Jumat, 11 Mei 2012

Agar Hidup Kita Berkah





Suka duka hidup ini, sering kali tidak bisa kita tebak. Apa yang menurut kita akan berjalan ke arah yang baik, bisa jadi berujung dengan keburukan. Apa yang kita sangka tidak menyenangkan, ternyata akhirnya sangat membahagiakan. Apalagi musibah, bencana, dan malapetaka, seringkali datang dengan sangat tiba-tiba. Lalu dalam sekejap tatanan hidup secara sosial maupun material yang bertahun-tahun kita bangun menjadi luluh lantak. Nyawa orang-orang yang kita cintai pun melayang.

Tidak semua yang kita rencanakan pasti berhasil. Karena hidup ini bukan lurus tanpa belokan. Terlalu banyak rahasia Allah yang tidak kita ketahui. Kalau sekadar untuk makan atau minum, atau menyambung nyawa, Allah akan memberikannya untuk orang beriman maupun orang kafir. Tetapi soal berkah, pembelaan Allah, karunia, pahala, bimbingan, petunjuk, penghargaan, bahkan janji surga, itu hanya diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin.

Kita harus mendekat kepada Allah. Dengan beragam amal keshalihan. Agar, dengan amal-amal itu, Allah berkenan menurunkan berkah-berkah-Nya, dalam bentuk apapun, yang bisa menjadi penguat perjalanan hidup kita. Dalam bahasa Islam, mengharapkan berkah dengan mempersembahkan amal keshalihan ini disebut dengan tawassul. Artinya, memohon sesuatu kepada Allah dengan terlebih dahulu mempersembahkan amal keshalihan tertentu, yang amal itu sendiri memang dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT berf’irman, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepadaNya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maidah: 35). 

Karunia-karunia itu harus dimohonkan kepada Allah. Dengan cara berusaha semaksimal mungkin agar kita menjadi orang yang shalih. Karena berkah-berkah keshalihan itulah yang diharapkan bisa menurunkan karunia tersebut. Itu pun Sesungguhnya tidak serta merta semua karunia Allah murni karena amal kita. Mungkin kebanyakan merupakan kebaikan (ihsan) dari Allah. Kalau sekadar mengandalkan amal kita, kita bisa menghitung. Sudah seberapakah kualitas amal kita? Sudah seberapa banyak amal keshalihan kita? Tidak akan sebanding dengan karunia Allah.

Siapa yang mendekat kepada Allah sejengkal, Allah akan mendekat kepadanya sehasta. Siapa yang menuju Allah dengan berjalan, Allah akan mendekat kepadanya dengan lebih cepat dari sekadar berjalan. Demikian seterusnya… Allah telah berjanji, dan janji Allah pasti ditepati, bahwa Dia tidak akan menyia-nyiakan siapapun yang beramal shalih. Jalan mengejar berkah keshalihan itu, sebanyak jalan menuju amal kebaikan itu sendiri. Dari yang terkecil hingga yang terbesar. Dari yang bobotnya ringan hingga yang bernilai sangat tinggi. 

Orang-orang beriman selalu semangat beribadah, beramal sholeh dan berakhlak mulia: 

1. Ikhlas, benar benar ingin ridho Allah, buahnya "istimroriyyah" terus menerus disiplin taat (QS 98:5). 

2. Tahu benar hidup di dunia sesaat dan akan hidup di akhirat selama lamanya . (QS 2:259)

3. Sangat rindu dengan rahmat kasih sayang Allah, "Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan hamba-hamba Allah yang terus semangat taat dan berbuat baik"  (QS 7:156)

4. Hobby  orang beriman itu "Fastabiqul khoiroot" (QS 2:148)

5. Semakin banyak ingat mati, semakin semangat taat, Rasulullah bersabda, "Umatku yang paling cerdas adalah umatku yang paling banyak ingat mati lalu mempersiapkan hidup setelah mati"

6. Penyesalan luar biasa akibat ma'siyat yang diperbuat di dunia, "Dan jika sekiranya kamu melihat siksa yang dirasakan orang-orang yang berbuat dosa selama di dunia menundukkan kepalanya dihadapan Tuhannya, mereka berkata dengan penuh penyesalan, "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia, niscaya kami akan mengerjakan amal sholeh, sesusungguhnya kami sudah yakin" (QS 32:12). 

7. Rindu Rasulullah dengan meneladaninya (QS 33:21), 

8. Sangat amat takut maksiyat karena tahu akibatnya (QS 6:15), 

9. Sungguh hanya dengan istiqomah pertolangan Allah akan terjadi (QS 41:30-32), 

10. Kebahagiaan hakiki hanya dengan kesungguhan beriman dan taat (QS 10:62-64). 

"Ya Allah bimbing kami terus menerus semangat istiqomah taat hingga wafat husnul kotimah... Aamiin".






Tidak ada komentar:

Posting Komentar