Minggu, 27 Mei 2012

Demi Subuh Ketika Dia Bernafas

Ratusan ribu jamaah Muslim India shalat subuh di Masjid Jami New Delhi, Ahad 27 Maret 2011



Imajinasi saya mengawang, sambil menerawang  jauh melihat subuh. Ayat dalam surah At-Takwiir ini begitu indah, bermain-main antara logika dan rasa “Dan demi subuh ketika dia bernafas.” (QS. At Takwiir, 81 : 18)

Subhanallah, bayangkan subuh ketika dia bernafas. Dalam Alquran terjemahan Departemen Agama disebutkan “dan demi subuh, apabila fajar mulai menyingsing.” Ya bisa dipahami seperti itu tapi penggunaan kata “tanaffas” artinya adalah bernafas.

Quraish Shihab dalam tafsir Al Mishbah, mengilustrasikan “tanaffas” atau bernafas dengan keluar masuknya nafas dari makhluk hidup. Keluarnya cahaya dari kegelapan malam diibaratkan dengan keluarnya nafas, apalagi keluarnya cahaya itu seringkali dibarengi dengan angin sepoi, tidak ubahnya dengan keadaan orang yang sedang bernafas.
Atau ilustrasi yang lainnya adalah keadaan malam diibaratkan dengan rasa sumpek dan gelisah yang menyesakkan nafas, dan bila fajar telah menyingsing perasaan itu mulai berkurang, tidak ubahnya dengan ketenangan yang diperoleh seseorang yang menarik nafas panjang.

Subuh atau waktu subuh, memang menarik jika dibahas. Waktu subuh adalah waktu pergantian malam dan siang. Waktu dimana kita sedang menikmati istirahat saat udara dingin, di atas kasur yang empuk dan selimut yang hangat. Waktu dimana kita benar-benar sedang terlelap, tidak terjaga atau kurang waspada. Karena sebab itulah di waktu ini (di waktu malam menjelang subuh) tidak jarang terjadinya pencurian atau bentuk kejahatan yang lain, karena biasanya kejahatan itu diilustrasikan muncul di malam hari dan atau direncanakan dalam keadaan gelap. Dalam ayat lain Allah berfirman “Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh”. (QS. Al Falaq, 113 : 1)

Kata Al-Falaq terambil dari kata falaqa yang  berarti membelah. Kata ini dapat diartikan sebagai pembelah atau yang  dibelah. Bermacam-macam pendapat ulama tentang arti kata ini. ada yang berpendapat subuh. Dikarenakan malam dengan kegelapan diibaratkan sesuatu yang  tertutup rapat. Kehadiran cahaya pagi dari celah-celah kegelapan malam, menjadikannya bagaikan terbelah. Namun secara luas falaq dapat diartikan kepada segala sesuatu yang terbelah.

Kembali ke subuh,  Allah SWT memerintahkan kita untuk bangun  dan menegakkan sholat di waktu subuh, sebagaimana ayat, “Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”. (QS. Al Israa, 17 : 78). Shalat Subuh juga merupakan satu di antara shalat wajib lima waktu yang mempunyai kekhususan dari shalat lainnya dan mempunyai keutamaan yang luar biasa. Pada รข€¨saat inilah pergantian malam dan siang dimulai. Pada saat ini pula malaikat malam dan siang berganti tugas (HR. Bukhari).

Beberapa keutamaan shalat subuh yaitu: Pertama, Mendapatkan pahala yang luar biasa besarnya, melebihi keindahan dunia dan isinya, sebagaimana telah disebutkan dalam satu riwayat Imam At Tirmizi: “Dari ‘Aisyah ra telah bersabda Rasulullah SAW, Dua rakaat sholat Fajar pahalanya lebih indah dari pada dunia dan isinya.”
Kedua, Selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

Rasulullah bersabda, ''Barang siapa  yang menunaikan sholat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barang siapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya kedalam neraka. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Ketiga, Allah akan memberikan surga yang dijanjikan. Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy'ari ra, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, ''Barang siapa yang sholat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.'' (HR. Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah sholat Subuh dan sholat Ashar.

Keempat, akan dapat melihat Allah, sebagaimana Hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah RA, ''Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama.

Beliau berkata, ''Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan sholat sebelum terbit matahari dan sholat sebelum terbenam matahari.Maka lakukanlah.'' (HR. Bukhari dan Muslim)

Itulah beberapa fadilah atau keutamaan sholat subuh. Betapa hebatnya sholat subuh selain dapat menyehatkan kita secara raga tetapi juga membawa dampak besar terhadap perkembangan ruhiyah. Bahkan mengutip dari buku DR. Raghib As Sirjani, seorang penguasa yahudi pernah berkata, “Kami baru takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan shalat subuh seperti melaksanakan shalat Jumat”.

Rasulullah SAW mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan shalat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits, ''Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.'' (HR. Tirmizi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah)

Semoga kita semua termasuk umat yang senang bangun subuh, Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin.

Tidaklah lebih baik dari yang menulis ataupun yang membaca, karena yang lebih baik di sisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.

Ustaz Erick Yusuf: Pemrakarsa Training iHAQi (Integrated Human Quotient)       
Twitter: @erickyusuf

 http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/celoteh-kang-erick/12/05/22/m4eoke-demi-subuh-ketika-dia-bernafas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar