Senin, 08 Oktober 2012

AL MAANI’ | YANG MAHA PENCEGAH


AL MAANI’ | YANG MAHA PENCEGAHAL MAANI' (yang Maha Mencegah/Maha Pelindung) adalah Allah yang melawan sebab-sebab kehancuran dan kemerosotan dalam urusan keagamaan dan duniawi dengan cara menciptakan sebab-sebab untuk melindungi (lihat bab 'AL HAFIDZ' (yang Maha Pemelihara/Pelestari).
 
Melestarikan ini mencakup melindungi dan menolak sehingga siapapun yang memahami makna 'AL HAFIDZ', dia akan memahami makna 'AL MAANI'. Hal ini karena melindungi berkaitan dengan keterbatasan dari kehancuran dan inilah tujuan puncak dari melindungi.
 
Melindungi diperlukan untuk melestarikan, sedangkan melestarikan, tidak diperlukan untuk melindungi, tetapi setiap pelindung tidak mesti melestarikan, kecuali bila itu adalah pelindung mutlak, yang melawan semua kehancuran dan kemerosotan, sehingga pelestarian tetap tercapai.
 
AL HAFIDZ
Adalah Allah yang Maha Sempurna penjagaan-Nya, Memahami makna 'Menjaga', dipahami dengan dua jalan:
 
(1)-Melestarikan eksistensi makhluk-makhluk yang ada dan menopangnya.
 
Allah azza wa jalla adalah pelestari langit dan bumi, para Malaikat, dan makhluk-makhluk yang ada, berusia panjang arau pendek, seperti yang terjadi pada binatang, tumbuhan dan lain sebagainya. Yang lebih nyata diantaranya ialah melestarikan dengan melindunginya dari hal-hal yang berlawanan atau bertentangan satu sama lain.
 
Air memadamkan api, apai mengubah air menjadi uap yang kemudian menjadi udara, berarti yang satu menguasai yang lainnya. Benda atau makhluk bumi yang lain tersusun dari elemen-elemen yang saling berlawanan, jelaslah bahwa binatang membutuhkan panas alamiah untuk kelanjutan kehidupannya, dan juga membutuhkan cairan untuk memelihara tubuhnya (darah dll), binatangpun membutuhkan kekeringan agar bagian-bagian tertentu tetap bersatu (tulang dll).
 
Allah memadukan unsur-unsur yang berlawanan tersebut dalam kulit manusia dan binatang, tumbuhan dan makhluk lainnya. Jika Dia tidak memelihara pertentangan-pertentangan tersebut maka tidak ada satupun makhluk yang hidup di alam semesta ini. Sungguh Allah telah menjaga makhluk-makhluk-Nya dengan dengan melunakkan kekuatan-kekuatan mereka.
 
(2)-Dia menjaga manusia dari dua pertentangan yang saling mengatasi, dengan memberi kekuatan kepada yang diatasi sehingga dapat menghadapi apa yang mengatasinya. Misalnya 'panas', yang selalu melahap kelembaban dan membuatnya menjadi kering.
 
Dingin dan lembab menjadi lemah ketika panas dan kering berkuasa, namun unsur itu menjadi lemah ketika harus menghadapi unsur 'air'. Jika Manusia tidak terjaga, maka mereka akan musnah oleh unsur-unsur luar, misalnya manusia yang buruk, manusia yang suka berperang dll.
 
Dia Menciptakan manusia dengan anggota tubuhnya untuk mempertahankan diri dari unsur luar, misalnya telinga, mata, tangan dll. Setiap tetes air ada pelindungnya yang melindunginya dari udara yang bertentangan dengannya. Bila air yang berubah menjadi udara dan udara yang bertentangan dengannya akan meniadakan sifat basah dari air. Jika kita mencelupkan jari kedalam air, kemudian mengangkatnya maka akan kita dapati tetesan air di ujung jari yang tidak terjatuh. Apabila tetesan air tersebut terjatuh maka udara akan segera mengubahnya menjadi udara. Hal ini bukanlah karena tetesan air tersebut melestarikan dirinya dengan mengetahui kelemahan dan kekuatannya, akan tetapi tetesan itu dijaga oleh Malaikat yang diperintahkan Allah menjaganya.
 
Dalam satu hadits, diriwayatkan bahwa tidak ada setetes hujanpun yang jatuh tanpa disertai oleh Malaikat untuk menjaganya sampai ia jatuh dipermukaan bumi. Pengelihatan bathin dan wawasanlah yang sanggup melihat hal tersebut.
 
'Dan Tuhanmu Maha Pemelihara sesuatu' [Saba':21]
 
'Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya' [Al Hijr:9]
 
'Maka Allah adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para Penyayang' [Yusuf:64]
 
Manusia dapat disebut Hafiidz (menjaga) jika ia menjaga anggota badan dan hatinya, serta menjaga kehidupan imannya agar tidak diserang amarah dan bujukan hawa nafsu, tipuan diri dan bisikan setan. Sesungguhnya manusia berada ditepi jurang yang curam yang tidak berdasar, yang dikelilingi bahaya-bahaya yang membawa kehancuran bagi dirinya.
 
'Katakanlah (hai orang-orang Mu'min), Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami' [Al Baqarah:136]
 
'Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, Malaikat-malaikat, kitab-kitab, Nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan Shalat, dan menunaikan zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa' [Al Baqarah:177]
 
'Katakanlah; kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami (untuk diamalkan)' [Ali Imran:84]
 
'Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata ; kami beriman kepada ayat-ayat Mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami' [Ali Imran:7].
 
'(yaitu) orang-orang yang berdoa; ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa Neraka'[Ali Imran:16].
 
'Dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar' [Ali Imran:179].
 
'Berimanlah kalian kepada Allah, kepada hari akhir, dan mengimani takdir yang baik dan buruk dari Allah'. 'Ya Rasulullah, katakanlah kepadaku ucapan (yang terpenting) mengenai Islam, setelah itu aku tidak akan menanyakan lagi hal itu kepada siapapun' (Al Baghawi).
 
Rasulullah Saw bersabda : Ucapkanlah, aku telah beriman kepada Allah, kemudia istiqomah (mantap dan luruslah). Sufyan bin abdullah bertanya kepada Rasulullah Saw : Apakah yang paling tuan khawatirkan dariku. Rasulullah Saw menunjuk kearah lidah Beliau sendiri, seraya berucap 'Ini!'
 
'Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah. Kemudian mereka tetap istiqomah (mantap dan lurus keimanannya), maka tak ada kekhawatiran apapun pada mereka, dan merekapun tidak pula bersedih hati' [Al-Ahqaf:13].
 
Rasulullah Saw bersabda: 'Barangsiapa yang merasakan adanya bisikan (waswas), hendaklah ia mengucapkan: AAMANTU BILLAAHI WA RUSULIHI (Aku beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya), tiga kali. Maka sesungguhnya ucapan ini akan menyingkirkan setan' [Ibnu Sunni]
 
Rasulullah Saw bersabda: 'Hati-hatilah engkau, jangan sekali-kali engkau mengucapkan AKU BERIMAN KEPADA Allah DAN MENGIMANI HARI AKHIR, dengan lisanmu, tetapi engkau melengahkan hakikat kebenarannya'. 'Diantara manusia ada yang mengatakan KAMI BERIMAN KEPADA Allah DAN HARI KEMUDIAN, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman' [Al Baqarah:8].
 
'Mereka adalah orang-orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang Mu'min itu' [At Taubah:112].
 
Rasulullah Saw bersabda: 'Hamba Allah tidaklah beriman sebelum ia mengimani takdir yang baik dan yang buruk adalah dari Allah dan sebelum ia menyadari bahwa kemalangan yang menimpanya bukan untuk mebuatnya bersalah dan yang membuatnya bersalah bukan untuk menimpakan kemalangan atas dirinya' [Tirmidzi].
 
Rasulullah Saw bersabda: 'Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, hendaklahia mengubah dengan tangannya. Jika tak mampu, hendaklah ia mengubah dengan lisannya (dengan kata-kata). Jika tak mampu, hendaklah ia mengubah dengan hatinya. Yang demikian itu adalah iman yang paling lemah' (Muslim).
 
Rasulullah Saw bersabda: 'Tiga perkara, jika semuanya ada pada diri seseorang, berarti sempurna imannya:
 
(1)-Orang yang ridha (puas) namun keridhaannya tidak memasukkan dirinya kedalam kebathilan.
 
(2)-Orang yang marah, namun kemarahannya tidak mengeluarkan dirinya dari kebenaran.
 
(3)-Dan orang yang sanggup (membalas), tetapi lebih suka memberi maaf' [Abu Hurairah r.a]
 
Rasulullah Saw bersabda: 'Barangsiapa yang mencintai (sesuatu) karena Allah, membenci sesuatu karena Allah, memberi sesuatu karena Allah, dan tidak memberi karena juga Allah. Ia adalah orang yang beriman sempurna' [Abu Daud].
 
Rasulullah Saw bersabda: 'Orang muslim ialah mereka yang lidah dan tangannya dirasakan aman oleh kaum muslimin. Dan orang Mu'min ialah mereka yang orang lain merasa jiwa dan hartanya aman dari gangguannya' [Tirmidzi].
 
Rasulullah Saw bersabda: 'Orang Mu'min yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya'
 
Rasulullah Saw bersabda: 'Apabila kalian melihat orang Mu'min yang pendiam dan anggun, dekatilah dia. Karena sesungguhnya dia orang yang beroleh hikmah' Rasulullah Saw bersabda: 'Orang Mu'min tidak akan disengat dua kali dari satu lubang'. 'Bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang beriman, supaya kamu beruntung' [An Nur:31]
 
'Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri' [Al Baqarah:222].
 
'Hai orang-orang yang beriman, Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya' [At tahrim:8].
 
Imam Al-Ghazali




http://fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=206:al-maani-yang-maha-pencegah&catid=47:asma-allah&Itemid=419

Tidak ada komentar:

Posting Komentar