Suka duka hidup ini, sering kali tidak bisa kita tebak. Apa yang menurut kita akan berjalan ke arah yang baik, bisa jadi berujung dengan keburukan. Apa yang kita sangka tidak menyenangkan, ternyata akhirnya sangat membahagiakan. Apalagi musibah, bencana, dan malapetaka, seringkali datang dengan sangat tiba-tiba. Lalu dalam sekejap tatanan hidup secara sosial maupun material yang bertahun-tahun kita bangun menjadi luluh lantak. Nyawa orang-orang yang kita cintai pun melayang.
Tidak semua yang kita rencanakan pasti berhasil. Karena hidup ini bukan lurus tanpa belokan. Terlalu banyak rahasia Allah yang tidak kita ketahui. Kalau sekadar untuk makan atau minum, atau menyambung nyawa, Allah akan memberikannya untuk orang beriman maupun orang kafir. Tetapi soal berkah, pembelaan Allah, karunia, pahala, bimbingan, petunjuk, penghargaan, bahkan janji surga, itu hanya diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin.
Kita harus mendekat kepada Allah. Dengan beragam amal
keshalihan. Agar, dengan amal-amal itu, Allah berkenan menurunkan berkah-berkah-Nya,
dalam bentuk apapun, yang bisa menjadi penguat perjalanan hidup kita. Dalam
bahasa Islam, mengharapkan berkah dengan mempersembahkan amal keshalihan ini
disebut dengan tawassul. Artinya, memohon sesuatu kepada Allah dengan terlebih
dahulu mempersembahkan amal keshalihan tertentu, yang amal itu sendiri memang
dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT berf’irman, "Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepadaNya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu
mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maidah: 35).
Karunia-karunia itu harus dimohonkan kepada Allah. Dengan cara
berusaha semaksimal mungkin agar kita menjadi orang yang shalih. Karena
berkah-berkah keshalihan itulah yang diharapkan bisa menurunkan karunia
tersebut. Itu pun Sesungguhnya tidak serta merta semua karunia Allah murni
karena amal kita. Mungkin kebanyakan merupakan kebaikan (ihsan) dari Allah.
Kalau sekadar mengandalkan amal kita, kita bisa menghitung. Sudah seberapakah
kualitas amal kita? Sudah seberapa banyak amal keshalihan kita? Tidak akan
sebanding dengan karunia Allah.
Siapa yang mendekat kepada Allah sejengkal, Allah akan mendekat
kepadanya sehasta. Siapa yang menuju Allah dengan berjalan, Allah akan mendekat
kepadanya dengan lebih cepat dari sekadar berjalan. Demikian seterusnya… Allah
telah berjanji, dan janji Allah pasti ditepati, bahwa Dia tidak akan
menyia-nyiakan siapapun yang beramal shalih. Jalan mengejar berkah keshalihan
itu, sebanyak jalan menuju amal kebaikan itu sendiri. Dari yang terkecil hingga
yang terbesar. Dari yang bobotnya ringan hingga yang bernilai sangat tinggi.
Orang-orang beriman selalu semangat
beribadah, beramal sholeh dan berakhlak mulia:
1. Ikhlas, benar benar ingin ridho Allah, buahnya "istimroriyyah" terus menerus disiplin taat (QS 98:5).
2. Tahu benar hidup di dunia sesaat dan
akan hidup di akhirat selama lamanya . (QS 2:259)
3. Sangat rindu dengan rahmat kasih
sayang Allah, "Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan hamba-hamba
Allah yang terus semangat taat dan berbuat baik" (QS 7:156)
4. Hobby orang beriman itu
"Fastabiqul khoiroot" (QS 2:148)
5. Semakin banyak ingat mati, semakin
semangat taat, Rasulullah bersabda, "Umatku yang paling cerdas adalah
umatku yang paling banyak ingat mati lalu mempersiapkan hidup setelah
mati"
6. Penyesalan luar biasa akibat ma'siyat
yang diperbuat di dunia, "Dan jika sekiranya kamu melihat siksa yang dirasakan
orang-orang yang berbuat dosa selama di dunia menundukkan kepalanya dihadapan
Tuhannya, mereka berkata dengan penuh penyesalan, "Ya Tuhan kami, kami
telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia, niscaya kami
akan mengerjakan amal sholeh, sesusungguhnya kami sudah yakin" (QS
32:12).
7. Rindu Rasulullah dengan meneladaninya
(QS 33:21),
8. Sangat amat takut maksiyat karena
tahu akibatnya (QS 6:15),
9. Sungguh hanya dengan istiqomah
pertolangan Allah akan terjadi (QS 41:30-32),
10. Kebahagiaan hakiki hanya dengan
kesungguhan beriman dan taat (QS 10:62-64).
"Ya Allah bimbing kami terus menerus semangat istiqomah taat hingga wafat husnul kotimah... Aamiin".
"Ya Allah bimbing kami terus menerus semangat istiqomah taat hingga wafat husnul kotimah... Aamiin".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar