AL WAASI' (Yang Maha Luas) adalah Allah yang kemaha luasan-Nya tidak terbatasi oleh apapun. Keluasan terkadang dikaitkan dengan pengetahuan, bila mencakup banyak sekali objek.
Terkadang berkaitan dengan kedermawanan dan rahmat yang tersebar luas, sejauh mungkin sampai apapun yang di jangkaunya. Jadi yang mutlak luas adalah Allah azza wa jalla, karena jika pengetahuan-Nya diperhatikan, lautan segala sesuatu yang diketahui-Nya tak ada tepinya.
'katakanlah: "kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)' [Al Kahfi:109]
'Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu' [Al A'raaf:156]
'Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu' [Al Mu'min:7]
Segala sesuatu yang luas ada batasnya jika dibandingkan dengan apa yang lebih luas. Namun, mustahil bagi apapun untuk ditambahkan pada apa yang tidak ada batasnya.
Allah Maha Luas ilmu-Nya sehingga meliputi segala sesuatu. Demikian pula rezeki, ganjaran dan pengampuann-Nya, kesemuanya luas tidak bertepi, panjang tidak berakhir, bahkan petunjuk-Nya beragam tanpa batas dan tanpa dapat diduga.
'Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk' [Maryam:76]
'Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui' [Al Baqarah:115]
'Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi MAha Mengetahui' [Al Baqarah:247:261:267 / Ali Imran:73 / Al Maaidah:54 / An Nur:32]
'Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas Ampunan-Nya' [An Najm:32]
'Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana' [An-Nisa:130]
Seorang muslim dapat disebut Waasi' kalau dia berilmu pengetahuan dan berwatak. Jika ilmu pengetahuannya bertambah, dia Waasi' sebanding dengan bertambahnya ilmu itu. Jika wataknya berkembang sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi rasa takut miskin atau marah karena iri hati, atau tidak dikuasai keserakahan, sifat-sifat buruk, berarti ia telah luas.
Rasulullah Saw bersabda: Allah SWT berfirman: 'hai anak adam, sesungguhnya selama kamu berdoa kepada-ku dan kamu mengharapkan kepada-ku, aku ampuni kamu bagaimanapun keadaanmu sebelumnya, aku tidak perduli, hai anak adam, sekiranya dosa-dosamu mencapai awan dilangit, kemudian kamu minta ampun kepada-ku, aku ampuni kamu dan aku tidak perduli, hai anak adam, sekiranya kamu mendatangi aku dengan membawa kesalahan-kesalahan yang hampir memenuhi bumi, kalau kamu bertemu aku nanti dan tidak menyekutukan aku dengan sesuatu, pasti aku mendatangi kamu dengan membawa ampunan yang hampir memenuhi bumi pula' [Tirmidzi]
Rasulullah Saw bersabda: 'Nabi adam dijadikan dari segala permukaan tanah, maka keluarlah keturunannya atas dasar seumpama itu. Diantara mereka ada yang putih, ada yang hitam, ada yang lemah, ada yang kasar, ada yang baik, dan ada yang jelek'
Pada waktu berdoa kepada-Nya, dengan memohon apa yang ada pada-Nya, niscaya Dia mengampuni dosa-dosa, Dia menutupi dosa dan tidak akan menyiksa jika kemusyrikan ditutupi dengan iman dan dosa selain musyrik ditutupi dengan istighfar. Allah tidak akan perduli dengan dosa-dosa hamba-Nya yang besar atau yang kecil, karena 'Doa Adalah Otaknya Ibadah'
Rasulullah Saw bersabda :'Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang memohon dengan terus mendesak (kepada-Nya)'
Rasulullah Saw bersabda: 'Aku bergantung kepada prasangka hamba-Ku kepada-Ku' [Tirmidzi]
Ketika rahmat Allah dihadapkan kepada hamba-Nya, maka tidak ada sesuatupun patut dianggap berat baginya, karena rahmat Allah begitu luas dan meliputi segala sesuatu.
'Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu' [Al A'raaf:156]
'katakanlah: "hai hamba-hamba-ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. sesunguhnya dia-lah yang maha pengampun lagi maha penyayang' [Az Zumar:53]
Ayat ini diturunkan karena sekelompok kaum bertanya kepada Rasulullah Saw 'Ya Rasulullah, apakah Allah akan mengampuni dosa-dosa kami yang telah lalu jika kami masuk Islam, yaitu dosa kufur, membunuh dan lainnya?'. Rasulullah Saw bersabda: 'Aku tidak menyukai dunia dan isinya selain ayat ini'
'Dan janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum kafir' [Yusuf:87]
Rasulullah Saw bersabda: 'Seandainya kamu berbuat kesalahan (dosa) hingga kesalahan-kesalahn kamu itu setinggi awan di langit, kemudian kamu bertobat, niscaya Allah menerima tobatmu'
Rasulullah Saw bersabda: 'Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada waktu malam, supaya Dia menerima tobat orang yang berbuat kejelekan pada waktu siang. Dia membentangkan tangan-Nya pada waktu siang supaya Dia menerima tobat orang yang berbuat kejelekan pada waktu malam, hingga terbit matahari dari tempat terbenamnya'
Rasulullah Saw bersabda: 'Sesungguhnya Allah telah menuliskan suatu kitab dua ribu tahun sebelum Dia menciptakan makhluk, yaitu dalam sehelai daun dari dedaunan Surga. Kemudian Dia meletakkan diatas Arasy, lalu menyeru "wahai umat Muhammad!, sesungguhnya rahmat-Ku mendahului murka-Ku. Aku memberikan kepada kalian sebelum kalian memohon kepada-Ku, dan Aku mengampuni kalian sebelum kalian memohon ampunan kepada-Ku. Barangsiapa diantara kalian bertemu dengan-Ku dalam keadaan dia bersaksi bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba-Ku dan utusan-Ku, niscaya Aku masukkan dia ke Surga'
Sesungguhnya dia (Umar r.a) telah menghadap Nabi Saw. dan menemukan Nabi Saw sedang menangis. Lalu dia berkata 'Ya Rasulullah, apakah yang menyebabkan Anda menangis?, Beliau bersabda : Jibril a.s telah datang kepadaku dan berkata : Sesungguhnya Allah ta'ala malu menyiksa seseorang yang beruban (tua) dalam keadaan Islam, maka bagaimana seseorang yang beruban (tua) dalam keadaan Islam tidak merasa malu berbuat maksiat kepada Allah ta'ala' [Umar ibn Al Khaththab r.a]
Rasulullah Saw bersabda: 'Apabila telah terjadi hari kiamat, Allah mendatangkan seorang Yaudi atau seorang Nasrani kepada setiap orang muslim, lalu Dia berfirman: Yahudi atau nasrani ini adalah tebusan bagi orang muslim di Neraka'[Abu Musa r.a]
Seseorang yang menjadikan orang lain (sesama manusia) berputus asa dan menjadikan mereka merasa berat. Pada hari kiamat, Allah yang Mahasuci lagi Maha Tinggi berfirman: 'Pada hari ini, Aku memutuskan kepadamu dari rahmat-Ku sebagaimana kamu telah menjadikan hamba-hamba-Ku berputus asa'.
Imam Al-Ghazali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar