Senin, 08 Oktober 2012

AL ‘AFUWW | YANG MAHA PEMAAF


AL ‘AFUWW | YANG MAHA PEMAAFAL 'AFUWW (yang Maha Pemaaf) adalah Allah yang menghapus dosa-dosa dan mengabaikan tindakan durhaka. Maknanya dekat dengan AL GHAFUUR (yang Maha Pengampun), tetapi nama ini lebih banyak menyatakan perasaan daripada AL GHAFUUR.
Hal ini karena Maha Pengampun (AL GHAFUUR) mengandung arti menutupi atau menyembunyikan, sedangkan Maha Pemaaf (AL `AFUWW) menunjukkan penghapusan, dan menghapus lebih membawa hasil yang diharapkan dibanding menyembunyikan.
 
`Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun` (04-An Nisaa':43)
 
`Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidakmengetahui jalan (untuk hijrah), Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah maha pemaaf lagi Maha Pengampun` (04-An Nisaa':98~99)
 
`Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa` (04-An Nisaa':149)
 
Manusia dapat pula memiliki sifat ini, bila dia adalah orang yang memaafkan ('Afwu) siapapun yang merugikannya. Sebagai gantinya dia malah berbuat baik kepada orang yang merugikannya, karena dia melihat Allah Azza wa Jalla berbuat baik di dunia ini terhadap mereka yang durhaka dan kafir, bukannya segera menghukum mereka.
Dan Dia memaafkan mereka dengan berlaku baik terhadap mereka.
Kalau berlaku baik, dosa-dosa mereka akan terhapus.
Inilah tujuan menghapus kejahatan
 
`Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh` (07-Al A'raaf:199)
 
Rasulullah Saw bersabda: `Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf dan senang memaafkan. Barangsiapa yang memberi maaf ketika dia mampu membalas, niscaya Allah akan mengampuni dia disaat kesukaran. Tiadalah orang yang memberi ampun terhadap kezaliman karena mengharapkan keridhaan Allah, melainkan Allah akan menambah kemuliaan kepadanya dihari kiamat`.


Imam Al-Ghazali
 
Makna Nama Allah "Al-Afuww"
Kalimat 'afaa, secara bahasa –sebagaimana yang disebutkan dalam kamus- memiliki dua makna:
Pertama, memberi dengan penuh kerelaan. Ini seperti kalimat, "A'thaituhu min maali 'afwan", maknanya: aku beri dia sebagian dari hartaku yang berharga dengan penuh kerelaan tanpa diminta. Ini seperti firman Allah Ta'ala:
وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ
"Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan"." (QS. Al-Baqarah: 219) sehingga itu dikeluarkan dengan penuh keridhaan. Wallahu a'lam.
Kedua, al-izalah (menghilangkan/menghapus). Seperti kalimat, "'Afatir riihu al-atsara" artinya: angin telah menghilangkan/menghapus jejak. Contoh nyata terdapat dalam catatan sirah nabawiyah (sejarah perjalanan hidup Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam) tentang perjalanan hijrah: Saat beliau bersembunyi di goa Tsur bersama Abu Bakar, adalah Asma' binti Abu Bakar membawakan makanan untuk keduanya. Maka terdapat dalam catatan:  
فأمر غلامه أن يعفوآثار أقدام أسماء حتى لا يعرف الكفار طريق النبي
"Maka ia memerintahkan budaknya agar menghilangkan/menghapus jejak kaki Asma' sehingga orang-orang kafir tidak tahu jalur yang ditempuh oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam."
Maka ada tiga kandungan dalam nama Allah "Al-'Afuww' ini: Menghilangkan dan menghapuskan, lalu ridha, kemudian memberi. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan, menghapuskan dosa-dosa hamba-Nya dan bekas dosa tersebut. Lalu Allah meridhai mereka. Kemudian sesudah meridhai, Dia memberi yang terbaik (maaf) tanpa mereka memintanya.
Perbedaan antara al'Afuww (Mahapemaaf) dan al-Ghaffar (Mahapengampun)
Supaya kita bisa merasakan keistimewaan nama Allah al-'Afuww (Mahapemaaf) dengan sebenarnya, maka kita ketahui perbedaan antara dia dengan al-Ghaffar. Pada dasarnya, semua nama Allah adalah sangat baik. Tapi al-'Afuww itu memiliki makna lebih dalam daripada maghfirah. Karena maghfirah, adalah ampunan dosa namun dosa itu masih ada. Dosa tersebut ditutupi oleh Allah di dunia dan di akhirat nanti juga ditutupi dari pandangan makhluk. Sehingga Allah tidak menyiksa seseorang dengan dosa tersebut, tapi dosa itu masih ada.
Adapun maaf, maka dosa yang dilakukan hamba sudah tidak ada. Kayak-kayaknya ia tidak pernah melakukan kesalahan. Karena dosa itu telah dihilangkan dan dihapuskan sehingga bekasnya tidak lagi terlihat. Dari sisi ini, pemberian maaf lebih istimewa.
Boleh jadi seseorang melakkan dosa-dosa keculi, ia tidak banyak ibadah di Lailatul Qadar atau tidak mendapatkannya, maka ia datang di hari kiamat akan mendapati Allah sebagai Mahapengampun. Namun nanti dosa-dosa itu akan ditampakkan dan disuruh ia mengakuinya. Berbeda dengan yang -boleh jadi- melakukan dosa besar, lalu ia bertaubat, giat ibadah di Lailatul Qadar sehingga mendapatkannya, maka di hari kiamat ia memperoleh maaf. Maka Allah Mahapemaaf tidak lagi menyebutkan kesalahan-kesalahannya, karena sudah dihapuskan. Adapun al-Ghafur (Mahapengampun), terkadang dosanya masih disebut dan dinampakkan, namun Dia tidak menyiksa/menghukum karenanya.
Perbedaan keduanya, terlihat jelas dalam dua hadits berikut ini: Pertama, hadits tentang datangnya seorang hamba pada hari kiamat, lalu Allah Tabarakan wa Ta'ala berfirman kepadanya: "Wahai hamba-Ku, mendekatlah!" Maka hamba tadi mendekat. Lalu Allah menurunkan tabir penutup atasnya, dan bertanya padanya: "Apakah kamu ingat dosa ini? Apakah kamu ingat dosa itu?" -Dan ini menunjukkan bahwa bekas dosa itu masih ada dalam catatan amal-. Lalu hamba tadi menjawab, "Ya, masih ingat wahai Rabb." Hamba tadi mengira akan binasa. Lalu Allah berfirman padanya: "Aku telah tutupi dosa itu atasmu di dunia, dan hari ini Aku beri ampunan atas dosa itu untukmu." Ini adalah maghfirah.
Sedangkan al-'afuww (pemaafan atas dosa), maka Allah akan berfirman pada hari kiamat kepada seseorang yang telah dimaafkan-Nya, "Wahai fulan, Sesungguhnya aku telah ridha kepadamu karena perbuatanmu di dunia, Aku telah ridha kepadamu dan memaafkanmu, maka pergilah dan masuklah ke dalam surga."
Al-afuww adalah apa yang didapatkan hamba pada hari kiamat, saat Allah berfirman kepadanya: Wahai hambaku, berangan-anganlah dan berkeinginanlah, maka sungguh Aku telah mengampunimu." Maka tidaklah engkau berangan-angan terhadap sesuatu kecuali aku berikan kepadamu itu." Wallahu Ta'ala A'lam.



Badarul Tamam | voa-islam.com


http://fiqhislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=213:al-afuww-yang-maha-pemaaf&catid=47:asma-allah&Itemid=419

Tidak ada komentar:

Posting Komentar