Minggu, 06 Mei 2012

Do’a Taubat, dan Penghulu Taubat





Bismillahirahmanirrahim;

Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.
Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."

Di antara kita pernah berbuat kesalahan terhadap diri sendiri sebagaimana terhadap keluarga dan kerabat bahkan terhadap Allah. Dengan segala rahmatnya, Allah memberikan jalan kembali kepada ketaatan, ampunan dan rahmat-Nya dengan sifat-sifat-Nya yang Maha Penyayang dan Maha Penerima Taubat. Seperti diterangkan dalam surat Al Baqarah: 160 "Dan Akulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

Taubat dalam Islam tidak mengenal perantara, bahkan pintunya selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari: "Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat."

Merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampai batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka dan sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya karena sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.

Tepatlah kiranya firman Allah dalam surat Ali Imran ayat: 133, "Berserahlah kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui".  
DOA TAUBAT

Rasulullah SAW membaca mengulang-ngulang doa taubat dibawah ini 100 kali. Bacalah doa istigfar seperti dibawah ini setiap saat, di majlis, habis sholat, baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring. 

رَب اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

ROBBIG FIRLI WAR HAMNI WA TUB ‘ALAYYA INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIM
Artinya : 
Ya Tuhan ampunilah dan sangilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima Taubat dan Maha Penyayang. 

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لي، وارحمني، وتُبْ عليَّ، إِنَّك أَنت التوابّ الرحيم، أو: إِنك تواب غفور

ALLAHUMMAGhFIRLI WAR HAMNI WA TUB ‘ALAYYA INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIM , atau INNAKA TAWWAABUN GHAFUUR.
Artinya : 
Ya Allah ampunilah dan sayangilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima Taubat dan Maha Penyayang, atau sesungguhnya Engkau Maha penerima Taubat dan Maha Pengampun. 

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

ROBBIG FIRLI WA TUB ‘ALAYYA INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIM
Artinya : 
Ya Tuhan ampunilah dan sayangilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima Taubat dan Maha Penyayang. 

Penghulu Taubat (Sayyidul istigfar)

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إلهَ إلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي إنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ أَنْتَ

ALLAHUMMA ANTA ROBBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHOLAQTANI WA ANAA ‘ABDUKA WA ANAA ‘ALAA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MAS TATHO’TU, A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BIDZANBI FAGFIRLI INNAHU LAA YAGFIRUD DZUNUUBA ILLA ANTA.
Artinya :  
Ya Allah Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau , Engkaulah yang menjadikan aku , dan aku adalah hamba-Mu, aku akan selalu menepati janji-Mu sekemampuan-Ku, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat. Aku kembali kepada-Mu dengan nikmat yang telah Engkau berikan telah Engkau berikan. Aku kembali kepada-Mu dengan dosa, maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.
 
Penjelasan:
Rasulullah SAW bersabda bahwa lafadz tersebut diatas adalah penghulu dari semua lafadz-lafadz taubat, menurut riwayat Syiddad ra bahwa Rasulullah SAW mengatakan bahwa barang siapa yang mengucapakannya pada sore hari dan meninggal malam harinya, maka ia masuk dalam surga dan barang siapa yang mengucapkannya pagi hari dan meninggal siang harinya, maka ia masuk surga. (hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari, Nasai, Tirmidizi, Abu Daud, Ibnu Hibban, Alhakim dan linnya

2 komentar: