Senin, 16 November 2009

Yang Tak Perlu Diperhatikan, Buat Apa Diperhatikan?



“Bila kedok kita tersingkap oleh orang lain maka itu adalah suatu kegagalan, tetapi bila kedok itu kita singkap sendiri maka itu merupakan suatu kemenangan.”
Sastrawan Prancis Victor Hugo

Ada seorang konglomerat yang kekayaannya bisa menandingi kakayaan negara, suatu hari dia berjalan terhuyung-huyung dengan santai di jalanan. Dia mengenakan pakaian yang sangat lusuh, bahkan lengan bajunya sudah berlubang, akan tetapi mimik wajahnya kelihatan tetap tenang dan santai.

Ketika konglomerat itu sedang berjalan-jalan, mendadak dipanggil oleh seseorang. Berpaling ke belakang untuk melihat, ternyata yang menyapa dia adalah seorang pedagang kaya yang bukan termasuk kenalan lama, pedagang kaya tersebut hanyalah teman biasa yang pernah satu dua kali bertatap muka.

Melihat penampilan dari konglomerat itu, teman yang menyapa itu menjadi terkejut bahkan merasa malu terhadap konglomerat tersebut. Dia bertanya kepada konglomerat, “Bagaimana sih Anda ini? Mengapa berdandan dan bersikap bagai orang miskin di jalanan?”

Konglomerat balik bertanya, “Tahukah Anda siapa saya?”

"Saya tahu! Anda adalah orang yang terkaya di kota ini!”

"Jika Anda sudah tahu saya adalah orang yang terkaya, bagaimana saya mengenakan pakaian apakah ada masalah?” Selesai berbicara dengan tersenyum konglomerat itu berjalan pergi.

"Orang itu masih tidak mau menyerah, dia menarik konglomerat itu. Lalu menunjuk kepada orang yang berlalu-lalang di sana serta berkata, “Lihat, begitu banyak orang yang berjalan di sini, mereka semua melihat pada dandanan Anda yang seperti ini!”

Konglomerat itu lalu bertanya, “Menurut Anda apakah mereka semua mengenali saya?”

Teman itu berpikir untuk sejenak lalu menjawab, “Seharusnya mereka tidak mengenal Anda.”

Konglomerat itu tertawa terbahak-bahak, “ Jika mereka tidak mengenali saya, bagaimana saya berpakaian apakah ada masalah ? ”


Pengalaman diri:

Dulu saya memiliki seorang teman sejawat yang mencari jabatan yang lebih tinggi ditempat lain, dia bekerja di sebuah perusahaan majalah mode yang sangat ternama di dunia internasional. Beberapa bulan kemudian ketika reuni, dia mengatakan bahwa pemakaian kartu kreditnya sudah berlebihan, sehingga dia sekarang ini menunggak banyak hutang.

Penyebabnya adalah rekan-rekan sekerjanya di perusahaan yang baru ini agak sensitif terhadap “tren”, setiap orang memakai busana yang paling tren pada saat itu, dengan membawa tas yang bermerek. Dengan demikian membuat dia yang bepakaian sederhana, nampak sebagai “alien” di dalam perusahaan itu, menjadi bahan gunjingan dalam perusahaan itu.

Karena itu dia mulai berusaha mengubah cara berpakaian dan dandanannya..... selanjutnya dia mulai mengeluh, merek ternama tertentu telah mengeluarkan tas model terbaru, membuat dia yang tidak mampu membeli terus berpikir siang dan malam, merasakan kesengsaraan yang amat sangat...........

Ketika dia sedang mengeluh tentang kekurangannya, saat itu dia sama sekali tidak pernah berpikir, yang mendorong dia masuk kedalam “neraka keinginan” pada dasarnya bukan perusahaan itu, juga bukan para rekan kerja yang berada dalam perusahaan itu melainkan dirinya sendiri.

Untuk dapat membuat kritikan orang lain berhasil mengubah kita, maka syarat utamanya adalah kita harus lebih dulu setuju dengan kritikan mereka. Tetapi Anda jangan lupa, komentar dari orang lain itu belum tentu selalu positif dan bermanfaat bagi kita, jika demikian untuk apa kita harus merasa cemas dan risau karena komentar itu?

Saya rasa yang terpenting adalah perilaku kita. Sepanjang kita selalu berperilaku baik, benar dan tidak semena-mena pada orang lain, maka gunjingan itu lama kelamaan juga tidak akan terdengar lagi, bahkan mungkin akan berbalik arah. (Huang Tong/The Epoch Times/lin)

http://erabaru.net/kehidupan/41-cermin-kehidupan/6963-yang-tak-perlu-diperhatikan-buat-apa-diperhatikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar