AL QAADIR (yang Maha Kuasa) dan AL MUQTADIR
(yang Maha Berkuasa), makna keduanya adalah Allah yang memiliki
kekuasaan, tetapi AL MUQTADIR lebih besar lagi kekuasaan-Nya. Kuasa sama
dengan kehendak. Melalui kehendak, sesuatu menjadi ada sesuai
dengan rencana kehendak dan ilmu (pengetahuan) yg pasti yg selaras
dengan keduanya.
Yang kuasa adalah Allah yang melakukan apa yang dikehendaki-Nya atautidak melakukan apa saja yang tidak dikehendaki-Nya dan tidak di isyaratkan sedmeikian rupa sehingga harus berkehendak.
Jadi, Allah Azza wa Jalla adalah Maha Kuasa karena menciptakan kebangkitan, dan Dia akan menciptakannya jika Dia menghendaki. Jika Dia tidak menciptakannya, hal itu karena Dia tidak menghendakinya. Dia tidak menghendaki hal itu terjadi sekarang ini karena pengetahuan-Nya dan Dia telah menetapkan waktunya menurut rencana, yang tidak akan mengurangi kuasa-Nya. Kekuasaan mutlak hanya ada pada-Nya dan milik-Nya yang menciptakan setiap wujudtanpa memerlukan bantuan dari siapapun.
`Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu` (Al Baqarah:20:109:148)
`Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu` (Al Baqarah:284)
`Jika Allah menghendaki niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat demikian` (An Nisaa':133)
`Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa` (An Nisaa':149)
`Dan Dia-lah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa` (Al-Furqaan:53~54)
`Dan apakah mereka tidak berjalan dimuka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahanorang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka?. Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa` (Faathir:44)
`Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia-lah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa`
(Ar Ruum:54)
`Dan sesungguhnya telah datang kepada kaum Fir'aun ancaman-ancaman. Mereka mendustakan mu'jizat-mu'jizat Kami kesemuanya, lalu Kami azab mereka sebagai azab dari yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa`
(Al Qamar:41~42)
`Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu didalam taman-taman dan sungai-sungai, Ditempatyang disenangi di sisi Tuhan yang berkuasa`
(Al-Qamar:53~55)
`Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yangKami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan dimuka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin.Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu` (Al Kahfi:45)
`Maka sesungguhnya kami berkuasa atas mereka` (43 AzZukhruf:42)
Adapun sejauh menyangkut manusia, tak ada seorangpun yang memiliki kekuasaan dalam pengertian umum, melainkan tidak sempurna. Manusia tidak kuasa mencipta, Allah Azza wa Jalla itu sendirilah pencipta kuasa-kuasa manusia dengan kuasa-Nya, karena Dia menempatkan semua sebab yang ada untuk mengabdi pada kuasa manusia.
Imam Al-Ghazali
http://fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=222:al-qaadir-al-muqtadir&catid=47:asma-allah&Itemid=419
Tidak ada komentar:
Posting Komentar