mengapa kita tidak? Bukankah kondisi kita saat ini mungkin masih lebih baik dari kondisi mereka sekarang? Bukankah kita saat ini masih memiliki suatu tujuan yang ingin kita raih ?

Kita harus percaya bahwa kita sebagai manusia masing-masing telah diberikan potensi untuk tetap survive dalam kondisi yang sesulit apa pun oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga jika kita mau menggunakan potensi tersebut kita pasti akan dapat melalui kesulitan demi kesulitan yang kita hadapi. Karena seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa kita sebagai manusia tidak mungkin akan selalu mengalami hal-hal yang menyenangkan, suatu saat kita pasti akan mengalami hal-hal yang menyedihkan hati kita, begitu pula sebaliknya. Dan pada saat itulah kita harus mengaktifkan potensi survive yang kita miliki. Dengan penuh keya-kinan kita harus percaya bahwa kita akan dapat mencapai kondisi yang menyenangkan hati kita.

Perisitiwa yang menyenangkan dan menyedihkan hati kita akan terjadi secara bergantian terhadap diri kita seperti dunia kita yang selalu berputar mengelilingi matahari pada orbitnya sehingga kita mengalami siang dan malam. Siang dan malam sama-sama memiliki makna yang positif bagi kita di mana pada saat siang kita bisa bekerja dengan baik dan malam merupakan waktu yang tepat untuk istirahat. Demikian pula kesenangan yang kita rasakan merupakan suatu momen yang membuat kita merasakan cinta dan kedamaian sedangkan kesedihan yang kita rasakan menjadi saat yang tepat bagi kita untuk melakukan introspeksi dan perbaikan terhadap diri kita dan lebih menghayati apa arti hidup ini serta membuat kita ingat kepada pencipta kita.

Belajar dari Kegagalan Adalah Salah Satu Pangkal Keberhasilan
Seseorang yang pernah mengalami kegagalan diharapkan untuk belajar dari kesalahannya tersebut dan tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya maupun untuk yang ke sekian kalinya. Dengan demikian setiap kali seseorang melakukan kesalahan yang berbeda, ia akan belajar dari setiap kesalahannya tersebut dan menjadi lebih baik lagi sampai suatu saat ia akan berhasil meraih keberhasilan dalam hidupnya.

Dunia saat ini sudah mulai membuka mata terhadap setiap kita yang pernah melakukan kesalahan yang tidak disengaja dan memberikan penghargaan terhadap kesalahan yang pernah kita lakukan karena pengalaman membuat kesalahan tersebut bermanfaat untuk memperbaiki diri kita (membuat diri kita menjadi lebih baik) maupun mencegah orang lain melakukan kesalahan yang sama yang pernah kita lakukan. Sebagai contoh nyata dapat dilihat pada beberapa perusahaan raksasa dan ternama di Amerika Serikat yang mulai mengangkat staf barunya khusus para karyawan yang dikeluarkan dari perusahaan lamanya karena mereka pernah melakukan kesalahan-kesalahan tertentu. Tujuan perusahaan melakukan hal demikian yaitu mereka ingin mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang berharga dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan di perusahaan tempat para calon karyawan baru tersebut bekerja sebelumnya. Sehingga dengan demikian diharapkan kesalahan yang sama tidak akan terjadi pada perusahaan yang bersangkutan sekarang, dan karyawan baru tersebut dapat menghindari kesalahan yang mungkin bisa terjadi seperti di perusahaan terdahulu. Perusahaan-perusahaan seperti ini biasanya memegang teguh prinsip bahwa melakukan kesalahan yang bukan disengaja adalah sesuatu yang wajar yang dapat terjadi pada semua orang. Dan memang pada kenyataannya tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak pernah berbuat kesalahan.

Hikmah Kegagalan

Kegagalan adalah merupakan suatu reaksi positif dari usaha kita mencoba sesuatu. Mengapa reaksi positif? Karena dari kegagalan, kita sudah memiliki modal berupa pengalaman melakukan hal yang salah sehingga kita tidak akan mengulanginya kembali di lain waktu.

Agar kita tidak berlarut-larut hanyut dalam kegagalan, kita harus selalu mengusahakan untuk mencari makna positif dari setiap kegagalan yang menimpa kita sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita yang mengalaminya. Kita harus percaya bahwa seburuk-buruknya kegagalan yang kita alami, tetap terdapat makna positif yang bisa kita petik dan kita jadikan pedoman bagi tindakan berikutnya.

Salah satu contoh kisah hidup seseorang yang pernah mengalami kegagalan secara cukup signifikan adalah Soichora Honda yang kurang berhasil dalam dunia pendidikan di sekolahnya karena terlalu banyak melamun dan mereka-reka aneka penemuan genius, fisiknya lemah dan tidak tampan, sering mengalami kerugian dalam menjalankan usahanya dan nyaris bangkrut berkali-kali, namun ia tetap survive dan bahkan ia dapat membuktikan dirinya sebagai seorang yang sukses dalam mewujudkan impian-impiannya dan dikenang sampai saat ini melalui brand sepeda motor Honda yang memegang peranan sebagai pemimpin pasar di kelasnya.

Seseorang yang telah mencapai hal-hal yang diinginkannya biasanya mengalami perubahan mental, pola pikir, gaya hidup, cara bertindak, dan sebagainya. Perubahan-perubahan ini biasanya dapat menjerumuskan mereka ke dalam kejatuhan dan kegagalan. Dengan kata lain seseorang yang telah berhasil biasanya cenderung untuk menjadi sombong, tidak mau belajar dari orang lain, merasa bahwa dirinya adalah yang paling benar dan pandai, meremehkan orang lain, dan serakah. Sikap-sikap seperti inilah yang kebanyakan membuat orang-orang berhasil dan sukses masuk ke dalam jurang pencobaan dan menemui kegagalan dan kehancuran. Oleh karena itu apabila kita suatu saat telah menjadi orang yang sukses, kita harus waspada dan sering-sering mengintrospeksi diri karena perubahan-perubahan sikap yang kita alami baik secara langsung maupun tidak langsung dapat membawa kita kepada kejatuhan dan kegagalan.
Sebaliknya kegagalan yang berkali-kali dialami seseorang dapat mendidik orang tersebut menjadi lebih tangguh dan lebih tangguh lagi karena ia banyak belajar dari kegagalan yang dialaminya. Dan apabila ia semakin bertekun bukan tidak mustahil ia akan berhasil meraih kesuksesan dan keberhasilan yang gemilang.

Bangkit dari Kegagalan

Sebagai manusia tentu kita memiliki perasaan dan emosi. Pada saat kita melakukan kesalahan ataupun kegagalan yang menurut kita sangat mengecewakan dan memalukan diri kita, tentu kita dapat merasa kesal, sedih, dan bingung. Tidak jarang pula kita mungkin marah terhadap diri kita sendiri. Jika kita memang merasakan hal yang demikian, kita berhak meluapkan kesedihan kita sejenak dengan menangis, menceritakan kekesalan maupun kesedihan kita kepada keluarga kita ataupun sahabat yang kita percayai, mungkin juga berteriak dengan keras di suatu lapangan rumput yang luas atau berbagai ekspresi kekesalan maupun kesedihan kita lainnya yang wajar dan tidak merugikan pihak lain.

Namun kita tidak boleh terus-menerus terlarut dalam situasi dan kondisi seperti itu. Kita tidak boleh terus-menerus menangisi keadaaan kita, kita juga tidak boleh terus-menerus marah terhadap diri kita dan mengatakan bahwa kita adalah orang yang paling bodoh dan paling gagal sedunia. Kita tidak berhak mengklaim diri kita seperti itu karena masih banyak orang yang lebih gagal dari kita yang tidak kita ketahui, selain itu juga perbuatan tersebut akan menghalangi kita meraih kesuksesan yang sedang menanti untuk kita raih. Kita harus sesegera mungkin membebaskan diri dari perasaan tersebut, bangkit kembali dan mencoba melakukan tindakan-tindakan perbaikan.

Kegagalan bukan merupakan suatu hal yang patut untuk ditangisi dan disesali terus- menerus, karena tangis tidak akan mengubah kegagalan yang telah menimpa kita, namun kita harus berbesar hati karena kita telah memiliki pengalaman yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Bangkit kembali dari kegagalan memang bukan hal yang mudah, namun juga bukan merupakan hal yang mustahil. Yakinilah dan niscaya kita akan berhasil!

Beberapa Sikap Positif dalam Menghadapi Kegagalan

Sikap#1:
Selalu Berpikir Positf untuk Meraih hal yang Positif dalam Hidup
Sebagai manusia kita harus selalu berpikir hal-hal yang positif agar tindakan dan perilaku kita juga mengarah kepada hal-hal yang positif. Dengan demikian diharapkan hasil dari tindakan dan perilaku kita yang positif tersebut dapat menghasilkan buah-buah yang positif juga.

Sebagai contoh apabila suatu saat kita sedang marah dan kesal terhadap salah satu rekan kerja kita di kantor, pada saat kita bertemu dengannya hati kita akan menjadi kacau dan mungkin dalam hati kita memiliki keinginan ingin memukulnya atau hal lain dengan maksud menyakitinya. Dan apabila hal ini terus-menerus kita pupuk dalam hati kita, maka bukan mustahil suatu saat apabila kita bertemu dengan rekan kita tersebut kita akan memukulnya. Dan akibat dari pemukulan yang kita lakukan tersebut adalah suatu perkelahian sehingga kita akan menuai hal-hal negatif dalam hidup kita.

Sikap#2:
Ratapi dan Renungkan kesalahan dan kegagalan kita sampai sebelum matahari terbit keesokan harinya.
Kita boleh menyesali, menangisi, meratapi, dan merenungi kesalahan maupun kegagalan yang telah kita lakukan, namun berikan batas waktu sampai dengan sebelum matahari terbit keesokan harinya kita harus sudah dapat mengambil hikmahnya dan berhenti meratapi kesalahan dan kegagalan yang telah kita lakukan. Mengapa demikian? Karena sedalam-dalamnya kita meratap, sekeras-kerasnya kita menangis, kesalahan dan kegagalan yang telah kita perbuat tidak akan bisa ditarik kembali. Kita harus melakukan tindakan untuk memperbaiki kesalahan yang telah kita lakukan.

Sikap#3:
Hapus Air Mata dan Bangkitkan Minat Mencoba
Setelah kita memahami apa makna dari kesalahan dan kegagalan yang kita lakukan, kita harus bangkit kembali dengan semangat dan energi yang baru untuk mencoba kembali meraih apa yang telah kita cita-citakan sebelumnya. Kita harus membangkitkan keyakinan dalam diri bahwa kita adalah orang yang berhasil, meskipun pada kenyataannya mungkin kita telah mengalami kegagalan berkali-kali. Setiap kali kita melakukan kesalahan dan gagal, kita harus percaya bahwa kita hanya perlu mencoba sekali lagi untuk meraih keberhasilan yang telah menanti kita.

Sukses Adalah Percobaan yang ke… dan Berhasil

Satu tip yang dapat saya bagikan untuk dapat meraih kesuksesan adalah kita harus berani mencoba, menganalisis hasil yang kita peroleh dari setiap percobaan yang telah kita lakukan dan kemudian mencoba lagi sampai kita berhasil memperoleh apa yang kita inginkan.

Mungkin kita mengalami kegagalan pada saat kita mencoba untuk yang pertama kalinya, kemudian kita mencoba untuk yang kedua kali, ketiga kali dan keempat kalinya namun masih gagal juga. Saran saya adalah kita jangan berhenti begitu saja, karena kita tidak akan pernah tahu kita akan berhasil pada percobaan yang ke berapa. Apakah kita baru akan berhasil setelah kita mencoba 5 kali, atau 10 kali atau mungkin kita baru berhasil setelah mencoba sebanyak 99 kali.

Mungkin kita bisa memperkirakan, mengharapkan bahwa kita akan berhasil pada percobaan yang kelima kali, namun kita tidak akan pernah tahu pasti sebelum kita mencoba melakukannya. Setiap orang memiliki jumlah percobaan yang berbeda yang harus ditempuh sebelum ia berhasil meraih kesuksesan.
Jika kita memang memiliki keyakinan yang kuat pada satu pekerjaan kita, teruslah mencoba sampai kita berhasil. Namun apabila kita merasa apa yang sedang kita kerjakan tidak sesuai dengan jalan hidup yang kita tempuh, kita berhak utnuk mencoba hal yang lain.

Satu hal penting yang harus diingat adalah setiap kali kita mengalami kegagalan dalam mencoba kita harus mengambil pelajaran dari kesalahan tersebut, menganalisis sebab dan akibat dari kesalahan yang kita lakukan sehingga kita tidak melakukan kesalahan yang sama pada percobaan kita yang berikutnya

Oleh DWI SANJAYA

http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2003/0121/man01.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar