Jumat, 06 November 2009

Gemuk Tapi Cantik




"Big Can Be Beautiful"



BERBADAN besar?
No problem!




Begitulah jawaban mantap mereka yang bertubuh besar saat bertemu "PR". Dari sebagian besar mereka, memang berjenis kelamin perempuan. Tetapi, tidak sedikit pula kaum Adam. Tetapi, ya itu tadi, meskipun tubuh mereka cenderung subur, justru penampilan mereka semakin gaya.

Tikeu Priatna Kusumah, misalnya. Presenter dan komedian "Extravaganza" yang ditayangkan salah satu stasiun swasta ini mengaku, awalnya ribet dengan tubuh gendutnya. Tetapi, setelah ia menemukan "jati dirinya" dalam hati, justru kegemukannya itu tidak jadi masalah.

"Awalnya gue punya perasaan begitu, aduh gendut banget sih gue ini. Itu waktu SMA. Tetapi, setelah menemukan `sesuatu` dalam diri, perasaan itu berangsur ilang. Malah gue punya prinsip, big can be beautiful. Bukan big is beautiful lho," ujarnya menegaskan.

Prinsip big can be beautiful menurut Tikeu, berbeda dengan "big is beautiful". Hal itu sangat erat kaitannya dengan keyakinan dan sisi psikologis orang yang gemuk tersebut. "Kalau orang gemuk itu punya paham `big is beautiful`, kok seperti pasrah tetapi juga terlalu yakin kalau dirinya cantik. Padahal harus diakui lho, gemuk itu belum tentu cantik," ujar Tikeu berapi-api.

Berbeda dengan prinsip big can be beautiful. Dengan prinsip itu, kata Tikeu, seorang yang berbadan gemuk akan berusaha menjadikan kegemukannya yang merupakan anugerah Tuhan itu sebagai sesuatu yang bisa menjadikan dirinya cantik. "Apakah itu dengan senam atau diet mati-matian, atau justru menerimanya dengan lapang dada, menyiasatinya dengan rajin lulur, pilih baju yang tepat, dan masih banyak lagi," ujarnya.

Gemuk cantik menurut Tikeu, adalah gemuk sehat. Gemuk sehat dapat diupayakan dengan cara makan teratur, tidak berlebihan, rajin berolah raga, dan memilih makanan sehat. "Pokoknya berbagai cara yang mendukung pola hidup sehat. Orang gemuk itu kan diintai kolesterol, jantung, dan berbagai penyakit mengerikan lainnya," ujarnya.

Peran konsultan mode

Tikeu mungkin hanya satu di antara selebriti yang tidak merasa bermasalah lagi dengan kegemukannya. Public figure lain yang gemuk tetapi percaya diri seperti Tikeu cukup banyak, ada Dewi Hughes, Tika "P Project", Okky Lukman, atau Ari Dagink dari deret artis cowok. Pada umumnya, mereka mengaku bisa tidak merasa masalah dengan kegemukannya karena didukung profesi. Bagaimana mereka "menyiasati" tubuh besarnya?
Selain langkah yang dilakukan Tikeu, sebagian besar selebriti ini mengaku mempunyai fashion stylist atau lebih dikenal juga dengan konsultan mode. Bersama konsultan inilah mereka memperbaiki penampilannya dari hari ke hari. Maklumlah, penampilan bagi mereka menjadi bagian yang utama.

Seorang konsultan mode (lebih tepat penampilan) memberikan saran-saran, mulai dari wawasan mode, cara-cara dan kiat, serta usaha pencegahan. Untuk wawasan mode seorang klien bisa mendapatkan berbagai informasi tentang kriteria gemuk, warna kulit, sampai bagaimana mengeksplorasi potensi tubuh secara fisik maupun psikis.

Perancang sekaligus dosen FSRD Jurusan Fashion Universitas Kristen Maranatha Ir. Nuniek Mawardi membeberkan, ada tiga kategori gemuk, yakni gemuk tinggi besar, gemuk sedang, atau gemuk pendek. Untuk gemuk tinggi besar cenderung tidak bermasalah, bahkan orang bertubuh tinggi besar bisa lebih melakukan eksplorasi dalam penampilan.
Berbeda dengan orang bertubuh gemuk sedang dan pendek. Kedua orang ini harus memerhatikan beberapa hal, mulai dari memilih warna, motif, bahan, siluet, dan sistem cutting baju. Jangan lupa pula, harus jeli saat memilih aksesoris, sepatu, dan tas sebagai pelengkap penampilan.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah warna kulit. Orang Indonesia cenderung berkulit cokelat, tetapi banyak pula yang berkulit putih atau kuning langsat. Bahkan ada juga beberapa yang berkulit gelap lebih dari cokelat. Semua keadaan ini di mata konsultan penampilan tidak menjadi persoalan, malah dipandang sebagai potensi yang dapat dikembangkan.

Nuniek menyebutkan, bagi mereka yang bertubuh besar dengan warna kuring cukup terang, dapat memilih warna-warna yang lebih variatif. Bisa memilih warna-warna terang juga gelap. Sebaliknya, bagi mereka yang bertubuh besar dengan warna kulit cenderung cokelat atau gelap, idealnya memilih warna-warna senada dengan warna kulit atau lebih gelap satu tingkat di atas warna kulit.

Warna-warna untuk orang yang berkulit cenderung putih atau kuning langsat antara lain pink, kuning, merah, hijau lime, biru terang, dan beberapa warna pastel lainnya. Sedangkan warna untuk orang-orang yang cenderung berkulit cokelat atau gelap dapat memilih warna-warna merah marun, hijau botol, biru navy, hitam, dan beberapa warna sekelas warna-warna gelap.

Namun demikian, dapat saja seseorang bertubuh gemuk sedang atau pendek dengan kulit cenderung cokelat gelap memakai warna-warna terang atau cerah. Dengan catatan, warna tersebut harus dipadankan dengan warna gelap. Hal ini akan "menyembunyikan" volume tubuh yang selalu tampak lebih besar kalau mengenakan warna-warna terang. "Jadi, silakan saja, tetapi harus tetap memadupadankannya dengan warna gelap," ungkap Nuniek menyarankan.

"Makeup"

Gaya hidup dan penampilan orang-orang bertubuh besar juga diimbangi dengan pemakaian makeup yang tepat. Untuk masalah rias merias ini, beberapa public figure mengaku lebih banyak belajar sendiri dari pengalaman. Tetapi, ada juga yang mengaku mempunyai konsultan kecantikan seperti halnya konsultan mode.
Konsultan kecantikan ini lebih pada kepentingan menyiasati riasan wajah. "Karena sifatnya lebih praktis dan beberapa kali juga sudah bisa dipelajari, saya cenderung merias wajah sendiri," tutur Tikeu memaparkan.

Dia mengakui, lebih banyak belajar kepada perias-perias yang kerap mempercantik penampilannya untuk show atau kegiatan lainnya. Dari situ, kata Tikeu, ia sering mendapatkan kiat atau cara merias raut mukanya yang cenderung hubby (gemuk). "Antara lain memberi shading pada bagian tulang pipi agar tulang pipi terkesan lebih menonjol," ujarnya.

Jika kalangan public figure seperti Tikeu dapat "mengorek" kiat merias dari para perias artis, kalangan masyarakat biasa mengaku kerap meminta informasi kepada penjual make up yang dipakainya. Seperti diakui Maya, karyawati sebuah bank swasta ini mengaku sering bertanya kepada beauty consultant yang ada di gerai-gerai kosmetik.

Hal itu cukup efektif dalam menambah pengetahuannya tentang cara-cara merias. "Kalau kita harus punya beauty consultant sendiri, wah... mana mungkin. Kita kan bukan artis. Tetapi informasi yang mereka sampaikan juga bagus kok. Kita aja sebagai pembeli yang masih belum mau memanfaatkannya," ujar Maya.

Tikeu setuju dengan yang disampaikan Maya. Menurut dia, kaum perempuan jangan hanya membeli, tetapi juga harus membeli dengan cerdas. Selain tahu kandungan dan efeknya pada kulit, Tikeu menyarankan untuk mau memanfaatkan staf-staf ahli mereka (produsen kosmetik-red.) yang ada di gerai tersebut.

"Pokoknya gimana caranya kita mengusahakan dengan tubuh besar ini bisa tampak kelihatan cantik. Can be beautiful itu! Walaupun tentu saja bukan hanya cantik fisik tetapi juga psikis," ujar Tikeu. Anda ingin meniru gaya hidup mereka? Kenapa tidak, bila itu masih sesuai dan masuk akal! (Eriyanti/"PR")***


http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=32180

Tidak ada komentar:

Posting Komentar