AL MUQSITH (yang
Maha Adil) adalah Allah menuntut keadilan untuk pihak yang mendapat
perlakuan buruk dari pihak yang memberikan perlakuan buruk.
Kesempurnaannya terletak pada pengaitan kepuasan pelaku kezaliman yang
merupakan hasil dari kejahatan dengan kepuasan orang yang dizalimi.
Itulah puncaknya keadilan dan keseimbangan, namun tidak ada yang mampu
untuk itu kecuali Allah Azza wa Jalla.
Pada suatu hari ketika Rasulullah Saw duduk, beliau tertawa sehingga kelihatan giginya, lalu Umar ibn Khaththab ra. berkata `Ayahku dan Ibuku menjadi tebusan Anda, ya Rasulullah, apa yang membuat anda tertawa?`.
Beliau bersabda `Dua
orang umatku berlutut dihadapan Tuhan yang Maha Kuasa. Salah seorang
berkata `Ya Tuhanku, hendaknya yang ini (orang ini) mengganti rugi
untukku atas perlakuan zalimnya terhadap diriku`.
Allah Azza wa Jalla berfirman `Berilah
ganti rugi kepada saudaramu atas kesalahan yang telah engkau lakukan
terhadapnya`, ia berkata `Ya Tuhanku, aku tidak mempunyai lagi amal
baik` , lalu Allah SWT berfirman kepada pemohon `Bagaimana engkau akan
berlaku baik terhadap saudaramu, karena dia sudah tidak lagi memiliki
amal baik`. Pemohon berkata `Ya Tuhan, biarlah dia membebaskan aku dari sebagian dosaku`
Lalu Rasulullah Saw mulai menangis dan bersabda `Sungguh suatu hari yang hebat itu, ketika seseorang memerlukan orang lain untuk meringankan beban mereka`. Selanjutnya Beliau mengatakan `Kemudian
Allah Azza wa Jalla berfirman kepada orang yan telah mendapat perlakuan
buruk itu `Angkatlah pandanganmu dan lihatlah Surga`. Orang itu berkata `Ya
Tuhanku, aku melihat kota-kota perak dan istana-istana emas berhiaskan
mutiara. Untuk Nabi, Shiddiq atau Syahid manakah ini?`. Allah Azza wa Jalla berfirman `Ini untuk siapa saja yang membayar harganya`. Lalu ia berkata `Ya Tuhan, siapakah yang dapat membayar sejumlah itu?`. Allaj Ta'ala berfirman `Gandenglah saudaramu dan bawalah ke Surga`. Kemudian Rasulullah Saw bersabda `Takutlah
(bertakwalah) kepada Allah dan berdamailah diantara diri kalian
sendiri, karena sesungguhnya Allah akan membuat damai diantara orang
yang beriman pada hari kiamat`
Beginilah
cara menuntut dan meberikan keadilan. Tidak ada yang mampu bertindak
seperti itu, kecuali Allah Tuhan semesta alam. Namun, manusiapun dapat
disebut adil bila mereka terlebih dahulu menekankan keadilan dari diri
mereka sendiri untuk orang lain, tetapi manahan diri dari menuntut
keadilan dari orang lain untuk dirinya sendiri.
`Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia, yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang
berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana` (Ali Imran:18).
Imam Al-Ghazali
http://fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=209:al-muqsith-yang-maha-adil&catid=47:asma-allah&Itemid=419
Tidak ada komentar:
Posting Komentar