ADH DHAARR (yang Maha Penghukum/Memberi Derita) dan AN NAAFI'
(yang Maha Memberi Manfaat) adalah Allah yang mendatangkan kebaikan dan
keburukan, juga manfaat dan mudharat. Kesemuanya ini mesti dirujukkan
kepada Allah Azza wa Jalla. Apakah Dia bertindak mealui Malaikat,
manusia atau benda-benda mati atau lainnya. Jangan selalu menduga bahwa
racun itu mematikan atau makanan itu mendatangkan kepuasan tau
kenikmatan.
Dan
juga jangan mengira bahwa raja, manusia, setan, bintang-bintang atau
apapun yang memberikan kebaikan atau keburukan, dan manfaat atau
mudharat. Semua itu merupakan sebab-sebab yang bersifat tunduk, yang
dari sebab-sebab seperti inilah tidak terjadi apa-apa, kecuali digunakan
untuk mewujudkan segala sesuatu.
Semua
ini berkaitan dengan kekuasaan yang abadi, sama seperti pena yang
berkaitan dengan penulis. Dalam keyakinan awam bahwa pena tunduk kepada
penulis dan dalam keyakinan orang yang berpengetahuan luas penulis
tunduk kepada tangan (kekuasaan) Allah Azza wa Jalla dan Dia-lah yang
dipatuhi penulis. Allah SWT telah menciptakan penulis, menciptakan
kekuatan yang dimiliki penulis, dan mewujudkan ide-ide tertentu didalam
dirinya, sehingga tidak ragu-ragu untuk menuliskannya, menggerakkan
jari-jari dan penanya, entah dia menghendaki atau menolaknya. Jadi yang
menggunakan pena dan tangan manusia adalah Allah Ta'ala.
Imam Al-Ghazali
http://fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=205:adh-dhaarr-an-naafi&catid=47:asma-allah&Itemid=419
Tidak ada komentar:
Posting Komentar