Senin, 08 Oktober 2012

AL MUBDI’U | AL MU’IID


AL MUBDI’U | AL MU’IID 
AL MUBDI'U (yang Maha Memulai) dan AL MU'IID (yang Maha Mengembalikan/Maha Memulihkan) adalah Allah yang memberikan keberadaan, tetapi bila penciptaan ini tidak didahului sesuatu, seperti penciptaan, maka Dia-lah AL MUBDI'U. 
 
 
 
 
Bila didahului sesuatu, seperti penciptaan, Dia-lah AL MU'IID. Allah memulai penciptaan umat manusia dan Dia juga yang akan memulihkan atau memperbaiki mereka, yaitu mengumpulkan mereka pada hari kebangkitan. Karena segala sesuatu dimulai oleh-Nya dan dikembalikan kepada-Nya, dimulai pada-Nya dan pada-Nya pula perbaikan
 
Diriwayatkan oleh Abu Abdurahman Abdullah ibn Mas'ud ra. 
Rasulullah Saw bersabda: 
`Sesungguhnya seseorang diantara kamu dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari berupa air mani. Kemudian empat puluh hari menjadi segumpal darah, kemudian empat puluh hari menjadi sepotong daging. Kemudian diutuslah seorang Malaikat untuk meniupkan roh kepadanya dan diperintah dengan empat (macam) perintah, yaitu menuliskan REZEKInya, AJALnya, AMALnya, dan CELAKAnya atau BAHAGIAnya. Demi Dzat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang diantara kamu melakukan amal ahli Surga hingga tiada jarak antara dirinya dengan Surga, melainkan hanya sejengkal saja, namun dia didahului oleh tulisannya dan beramal dengan amal ahli Neraka, maka masuklah dia ke Neraka. Dan (ada pula) seseorang diantara kamu melakukan amal ahli Neraka hingga tiada jarak antara dirinya dengan Neraka, melainkan hanya sejengkal saja, namun dia didahului oleh tulisannya dan beramal dengan amal ahli Surga, maka masuklah dia ke Surga` (HR. Bukhari, Muslim)
 
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, `Rasulullah Saw telah keluar bersama kami, Beliau mengelilingi (daerah) lalu terlihat olehnya beberapa tempat. Tiba-tiba ada sebuah kuburan yang sedang digali, Beliau mendatanginya dan berdiri didekatnya, lalu Beliau bertanya "kuburan ini untuk siapa?", dijawab oleh seseorang "untuk seseorang dari Habsyah".
 
Rasulullah Saw bersabda : Laa Ilaaha Illallaah (tidak ada Tuhan Selain Allah), dia telah digiring dari tanahnya dan langitnya, hingga dadikubur ditanah yang dulunya diambil untuk membuat jasad dia` (HR. Tirmidzi danHakim)
 
Barangsiapa yang didahului oleh ketetapan untuk bahagia, Allah akan membelokkan hatinya pada kebaikan, begitu pula sebaliknya.
 
Barangsiapa yang didahului oleh ketetapan untuk celaka, Allah akan membelokkan hatinya pada keburukan Barangsiapa termasuk ahli bahagia, dia akan dimudahkan untuk amal ahli bahagia.
 
Dan barangsiapa yang termasuk ahli Neraka, maka dia akan dimudahkan untuk celaka. Sesungguhnya semua hati makhluk berada pada kekuasaan Allah. Dia memperlakukan hati makhluk-Nya sekehendak-Nya
 
Rasulullah aw bersabda : `Hati makhluk berada diantara dua jari dari (kekuasaan) Alla Azza wa Jalla. Dia membolak-balikkan hati makhluk sekehendaknya`
 
Oleh karena itu, orang yang diberi taufik adalah orang yang amalnya dimulai dengan kebahagiaan dan di akhiri pula dengan kebahagiaan. Orang yang tidak diberi pertolongan adalah sebaliknya. Begitu pula dengan orang yang amalnya dimulai dengan kebaikan, namun diakhiri dengan keburukan. Orang-orang mukallaf dibagi menjadi 4 bagian yaitu,
 
(1)-Segolongan kaum yang diciptakan Allah Ta'ala untuk mengabdi kepada-Nya dan untuk Surga-Nya. Mereka adalah Nabi, Para Wali, Orang-orang Mu'min dan orang-orang Saleh.
 
(2)-Segolongan kaum yang diciptakan Allah Ta'ala untuk Surga-Nya tanpa mengabdi kepada-Nya. Mereka adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan kafir pada mulanya, kemudian di akhiri dengan iman, atau orang-orang yang menyia-nyiakan saat hidup mereka dan merusaknya dalam kemaksiatan, kemudian Allah SWT menerima taubat mereka pada akhir hayatnya. Mereka mati dalam keadaan Khusnul Khotimah, bertaubat dan berbuat kebaikan-kebaikan.
 
(3)-Segolongan kaum yang diciptakan Allah bukan untuk mengabdi kepada-Nya dan bukan pula untuk Surga-Nya. Mereka adalah orang-orang kafir yang mati dalam keadaan kufur, di dunia diharamkan dari kenikmatan iman, dan di akhirat mendapat azab dan kehinaan.
 
(4)-Segolongan kaum yang diciptakan Allah Ta'ala untuk mengabdi kepada-Nya dan tidak untuk Surga-Nya. Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal dengan ketaatan-ketaatan Allah, kemudian terpedaya, lalu mereka ditolak dari pintu Allah dan mereka mati dalam keadaan kufur. 
 
 
Imam Al-Ghazali
 
 
 
 http://fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=231:al-mubdiu-al-muiid&catid=47:asma-allah&Itemid=419

Tidak ada komentar:

Posting Komentar