Adalah Allah yang menyaksikan segala sesuatu sedemikian rupa
sehingga tidak ada yang tersembunyi atau jauh dari-Nya, sekalipun berada
dibawah bumi. Pengelihatan-Nya yang agung, tidak bergantung pada biji mata dan
kelopak mata, dan juga tidak bergantung pada kesan citra dan warna pada
Dzat-Nya.
Semua itu hanya berkesan pada biji mata manusia karena merupakan
bentuk perubahan dan pengaruh yang memerlukan eksistensi. Allah berada diatas
itu, dalam kasus melihat, sama dengan suatu sifat, yang melalui sifat ini
kesempurnaan sifat-sifat segala yang terlihat dapat tersingkapkan. Itu lebih
jelas dibandingkan dengan apa yang dapat ditangkap (persepsi) pengelihatan yang
terbatas.
'Tidakkah Dia mengetahui bahwa sesungguhnya
Allah melihat segala perbuatan ?' [Al 'Alaq:14]
'Dia tidak dapat dicapai oleh pengelihatan mata,
sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan dan Dia-lah yang Maha Halus lagi
Maha Mengetahui'
[Al An'aam:103]
'Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan'
[Al Baqarah:96, Ali Imran:163, Al Maaidah:71]
'Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu' [Al Mulk:19]
'Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat' [An Nisa:58].
Sejauh menyangkut panca indera, dimilkinya juga sifat melihat ini
oleh manusia memang nyata, namun pengelihatannya itu lemah dan tidak sempurna,
karena tidak dapat menjangkau apa yang jauh dan juga tidak dapat menembus
bagian dalam apa yang dekat.
Manusia mendapat dua keuntungan keagamaan:
(1)-Menyadari bahwa Allah menciptakan pengelihatan agar kita
memperhatikan ayat-ayat mulia dan keajaiban-keajaiban kerajaan langit di bumi,
sehingga perhatian kita menjadi peringatan.
(2)-Menyadari bahwa kita dilihat oleh Allah, didengar oleh-Nya, bahkan
Dia tahu sepenuhnya tentang kita. Hal ini karena siapapun yang menyembunyikan
apa yang tidak dapat disembunyikan dari yang selain Allah, berarti dia
meremehkan pengawasan Allah.
Dengan demikian, takut kepada Allah merupakan salah satu buah
mengimani sifat ini. Betapa jahat bahkan biadab dan celakanya orang yan
melakukan kedurhakaan, sementara dirinya tahu bahwa Allah melihatnya.
Imam Al-Ghazali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar