Sabtu, 06 Oktober 2012

AL LATHIIF | YANG MAHA LEMBUT




AL LATHIIF | YANG MAHA LEMBUT
Seseorang patut disebut bajik jika dirinya mengetahui seluk beluk hal-hal yang bermanfaat, dan segi-seginya yang tersembunyi bersama dengan apa yang halus tentangnya dan apa yang tergolong baik. Makna sempurna dari yang 'PENUH KEBAJIKAN' memadukan kelembutan tindakan dengan kehalusan tanggapan.

Kesempurnaan dalam pengetahuan dan tindakan seperti itu tak mungkin ada pada manusia, kecuali dalam diri Allah azza wa jalla. Penguasaan Allah akan kepelikan dan perkara yang ghaib tak dapat dirinci, namun segala yang ghaib dapat diketahuinya seakan-akan yang ghaib itu nyata. Adapun Dia lembut dan penuh kebaikan dalam bertindak, hal itu tak mungkin dapat dirinci. Sesungguhnya manusia hanya mengetahui kebaikan tindakan-Nya setelah mengetahui perbuatan-Nya, dan kehalusan dalam perbuatan-Nya.

AL LATHIIF adalah Allah menciptakan janin dalam rahim seorang wanita dalam tiga kegelapan, dan Dia melindungi dan memeliharanya melalui pusar, sampai janin itu berpisah dan menjadi mandiri dengan mengambil sari makanan dari mulutnya sendiri. Kemudian semua gerakan bayi tersebut di ilhamkan Allah kepadanya, menunda tumbuhnya gigi sampai pada batas waktu yang telah ditentukan-Nya. Kebaikan-Nya tidak akan habis-habis-Nya sampai bayi itu menjadi renta kemudian di jemput oleh ajal.

Dia adalah 'ARIF' sejauh Dia merencanakan segala sesuatu, 'DERMAWAN' sejauh Dia menciptakan mereka, 'PEMBENTUK' sejauh Dia mengatur mereka, 'ADIL' sejauh Dia menempatkan tiap-tiap sesuatu pada tempatnya yang tepat, 'PENUH KEBAIKAN' sejauh Dia tidak mengabaikan kepelikan-kepelikan dan sifat kelembutan terhadap mereka.

Siapapun yang tidak melihat akibat perbuatan-perbuatan ini, dia tentu tidak akan menangkap makna sejati dari nama-nama yang terindah itu. Bagaimana Allah penuh kebaikan kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dia memberi mereka lebih dari apa yang mereka butuhkan dan menuntut mereka kurang daripada apa yang mereka mampu lakukan. Kebaikan-Nya adalah memberikan kemudahan kepada hamba-Nya untuk mencapai kebahagiaan abadi dengan sedikit usaha dan dalam waktu yang begitu singkat, yaitu sepanjang hayat.

'Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu dijadikanlah bumi itu hijau. Sesungguhnya Allah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui' [Al Hajj:63]

'Sesungguhnya Allah Maha Lembut lagi Maha Mengeahui' [Luqman:16]

'Allah Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya, Dia memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia-lah yang Maha Kuat lagi Maha perkasa' [Asy Syura:19]

'Dia tidak dapat dicapai oleh pengelihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan, dan Dia-lah yang Maha Lembut lagi Maha Mengetahui' [Al An'aam:103]

'Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan), dan Dia Maha Lembut lagi Maha Mengetahui' 
[Al-Mulk:14]

Manusia akan dapat memiliki sifat ini, jika ia berlaku lemah lembut terhadap hamba-hamba Allah lainnya, dan selalu mendoakan mereka, dan juga membimbing mereka menuju kebahagiaan di akhirat dengan cara yang bersih dari keluhan, kekasaran, fanatisme dan perselisihan. Menarik orang lain untuk menerima kebenaran dengan sifat-sifat baiknya, bersikap menyenangkan, dan memberikan keteladanan.


Imam Al-Ghazali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar