AL MUBDI'U
(yang Maha Memulai) dan AL MU'IID (yang Maha Mengembalikan/Maha
Memulihkan) adalah Allah yang memberikan keberadaan, tetapi bila
penciptaan ini tidak didahului sesuatu, seperti penciptaan, maka Dia-lah
AL MUBDI'U.
Bila
didahului sesuatu, seperti penciptaan, Dia-lah AL MU'IID. Allah memulai
penciptaan umat manusia dan Dia juga yang akan memulihkan atau
memperbaiki mereka, yaitu mengumpulkan mereka pada hari kebangkitan.
Karena segala sesuatu dimulai oleh-Nya dan dikembalikan kepada-Nya,
dimulai pada-Nya dan pada-Nya pula perbaikan
Diriwayatkan oleh Abu Abdurahman Abdullah ibn Mas'ud ra.
Rasulullah Saw bersabda:
`Sesungguhnya
seseorang diantara kamu dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya
selama empat puluh hari berupa air mani. Kemudian empat puluh hari
menjadi segumpal darah, kemudian empat puluh hari menjadi sepotong
daging. Kemudian diutuslah seorang Malaikat untuk meniupkan roh
kepadanya dan diperintah dengan empat (macam) perintah, yaitu menuliskan
REZEKInya, AJALnya, AMALnya, dan CELAKAnya atau BAHAGIAnya. Demi Dzat
yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang diantara kamu
melakukan amal ahli Surga hingga tiada jarak antara dirinya dengan
Surga, melainkan hanya sejengkal saja, namun dia didahului oleh
tulisannya dan beramal dengan amal ahli Neraka, maka masuklah dia ke
Neraka. Dan (ada pula) seseorang diantara kamu melakukan amal ahli
Neraka hingga tiada jarak antara dirinya dengan Neraka, melainkan hanya
sejengkal saja, namun dia didahului oleh tulisannya dan beramal dengan
amal ahli Surga, maka masuklah dia ke Surga` (HR. Bukhari, Muslim)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, `Rasulullah
Saw telah keluar bersama kami, Beliau mengelilingi (daerah) lalu
terlihat olehnya beberapa tempat. Tiba-tiba ada sebuah kuburan yang
sedang digali, Beliau mendatanginya dan berdiri didekatnya, lalu Beliau
bertanya "kuburan ini untuk siapa?", dijawab oleh seseorang "untuk
seseorang dari Habsyah".
Rasulullah Saw bersabda : Laa
Ilaaha Illallaah (tidak ada Tuhan Selain Allah), dia telah digiring
dari tanahnya dan langitnya, hingga dadikubur ditanah yang dulunya
diambil untuk membuat jasad dia` (HR. Tirmidzi danHakim)
Barangsiapa yang didahului oleh ketetapan untuk bahagia, Allah akan membelokkan hatinya pada kebaikan, begitu pula sebaliknya.
Barangsiapa
yang didahului oleh ketetapan untuk celaka, Allah akan membelokkan
hatinya pada keburukan Barangsiapa termasuk ahli bahagia, dia akan
dimudahkan untuk amal ahli bahagia.
Dan
barangsiapa yang termasuk ahli Neraka, maka dia akan dimudahkan untuk
celaka. Sesungguhnya semua hati makhluk berada pada kekuasaan Allah. Dia
memperlakukan hati makhluk-Nya sekehendak-Nya
Rasulullah aw bersabda : `Hati makhluk berada diantara dua jari dari (kekuasaan) Alla Azza wa Jalla. Dia membolak-balikkan hati makhluk sekehendaknya`
Oleh
karena itu, orang yang diberi taufik adalah orang yang amalnya dimulai
dengan kebahagiaan dan di akhiri pula dengan kebahagiaan. Orang yang
tidak diberi pertolongan adalah sebaliknya. Begitu pula dengan orang
yang amalnya dimulai dengan kebaikan, namun diakhiri dengan keburukan.
Orang-orang mukallaf dibagi menjadi 4 bagian yaitu,
(1)-Segolongan
kaum yang diciptakan Allah Ta'ala untuk mengabdi kepada-Nya dan untuk
Surga-Nya. Mereka adalah Nabi, Para Wali, Orang-orang Mu'min dan
orang-orang Saleh.
(2)-Segolongan
kaum yang diciptakan Allah Ta'ala untuk Surga-Nya tanpa mengabdi
kepada-Nya. Mereka adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan kafir
pada mulanya, kemudian di akhiri dengan iman, atau orang-orang yang
menyia-nyiakan saat hidup mereka dan merusaknya dalam kemaksiatan,
kemudian Allah SWT menerima taubat mereka pada akhir hayatnya. Mereka
mati dalam keadaan Khusnul Khotimah, bertaubat dan berbuat
kebaikan-kebaikan.
(3)-Segolongan
kaum yang diciptakan Allah bukan untuk mengabdi kepada-Nya dan bukan
pula untuk Surga-Nya. Mereka adalah orang-orang kafir yang mati dalam
keadaan kufur, di dunia diharamkan dari kenikmatan iman, dan di akhirat
mendapat azab dan kehinaan.
(4)-Segolongan
kaum yang diciptakan Allah Ta'ala untuk mengabdi kepada-Nya dan tidak
untuk Surga-Nya. Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal dengan
ketaatan-ketaatan Allah, kemudian terpedaya, lalu mereka ditolak dari
pintu Allah dan mereka mati dalam keadaan kufur.
Imam Al-Ghazali
http://fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=231:al-mubdiu-al-muiid&catid=47:asma-allah&Itemid=419
Tidak ada komentar:
Posting Komentar