Senin, 30 November 2009
Pelarangan Menara Masjid Di Swiss Cerminkan Islamfobia
Islamabad - Para pemuka agama Pakistan pada Senin mengutuk keras referendum di Swiss yang mengesahkan pelarangan menara masjid di negara itu, dan menyebutnya sebagai bentuk "Islamfobia yang ekstrim."
Swiss pada Ahad (29/11) mengadakan pemungutan suara untuk mengesahkan larangan pengadaan menara masjid, yang biasa digunakan untuk azan, seruan shalat lima waktu -- yang menimbulkan kecaman di dunia Islam.
"Situasi ini merefleksikan masih adanya Islamfobia di dunia Barat," kata Khurshid Ahmad, Wakil Presiden Jamaat -e-Islami, partai politik yang memiliki wakil di parlemen.
"Referendum itu juga menunjukkan diskriminasi serius terhadap Muslim," katanya.
Pakistan merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar kedua dunia setelah Indonesia.
Partai Rakyat Swiss sayap kanan-jauh (SVP) memaksakan referendum itu setelah mengumpulkan tandatangan 100.000 pemilik hak suara di negara itu.
Para politisi konservatif Swiss berdalih bahwa menara masjid bukan suatu bentuk arsitektur dengan karakteristik religius, namun disimbolkan sebagai suatu "klaim politis-religius untuk kekuasaan, yang bertentangan dengan hak-hak dasar."
Ahmad menggambarkan keputusan Swiss sebagai pelanggaran hak asasi manusia secara serius dan bertentangan dengan hukum internasional.
"Ini merupakan usaha untuk memprovokasi dan membenturkan antara Islam dan Barat," kata Ahmad kepada AFP.
Yahya Mujib, jurubicara Jamaat-ud-Dawa, juga mengutuk referendum itu dan menilainya sebagai usaha merusak keharmonisan antar penganut agama.
"Keputusan Swiss ini melanggar prinsip-prinsip saling pengertian dan toleransi religius," kata Mujahid.
"Barat tidak pernah berhenti mengklaim menjadi juara toleransi beragama dan keharmonisan antar-iman, namun keputusan terbaru ini memperlihatkan bias mereka terhadap Islam," ujarnya.
Para politisi sayap kanan-jauh di seantero Eropa merayakan hasil referendum tersebut.
Sementara itu, pemerintah Swiss menyatakan tetap melindungi minoritas Muslim di negara itu, dan menegaskan bahwa larangan menara masjid itu "bukan berarti menolak masyarakat Muslim, agama, dan budaya Islam."
Senada dengan Pakistan, di Mesir juga mengutuk keras keputusan Swiss tersebut.
Musfti Mesir Ali Gouma pada Ahad mengecam keras pemungutan suara untuk melarang pembuatan menara baru di Swiss.
Ali Gouma menilai hal itu sebagai penghinaan terhadap umat Muslim di seluruh dunia.
Kendati demikian, Mufti Mesir itu mengimbau umat Muslim agar tidak terpancing oleh tindakan tersebut.
Ia mendorong 400.000 Muslim di Swiss agar menggunakan dialog dan cara-cara hukum guna menghadapi larangan itu.
Mufti Gouma juga menyeru umat Muslim agar tak terpengaruh oleh aksi provokasi itu, dan menambahkan Islam memandang umat manusia sebagai satu keluarga.(ant/sys)
http://erabaru.net/internasional/35-internasional/7545-pelarangan-menara-masjid-di-swiss-cerminkan-islamfobia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar