Mantan Presiden Serbia Bosnia Radovan Karadzic yang dituduh sebagai dalang pembantaian etnis Muslim Bosnia dan Kroasia kemarin ditangkap, setelah buron 13 tahun.
Ia memboikot pengadilan kejahatan perang Persatuan Bangsa Bangsa di Den Haag.
Karadzic ditangkap karena pembantaian lebih dari 7.000 pria dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica, selama ia menjabat Presiden Serbia Bosnia. "Radovan Karadzic bertanggung jawab secara pribadi atas kejahatan kemanusiaan tersebut," ujar Alan Tieger, jaksa PBB.
Alan menambahakan, Karadzic menyesal karena beberapa pria muslim berhasil lolos dari operasi pembataian yang ia jalankan. Penyelidik kejahatan perang telah mengumpulkan bukti bahwa terdakwa yang telah mengeluarkan dan menandatangani perintah agar pasukan Republik Srpska untuk mengusir warga Muslim di Bosnia timur di wilayah Srebrenica, antara tahun 1992 dan 1995.
Radovan Karadzic lahir di RS Montenegro, RFS Yugoslavia, 19 Juni 1945. Karadzic adalah mantan politikus, psikiater Bosnia dari suku Serbia. Pada bulan Maret 1995, ia menugaskan Jenderal Ratko Mladic yang terkenal dengan Korps Drina untuk menghabisi semua umat Muslim di Sebrenica. "Kejahatan ini adalah puncak dari tekadnya untuk membersihkan Bosnia bagian timur dan memastikan negara Serbia seperti yang ia bayangkan," kata Tieger.
Hakim PBB mendapatkan bukti-bukti berupa rekaman video pembunuhan dan foto-foto forensik kuburan massal, tentang bagaimana kejinya pasukan Serbia Bosnia yang mengumpulkan kelompok muslim laki-laki dan anak laki-laki untuk dibantai di Srebrenica.
Pada 6 Agustus 1995, kurang dari tiga minggu setelah pembantaian Srebrenica, Karadzic kemudian menjadi presiden Serbia Bosnia. Dia langsung menghukum bawahannya karena gagal untuk "menghabisi" 9.000 warga Muslim yang melarikan diri.
"Kami tidak dapat mengepung dan menghancurkan musuh karena kita sedang terburu-buru dan kami menugaskan dua jenderal untuk buang-buang waktu selama 15 hari dalam negosiasi dengan para bajingan dan idiot," katanya pongah.
Karadzic membantah 11 dakwaan kejahatan perang, termasuk genosida untuk pembantaian di Srebrenica dan kampanye pembersihan etnis yang lebih luas dalam perang Bosnia tahun 1990-an.
Karadzic justru menantang jaksa PBB dengan menolak untuk menghadiri persidangan, kecuali jika diberikan lebih banyak waktu bagi tim hukumnya untuk mempersiapkan pembelaannya. (tmp/wkp/jko - www.esqmagazine.com)
http://esqmagazine.com/internasional/2009/11/03/727/dalang-pembantaian-7000-muslim-bosnia-ditangkap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar