Senin, 08 Oktober 2012

AL MUQSITH | YANG MAHA ADIL


AL MUQSITH | YANG MAHA ADILAL MUQSITH (yang Maha Adil) adalah Allah menuntut keadilan untuk pihak yang mendapat perlakuan buruk dari pihak yang memberikan perlakuan buruk. Kesempurnaannya terletak pada pengaitan kepuasan pelaku kezaliman yang merupakan hasil dari kejahatan dengan kepuasan orang yang dizalimi. Itulah puncaknya keadilan dan keseimbangan, namun tidak ada yang mampu untuk itu kecuali Allah Azza wa Jalla.
 
 
Pada suatu hari ketika Rasulullah Saw duduk, beliau tertawa sehingga kelihatan giginya, lalu Umar ibn Khaththab ra. berkata `Ayahku dan Ibuku menjadi tebusan Anda, ya Rasulullah, apa yang membuat anda tertawa?`.
 
Beliau bersabda `Dua orang umatku berlutut dihadapan Tuhan yang Maha Kuasa. Salah seorang berkata `Ya Tuhanku, hendaknya yang ini (orang ini) mengganti rugi untukku atas perlakuan zalimnya terhadap diriku`.
 
Allah Azza wa Jalla berfirman `Berilah ganti rugi kepada saudaramu atas kesalahan yang telah engkau lakukan terhadapnya`, ia berkata `Ya Tuhanku, aku tidak mempunyai lagi amal baik` , lalu Allah SWT berfirman kepada pemohon `Bagaimana engkau akan berlaku baik terhadap saudaramu, karena dia sudah tidak lagi memiliki amal baik`. Pemohon berkata `Ya Tuhan, biarlah dia membebaskan aku dari sebagian dosaku`
 
Lalu Rasulullah Saw mulai menangis dan bersabda `Sungguh suatu hari yang hebat itu, ketika seseorang memerlukan orang lain untuk meringankan beban mereka`. Selanjutnya Beliau mengatakan `Kemudian Allah Azza wa Jalla berfirman kepada orang yan telah mendapat perlakuan buruk itu `Angkatlah pandanganmu dan lihatlah Surga`. Orang itu berkata `Ya Tuhanku, aku melihat kota-kota perak dan istana-istana emas berhiaskan mutiara. Untuk Nabi, Shiddiq atau Syahid manakah ini?`. Allah Azza wa Jalla berfirman `Ini untuk siapa saja yang membayar harganya`. Lalu ia berkata `Ya Tuhan, siapakah yang dapat membayar sejumlah itu?`. Allaj Ta'ala berfirman `Gandenglah saudaramu dan bawalah ke Surga`. Kemudian Rasulullah Saw bersabda `Takutlah (bertakwalah) kepada Allah dan berdamailah diantara diri kalian sendiri, karena sesungguhnya Allah akan membuat damai diantara orang yang beriman pada hari kiamat`
 
Beginilah cara menuntut dan meberikan keadilan. Tidak ada yang mampu bertindak seperti itu, kecuali Allah Tuhan semesta alam. Namun, manusiapun dapat disebut adil bila mereka terlebih dahulu menekankan keadilan dari diri mereka sendiri untuk orang lain, tetapi manahan diri dari menuntut keadilan dari orang lain untuk dirinya sendiri.
 
`Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana` (Ali Imran:18).
 
Imam Al-Ghazali


 http://fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=209:al-muqsith-yang-maha-adil&catid=47:asma-allah&Itemid=419

Tidak ada komentar:

Posting Komentar