Tidaklah cukup seseorang hanya mengenal tauhid dan
mengamalkannya. Pengetahuan tentang syirik pun mutlak diperlukan agar seseorang
tidak terjerumus ke dalamnya. Sayangnya, banyak orang tidak memahami
hakikat kesyirikan dan betapa dahsyat bahayanya sehingga merekapun
meremehkannya. Padahal semakin kuat tauhid seseorang, seharusnya dia semakin
takut akan syirik dan khawatir menjadi pelakunya. Sebaliknya seseorang yang
tidak memahami hakikat tauhid akan meremehkannya sehingga tidak ada sediki pun
rasa takut di hatinya.
Semoga penjelasan ringkas ini, menggugah kesadaran kita agar
tidak lagi meremehkan dosa yang sangat besar ini.
Dahsyatnya Bahaya Syirik
Cukuplah ayat berikut
menggambarkan dahsyatnya dosa kesyirikan. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّاللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَنيُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“SesungguhnyaAllah
tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yangselain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa
yangmempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”(QS. An Nisaa’:48)
Tidak ada seorang pun yang
terlepas dari gelimang dosa. Ampunan dosa merupakan rahmat Allah yang diberikan
kepada semua hamba. Namun, hal ini dikecualikan bagi orang-orang musyrik (jika
sampai mati ia masih membawa dosa syiriknya tanpa bertaubat), karena begitu
besarnya dosa syirik. Ini menunjukkan bahwa dosa syirik merupakan dosa yang
sangat besar.
Dalam ayat lain Allah Ta’ala menjelaskan bahwa pelaku kesyirikan diharamkan masuk ke dalam
surga, padahal surga adalah tujuan akhir seorang hamba. Allah Ta’ala berfirman,
نَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُالنَّارُ وَمَالِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
“…sesungguhnyaorang
yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allahmengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagiorang-orang zalim
itu seorang penolongpun.” (QS. Al Maidah:72)
Dari Ibnu Mas’ud radliyallah ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْمَاتَ وَهْوَ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ
“Barangsiapayang mati dalam keadaan menyembah
selain Allah, pasti ia masuk ke dalam neraka.“
Seluruh Rasul Mengingatkan Bahaya Syirik
Setiap
Rasul yang diutus oleh Allah Ta’ala pasti menyeru tentang bahaya syirik. Mereka semua
mendakwahkan tauhid dan memperingatkan tentang syirik. Hal ini sebagaimana
dijelaskan Allah Ta’ala :
وَلَقَدْبَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dansungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan):“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu” (QS. AnNahl:36).
وَمَآأَرْسَلْنَامِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّنُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلآ أَنَا فَاعْبُدُونِ
“DanKami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan
Kami wahyukankepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku,
maka sembahlaholehmu sekalian akan Aku”.” (QS. Al Anbiya’:25)”
Jelaslah bahwa kesyirikan adalah dosa yang sangat besar
sehingga seluruh Rasul diperintahkan untuk memperingatkan umatnya dari dosa
ini.
Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam Berlindung dari Kesyirikan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengajarikita untuk berlindung dari kesyirikan. Beliau berdoa:
وَأَنَاأَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُك لِمَا لَا أَعْلَمُ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك أَنْ أُشْرِكَبِك
“YaAllah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dariperbuatan syirik (menyekutukan-Mu)sedangkan aku
mengetahuinya. Dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadapkesyirikan yang tidak
aku ketahui.” (HR. Ahmad (4/403).
Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiihul Jaami’ (3731) dan Shahih at Targhiib wa at Tarhiib (36)
Bagaimana mungkin kita tidak takut terjerumus syirik padahal Nabi shalallahu ‘alaihi wa salaam saja takut terhadap masalah ini?
Nabi
Ibrahim ‘alaihis salam Khawatir Terjerumus Syirik
NabiIbrahim ‘alaihissalam mempunyai kedudukan yang mulia. Allah Ta’ala berfirman tentang beliau,
إِنَّإِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“SesungguhnyaIbrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan
teladan lagi patuh kepadaAllah dan hanif . Dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk orang-orang yangmempersekutukan (Tuhan) ” (QS. An Nahl:120)
Sifat-sifatyang dimiliki oleh Ibrahim ‘alaihissalaam adalah wujud dari kebersihan tauhidnya. Namun di sisi lain, beliau
masih berdo’a kepadaAllah,
وَإِذْقَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ ءَامِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّأَن نَّعْبُدَ اْلأَصْنَامَ
“Dan(ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah
negeri ini (Mekah),negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta
anakcucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim:35)
Lihatlah, kedudukan beliau yang mulia dan kebersihan tauhid
yang beliau miliki tidak menjadikan beliau merasa aman dari kesyirikan. Bahkan
beliau masih berlindung kepada Allah dari bentuk kesyirikan yang paling zhohir
(paling nampak), yaitu menyembah berhala. Padahal kita ketahui bersama bahwa
Ibrahim-lah yangmenghancurkan berhala-berhala kaumnya.
Allah Ta’ala menjelaskan alasan yang mendasariketakutan Ibrahim terhadap syirik
dalam firman-Nya,
رَبِّإِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِّنَ النَّاس
“YaTuhanku, sesungguhnya
berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia …”(QS.
Ibrahim:36).
Kesyirikan
Dikhawatirkan Menimpa Para Sahabat rodhiyallahu ‘anhum
Para sahabat adalah generasi terbaik umat ini. Keteguhan
iman mereka sudah teruji, pengorbanan mereka terhadap Islam sudah tidak perlu
diragukan lagi. Namun demikian, Nabi shalallahu‘alaihi wa salaam masihmengkhawatirkan kesyirikan menimpa mereka. Beliau bersabda.
“Sesuatuyang aku khawatrikan menimpa kalianadalah perbuatan
syirik asghar.” Lalu para sahabat menanyakan pada beliau,“Apa yang dimaksud syirik
ashgor, wahai Rasulullah?” Beliaumenjawab, “(Contohnya)adalah riya’. ” (HR. Ahmad 5/428,429. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan
bahwa sanad hadits ini shahih, namun ada yang munqothi’ (terputus).)
Bukti
Rasa Takut yang Benar
Setiap
orang yang bersih tauhidnya pasti memiliki rasa takut terhadap syirik. Oleh
karena itu, orang yang paling bersih tauhidnya yakni Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak doa agar dijauhkan dari
syirik. Demikian juga Ibrahim ‘alaihissalaam berdoa kepadaAllah agar dijauhkan dari
kesyirikan dan menyembah berhala. Sedikit sekali orang yang tidak memiliki rasa
takut terhadap kesyirikan akan sempurna tauhidnya, bahkan hal ini tidak mungkin
terjadi. Setiap orang yangberusaha membersihkan tauhidnya, dia akan
senantiasa bersemangat dalam bertauhid dan takut terjerumus syirik. Jika sudah
muncul rasa takut terhadap syirik, rasa takut dalam hatinya tersebut akan
menjadikan seorang hamba bersemangat dalam beribadah. Wallahul musta’an
Sumber:
www.muslim.or.id
/ Penulis:Abu ‘Athifah Adika Mianoki / Muroja’ah:M.A. Tuasikal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar