Sabtu, 06 Oktober 2012

AL HAKIIM | YANG MAHA BIJAKSANA




AL HAKIIM (Yang Maha Bijaksana) adalah Allah yang memiliki kebijaksanaan. Kebijaksanaan yang sebanding dengan hal-hal luhur melalui cara-cara mengetahui yang tertinggi. Namun yang Maha Tinggi adalah Allah azza wa jalla lagi Maha Terpuji.

Allah SWT benar-benar arif karena Dia mengetahui hala-hal yang paling tinggi. Cara mengetahui yang paling tinggi adalah pengetahuan abadi yang tak mungkin sirna dan tidak dapat disamakan dengan cara lain untukmengetahui, sedikit banyaknya, yang tidak mengenal keraguan atau kesamaran. Hanya ilmu pengetahuan Allah sajalah yang bersifat demikian.

Sesungguhnya seseorang yang memiliki ketrampilan dan menguasai ketrampilan tersebut sehingga dirinya menjadi ahli dalam kemahirannya, dia disebut bijak, tetapi kesempurnaan dalam hal itu tetap milik Allah Azza wa Jalla semata, karena Dia adalah benar-benar hakiim (bijaksana).

'Hai Musa, sesungguhnya Aku-lah yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana' [An-Naml:9]

'Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana' [Al Baqarah:32]

'Ya Tuhan kami, janganlah engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami, ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana' [Al Mumtahanah:5].

'Dia-lah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan melainkan Dia, yag Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana' [Ali Imran:6].

'Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tak ada Tuhan melainkan Dia, yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana' [Ali Imran:18].

'Dan sesungguhnya Allah, Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana' [Ali Imran:62].

'Dan Dia-lah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui' [Al An'aam:18].

'Dia mengetahui yang Ghaib dan yang tampak. Dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui' [Al An'aam:73].

'Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia-lah yang MAha Bijaksana lagi Maha Mengetahui' [Saba:1]

'Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana' [Yusuf:83:100]

'Dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana'[At Tahrim:2]

'Kami tidak mengutus seorang Rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan degan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana'[Ibrahim:4]

'Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk, dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi, dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana' [An Nahl:60]

'Dan Dia-lah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nya-lah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana' [Ar Rum:27]

'Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, tidak ada seorangpun yang dapat menahannya dan apa saja yang ditahan oleh Allah, tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana' [Fathir:2]

'Semua yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dia-lah yang Maha Perkas lagi Maha Bijaksana' [Al-Hasyr: Al-Hadid:1]

'Dia-lah Allah yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang paling indah. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan di bumi. Dan Dua-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana' [Al-Hasyr:24]

'Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja yang Mahasuci, yang Maha Perkas lagi Maha Bjaksana' [Al Jumuah:1]

'Dan Dia-lah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui' [Az Zukhruf:84]

'Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui' [Adz-Dzariyat:30]

'Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi. Tuhan semesta alam. Dan bagi-Nya-lah keagungan di langit dan di bumi. Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana' [Al-Jatsiyah:36~37]

Barangsiapa yang mengetahui segala sesuatu tanpa mengetahui Allah azza wa jalla, dia tidaklah patut disebut bijak, karena dirinya sendiri tidak mengenal apa yang paling tinggi. Ketinggian ilmu pengetahuan sebanding dengan ketinggian objeknya, dan tidak ada yang lebih tinggi, selain Allah yang Maha Perkas lagi Maha Bijaksana. Oleh karena itu, siapapun yang mengetahui Allah ta'ala, dia itu bijak, meskipun bakat dan keahliannya kurang dalam ilmu pengetahuan.

'Allah memberikan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang diberi hikmah, sungguh telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran, kecuali orang-orang yang berakal' [Al Baqarah:269].

Sesungguhnya orang yang mengetahui Allah (Makrifatullah) berbeda dengan orang pada umumnya, dia mendahulukan kepentingan orang lain atas kepentingan dirinya, dia selalu berbicara masalah-masalah yang bersifat menyeluruh, dia tidak memperhatikan sesuatu yang keuntungannya bersifat sementara, selalu memperhatikan apa-apa yang membawa kemanfaatan baginya di akhirat.

Rasulullah Saw bersabda: 'Awal mula kebijakan adalah takwa kepada Allah'.

Rasulullah Saw bersabda: 'Secerdik-cerdik manusia ialah yang terbanyak ingatannya pada kematian, serta terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian itu. Dan itulah orang-orang yang benar-benar cerdik (bijak) dan mereka akan pergi (ke alam akhirat) dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat' [Ibnu Majah, Abu Dunya].

Rasulullah Saw bersabda: 'Sesuatu yang sedikit, namun mencukupi adalah lebih baik daripada banyak tetapi membingungkan'.

Rasulullah Saw bersabda: 'Orang yang sehat tubuhnya, dia selamat dengan sekelilingnya bersama makanan sehari-harinya, seakan dunia seluruhnya adalah miliknya'.

Rasulullah Saw bersabda: 'Jadilah orang yang wara', maka engkau akan menjadi orang yang paling beribadah. Jadilah orang yang Qona'ah, maka engkau akan menjadi orang yang paling bersyukur. Cintailah orang lain sebagaimana engkau mencintai diri sendiri, maka engkau akan menjadi orang Mu'min yang baik. Bebuat baiklah kepada tetanggamu, maka engkau akan menjadi orang Islam yang baik. Sedikitlah tertawa, karena sesungguhnya banyak tertawa itu akan mematikan hati' [Baihaqi]

Rasulullah Saw bersabda: 'Sebagian dari kesempurnaan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berarti' [Tirmidzi].

Rasulullah Saw bersabda: 'Diam adalah bijak, namun tidak banyak yang dapat melakukannya'.

Rasulullah Saw bersabda: 'Orang yang ridha Allah sebagai Tuhannya, niscaya akan merasakan nikmatnya iman' [Muslim, Ahmad].

Rasulullah Saw bersabda: 'Orang cerdik ialah orang yang hawa nafsunya tunduk pada kemauan baiknya dan beramal untuk apa-apa yang bermanfaat bagi dirinya sesudah meninggal dunia. Adapun orang bodoh ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan yang kosong kepada Allah'[Tirmidzi, Ibnu Majah].

Rasulullah Saw bersabda: 'Tekun adalah setengah dari iman, sedangkan keyakinan adalah keseluruhan iman'.

Rasulullah Saw bersabda: 'Seorang yang tobat dari dosa bagaikan orang yang tidak mempunyai dosa dan jika Allah mencintai seorang hamba, niscaya dosa tidak akan membahayakan' [Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim].

Imam Al-Ghazali



Tidak ada komentar:

Posting Komentar