Selasa, 17 November 2009

Bergerak Dinamis



Kehidupan manusia ditandai dengan detak jantungnya. Kehidupan akan dinyatakan berakhir ketika seluruh mesin tubuh, detak jantung, dan otak berhenti bekerja. Status kehidupan pun berakhir karena telah divonis dengan kematian.

Seperti itulah Allah SWT menciptakan gerakan sebagai tanda kehidupan, dan diam adalah tanda kematian. “Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri“. (QS Al kahfi [18]: 18).


Firman Allah SWT ini menyatakan tanda-tanda kehidupan penghuni gua Kahfi adalah dengan gerakannya ke kanan dan ke kiri. Sedangkan orang yang mati, tubuhnya tidak bergerak sama sekali.

Allah SWT menawarkan dua pilihan terhadap manusia dengan ciri yang berbeda antara keduanya.

Pertama, bergerak. Pergerakan menjadi suatu yang mutlak bagi manusia untuk bisa menjadi orang yang sukses, baik di dunia maupun akhirat. Tanpa bergerak mustahil manusia bisa menggapainya.

Kedua, diam. Berdiam diri merupakan suatu tanda kegagalan yang dapat berakibat penyesalan dan kerugian manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Betapa sering kita lihat orang yang gagal adalah karena banyak diamnya. Cenderung malas berusaha dan tidak bekerja keras menjadi ciri dari orang yang diam.

Sebagaimana air menggenang yang tidak mengalir, adalah air yang kotor dan jentik-jentik pun berkembang biak. Allah SWT memberikan sifat pergerakan air sungai yang ada di dalam surga dengan sebutan mengalir yang tiada berubah rasa dan baunya, seperti termaktub dalam firman-Nya.

“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai ” (QS Al baqarah [2]: 25).

Ayat di atas menjelaskan bahwa surga tidak dapat dicapai kecuali dengan beriman, berbuat kebajikan, dan bertakwa kepada Allah SWT. Beriman berarti meyakini dalam hati, mengucapkannya dengan lisan, dan merealisasikannya dalam perbuatan. Sedangkan berbuat kebajikan adalah mengerjakan amal-amal saleh, di mana ibadah menjadi salah satu caranya.

Sementara takwa memiliki arti takut kepada Allah SWT, dengan syarat mengerjakan segala perintah dan meninggalkan larangan-Nya. Ketiga cara untuk menggapai surga tersebut, harus teraplikasi dengan adanya pergerakan yang dinamis dan konsisten. Karena pergerakan tersebut, Allah SWT menyediakan surga untuk hamba-Nya.

Demikianlah, gerak dinamis adalah hidup dan kehidupan. Adapun diam statis adalah mati dan kematian. Karena itu, bergerak dinamis berarti sesuatu yang terpuji, sementara diam statis perlu dihindari.

Sumber : Kolom Hikmah Republika, 19 Maret 2009
http://mimbarjumat.com/archives/624

Tidak ada komentar:

Posting Komentar